Bidan Kita

Home Blog Page 67

Panduan Visual Sebuah Persalinan

Artikel ini saya tulis sebagai pedoman bagi para ibu, ayah bahkan para bidan serta teman sejawat. Semoga bisa bermanfaat.

Persalinan adalah suatu peristiwa yang sangat unik, dan pasti berkesan bagi kehidupan sebuah keluarga. Untuk itu sudah selayaknya proses persalinan memberikan pengalaman yang positif dan indah bagi keluarga tersebut terutama bagi IBU.

Proses persalinan dan kemajuan proses persalinan seringkali di tandai dari seberapa besar dan lebarnya pembukaan jalan lahir (Cervix Dilatation) dan untuk mengetahui pembukaan jalan lahir tentunya seorang bidan atau dokter harus melakukan pemeriksaan dalam atau sering disebut VT (Vagina Thoucher) dan perlu diketahui, proses VT ini sangat tidak menyenangkan dan sangat tidak nyaman bagi ibu, apalagi jika si bidan atau dokter melakukannya dengan sangat kasar. Akan terasa sakit sekali. VT juga tidak boleh dilakukan terlalu sering dalam persalinan apalagi jika ketuban sudah pecah duluan karena ini akan menjadi sumber infeksi.

Pernah tersirat dalam batin saya bagaimana caranya untuk mengetahui kemajuan persalinan tanpa melakukan VT? Karena terus terang VT sangat tidak nyaman bagi si ibu. Dan saya juga pernah mendengar ada seorang bidan di Bali yaitu bidan MIRA (semoga saya bisa bertemu dengannya suatu saat nanti), beliau seorang spiritual midwife yang intuisinya sangat kuat sehingga beliau mampu mengetahui seberapa lebar pembukaan yang terjadi pada ibu bersalin tanpa melakukan VT (hebat bukan?).

Akhirnya saya mulai terdorong untuk melakukan pengamatan pada ibu bersalin yang saya tolong maupun yang ada di RS. Juga saya coba untuk mewawancarai beberapa bidan senior tentang apa dan bagaimana body language dari ibu bersalin, dan saya coba analisa bagaimana korelasinya dengan kemajuan pembukaan persalinan.

Nah kita akan belajar dulu mengenali definisi dari persalinan

– Dalam Persalinan /inpartu = keadaan dimana saat kontraksi terjadi secara teratur dan dengan intensitas yang semakin lama semakin kuat, dimana kontraksi ini bias menlebarkan atau membuka leher rahim. Ini biasanya terjadi setelah pembukaan 3-4 cm. kontraksi yang terjadi sebelumnya (jarang, tidak terlalu intens) akan dianggap sebagai tanda awal persalinan (fase laten) atau jika terjadi di minggu terakhir kehamilan sering dianggap kontraksi palsu. Namun saya kurang suka menyebutnya sebagai kontraksi palsu, karena bagi saya setiap kontraksi memeilki tujuan bahkan jika itu hanya untuk menarik perhatian ibu kepada bayinya

– Lendir darah (Gloppies)– sebuah istilah untuk menunjukkan bahwa si ibu sudah mengeluarkan lendir berdarah sedikit atau bahkan banyak. Lendir darah dapat dimulai sejak sebelum persalinan atau sebelum terjadi pembukaan dan ini bisa juga berlangsung hingga proses persalinan berlangsung. Gumpalan besar lendir dan darah yang khas (Merah darah dan pekat) biasanya ada pada pembukaan sekitar 6-8 cm. Jika Anda melihat ini dan Anda tidak melakukan VT, ini akan menjadi waktu yang tepat untuk mempertimbangkan datang ke rumah sakit, rumah bersalin atau ke bidan praktek swasta. Atau jika anda memilih homebirth inilah waktu yang tepat untuk menyiapkan segala perlengkapan dan peralatan yang anda butuhkan nanti.

Sikap dan Tingkah Laku

Posisi Melahirkan

Ada banyak alasan ilmiah mengapa tetap tegak selama persalinan atau melahirkan adalah ide yang baik dan membuahkan banyak manfaat

Pertama, ketika seorang ibu bersalin dalam posisi tidur terlentang, uterus yang berat akan menekan pembuluh darah utama yang memasok oksigen ke bayi. Hal ini dapat menyebabkan ‘gawat janin’ dan intervensi seperti persalinan dengan vakum, forceps atau caesar.

 

Kedua, ketika seorang ibu bersalin dalam posisi tidur terlentang ketika melahirkan, tulang ekor dan panggul bawah tertekan permukaan yang keras yaitu tempat tidur, sehingga lebih sulit bagi sendinya untuk lebih fleksibel dan untuk kepala janin turun ke jalan lahir. Bahkan, ketika seorang ibu bersalin berada dalam psosisi tegak selama proses persalinan maka, ukuran jalan lahir dapat ditingkatkan sampai 30%. Ini bisa berarti kemungkinan adanya gawat janin akan semakin kecil.

 

Ketiga, ketika seorang ibu bersalin dalam posisi tidur terlentang maka kontraksi rahim  melawan gaya gravitasi.  ini dapat memperlambat kecepatan dan kekuatan mengejan saat persalinan. Dengan kata lain, proses persalinan bisa memakan waktu lebih lama dan menyebabkan kelelahan pada ibu.

Keempat, ketika seorang ibu bersalin dalam posisi tidur terlentang selama tahap mendorong/mengejan, dia mendorong bayi melawan gaya gravitasi, sehingga diperlukan waktu lebih lama untuk mendorong bayi keluar. Baik ibu dan bayi dapat menjadi kelelahan.

Ketika seorang ibu bersalin mengadopsi posisi yang lebih tegak selama persalinan, maka tekanan pada panggul dan punggung akan berkurang sehingga mereka akan merasa lebih nyaman dan merasa lebih mampu memegang kendali. Tekanna pada bayi juga berkurang.

Bidan dapat menyentuh dengan lembut untuk memberi kesenangan dan kenyamanna bagi ibu, seperti ‘Effleurage’, sebuah belaian lembut pada kulit pada perut ibu.

Rekomendasi ini didukung oleh penelitian yang dikumpulkan oleh Cochrane Collaboration, tinjauan sistemik artikel penelitian database global. Profesor Justus Hofmeyr, ahli kandungan Afrika Selatan, melakukan review dari Cochrane Collaboration pada ‘Posisi ibu saat melahirkan “dan menemukan bahwa posisi tegak lebih nyaman untuk ibu, mempersingkat waktu lahir, lebih baik untuk bayi dan tidak membahayakan.

Jadi mengapa masih juga banyak ibu bersalin yang berada dalam posisi berbaring terlentang atau posisi setengah- berbaring?

Nyaman untuk siapa? Untuk si ibu atau si penolong persalinan?

Peran Melatonin dalam Proses Persalinan

Baru saja saya membaca sebuah penelitian di http://jcem.endojournals.org/content/94/2/421.full.pdf+html atau http://jcem.endojournals.org/content/94/2/421.abstract yang menegaskan kembali tentang apa yang terjadi pada proses persalinan seorang mamalia yang kita ketahui berlangsung secara naluriah selama ribuan tahun. Proses kelahiran harus terjadi di tempat yang gelap yang nyaman. Hal ini juga membantu menjelaskan mengapa sebagian besar ibu bersalin pada waktu tengah malam. Dan mengapa begitu banyak persalinan yang menjadi melambat ketika berada di rumah sakit.

 

Abstrak penelitian ini mengatakan dalam kesimpulan: “[Melatonin] bersinergi dengan [oksitosin] untuk mempromosikan [otot polos uterus] melakukan kontraksi dan untuk memfasilitasi kegiatan gap junction [dalam lingkungan pengujian dikontrol].

Seperti sinergi dalam diri manusia akan mempromosikan kontraksi terkoordinasi dan kuat dari rahim yang diperlukan untuk [melahirkan] “(Sharkey, Puttaramu, Word dan Olcese,” Melatonin Synergizes with Oxytocin to Enhance Contractility of Human Myometrial Smooth Muscle Cells”).

Saya benar-benar terpesona ketika saya membaca ini. Ini masuk akal dan sangat lengkap!

Melatonin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mendorong seseorang untuk mengantuk dan tidur. Tubuh kita meningkatkan produksi melatonin dalam kegelapan, dan tingkat melatonin manusia paling puncak adalah dini har. Daylight dan cahaya buatan mengurangi produksi melatonin dalam tubuh manusia .

Ketika saya browsing di Internet, saya menemukan bahwa melakukan meditasi dapat meningkatkan produksi melatonin. Ini bias And abaca di : http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0301051100000351

Ketakutan yang sering muncul menjelang persalinan

Bagi kebanyakan orang, stres adalah bagian dari kehidupan modern sehari-hari, tetapi wanita hamil sering mengalami stres yang secara khusus berhubungan dengan kehamilan, di atas semua hari-hari stressor lainnya. Meskipun stres yang berhubungan dengan kehamilan sangat umum, dan sangat normal, namun tetap saja meresahkan wanita, apalagi mereka yang berjuang untuk memiliki pengalaman kehamilan dan melahirkan yang positif.

Berikut adalah beberapa ketakutan dan kekhawatiran yang paling umum:

1. Takut tidak mampu mengelola rasa sakit saat persalinan.

Mengelola rasa sakit saat persalinan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara terbaik untuk mengatasi rasa sakit saat bersalin adalah:

a. Siapkan diri Anda dengan membaca buku-buku tentang persiapan persalinan dan untuk belajar tentang semua pilihan anda.

b. Selidiki dan ikuti kursus persiapan melahirkan di rumah sakit, rumah bersalin, puskesmas, atau bidan praktek swasta di daerah Anda, Anda juga dapat mengikuti seperti kelas senam hamil, yoga untuk ibu hamil, kelas hypnobirthing, dll dengan Mengambil atau mengikuti kelas melahirkan, Anda dapat berbicara dengan ibu-ibu baru lainnya, dokter atau bidan dan siapa saja yang akan berbagi sedikit cerita mereka akan dapat membantu.

c. Ikutilah komunitas-komunitas pendukung ibu hamil normal, banyak sekali di Fb, milis atau di daerah Anda, dengan demikian Anda akan bias saling share dan support dengan ibu-ibu lain.

d. Bicarakan tentang masalah ataupun keluhan yang Anda alami atau rasakan kepada bidan maupun Anda dan orang-orang yang selalu mendukung dalam hidup Anda.

e. Belajar dan berlatih teknik relaksasi yang paling cocok untuk Anda. (mengikuti kelas hypnobirthing sangat banyak manfaatnya untuk Anda, pasangan, maupun bayi Anda)

f. Jika anda seorang ibu yang pertama kali melahirkan, Anda mungkin perlu diyakinkan bahwa tubuh Anda dirancang untuk melahirkan secara normal. Jadi bangunlah conectivitas dengan tubuh Anda, pahami perubahan yang terjadi dan kenali tubuh Anda.

Belajar Melahirkan Alami melalui VIDEO

 

Video proses melahirkan dapat menjadi indah dan menjadi bahan untuk pendidikan peningkatan pengetahuan namun kadang juga dapat terlihat menakutkan .

Di sini kami telah mengumpulkan sejumlah video proses persalinan yang kami anggap baik untuk pendidikan dan dengan cara serta metode yang berbeda beda, supaya Anda menjadi lebih “kaya”. Video ini juga baik di lihat untuk Anda yang sedang hamil mempersiapkan proses persalinan maupun yang belum hamil.

Namun mohon maaf video ini tidak dikonsumsi oleh anak dengan usia < 18 tahun.

Semua video di bawah ini menunjukkan bagaimana cara melahirkan secara alami dan normal. Dengan berbagai macam posisi persalinan, harapan kami ini bisa menginspirasi Anda untuk memilih mana yang Anda rasa paling nyaman untuk di terapkan.

Jika Anda benar-benar merasa gugup dan cemas menghadapi proses persalinan, kami sangat menganjurkan Anda untuk mengikuti kelas hypnobirthing tau Gentle Birth Balance di Bidan Kita (Jl. Piere Tendean no 20, Sikenong, KLATEN) karena di kelas tersebut Anda akan di ajari dari A hingga Z proses persalinan. Sehingga Anda dan keluarga benar-benar siap menghadapi “hari besar” Tersebut.

 

Berbagai Video Melahirkan:

Petunjuk: Ketika menonton klip video, mulai menonton video dengan mengklik panah kecil ke kiri, bukan yang besar di tengah layar. Jika Anda menggunakan Internet Explorer sebagai browser Anda dan video tidak dapat di putar, coba klik dua kali pada panah kecil. (Umur Anda harus minimal 18 tahun, menurut Aturan Youtube.)




Kami menyediakan beberapa versi video proses melahirkan, silahkan menyimak:

Video Animasi Proses Persalinan

Video Persalinan dengan metode Waterbirth

Video Persalinan dengan metode Hypnobirthing

Video Pendampingan Persalinan

Video Persalinan UnAssistened/tanpa bantuan yang Santai

 

Cara Memilih Rumah Sakit yang Mendukung Persalinan Normal Alami

Berbicara tentang proses persalinan dan kelahiran lagi-lagi saya akan selalu mengatakan bahwa tubuh seorang wanita sudah di rancang sangat sempurna untuk melahirkan secara normal alami. 90% dari proses persalinan adalah persalinan normal walaupun memang akhir-akhir ini angka itu kadang terbalik menjadi 90% persalinan SC atau dengan tindakan (Vacum, Forcep, Epidural atau induksi) dan ini sering terjadi di kota-kota besar. Memang sangat di sayangkan. Namun itulah kenyataannya. Semakin lama semakin kita kesulitan mencari Rumah Sakit yang benar-benar mendukung proses persalinan normal apalagi dengan filosofi GENTLE BIRTH. Wah di Indonesia masih bisa dihitung dengan jari.

Nah sebagai konsumen tentu saja Anda harus jeli. Jika Anda ingin memiliki proses kelahiran atau persalinan yang alami dirumah sakit, satu hal penting yang harus Anda lakukan adalah memilih rumah sakit dengan bijak. Ini berarti bahwa Anda harus memilih sebuah rumah sakit yang kebijakan yang tidak bertentangan dengan keinginan Anda untuk memiliki proses persalinan yang alami di rumah sakit.

Cara mencari Rumah Sakit yang mendukung persalinan normal alami

Katakanlah Anda memiliki 3 dokter kandungan untuk dapat dipertimbangkan. Perlu Anda ketahui setiap dokter biasanya praktek di 3 rumah sakit. Jadi jika Anda mempunya 3 dokter obsgyn berarti ada 9 rumah sakit/rumah bersalin yang bisa di pakai untuk bahan pertimbangan. Nah mulailah mewawancarai mereka. Memang agar repot, namun demi mendapatkan yang terbaik mengapa tidak?

Atau Anda mungkin bertanya, apakah ada cara untuk mempersempit ‘calon rumah sakit’ sehingga anda hanya wawancara 3 rumah sakit saja, misalnya. Jawabannya adalah ya. Anda Anda akan membutuhkan rekomendasi dari orang-orang yang sebelumnya pernah melahirkan di rumah sakit tersebut.

Sekarang, di mana anda dapat menemukan orang-orang ini? Ada beberapa cara untuk menemukan orang-orang ini:

– Di kelas Ibu hamil/Kelas persiapan persalinan. Seorang bidan atau dokter yang memberikan pendidikan persiapan melahirkan di kelas yang menekankan pada melahirkan/persalinan normal biasanya tahu siapa dan rumah sakit mana yang mendukung persalinan normal alami.

– Kelompok atau group di jejaring social, saat ini sudah semakin banyak group atau mailing list yang membahas tentang gentlebirth di harapkan dengan adanya group ini bisa saling menguatkan dan mendukung keinginan Anda untuk mengalami persalinan normal.

Memilah dan Memilih Rumah Sakit

Berikut adalah beberapa hal yang harus meminta rumah sakit sebelum memutuskan rumah sakit yang tepat bagi Anda untuk memiliki rumah sakit kelahiran alami:

1. Hindari Rumah Sakit yang punya kebijakan untuk melakukan pemantauan janin elektronik terus menerus dan hidrasi intravena rutin (infuse rutin).  Karena ketika Anda harus dilakukan pemantauan elektonik janin dan infuse rutin, maka secara otomatis Anda tidak mempunyai kebebasan untuk bergerak. Padahal ibu yang hendak bersalin harus dibiarkan bergerak bebas dan menemukan posisi yang nyaman untuk persalinannya dia sehingga proses persalinan dapat berjalan dengan lancar. Ketika tubuh Anda harus terpasang sistem pemantauan janin elektronik, digabungkan dengan hidrasi intravena secara terus menerus dengan posisi bedrest, maka ini justru dapat membuat persalinan kurang efektif, sehingga mereka meningkatkan kemungkinan dilakukan SC. Karena itu, jika Anda ingin memaksimalkan kesempatan Anda untuk memiliki proses persalinan tanpa pengobatan atau persalinan alami di RS, maka mulailah mencari rumah sakit yang mendukung persalinan normal.

2. Kebijakan-kebijakan RS untuk bisa mengkonsumsi makanan selama persalinan.Sebagian besar rumah sakit tidak akan membiarkan hal ini, ketika Anda berada di ruang bersalin Anda biasanya hanya menemukan bed, dan alat-alat tidak ada makanan dan minuman. Padahal ibu bersalin perlu sering minum untuk rehidrasi, semakin dia dehidrasi proses persalinan akan semakin lama. Untuk itu  Jika Anda tahu Anda tidak akan bisa makan dan minum di ruang bersalin di rumah sakit, pastikan Anda makan makanan yang cukup selama persalinan awal di rumah (kala 1) dan tinggallah di rumah selama yang Anda bisa sehingga Anda akan berada di rumah sakit untuk waktu sesingkat mungkin .

CONTOH BIRTH PLAN

Hari ini saya kedatangan klien dari Italy, dia ingin homebirth, waterbirth dan gentlebirth.

selama kehamilan dia selalu report ke saya tentang perkembangan janinnya juga riwayat kesehatannya.

akhir bulan ini adalah due date-nya dan dia menyempatkan diri untuk bertemu muka dengan saya untuk mencari “camistry” karena ini sangatlah penting.

dan saya sangat suka dengan klien ini karena dia sangat kritis dan saya suka dengan klien yang seperti ini.

dia menuliskan Birth Plan-nya dan ini bisa Anda contoh untuk birth plan Anda.

(*** contoh ini masih dalam bahasa inggris..jika ada kesempatan saya akan menuliskan versi bahasa indonesia untuk Anda)

BIRTH PLAN:

(notes with questions and “flow of thoughts”, to be omitted in the final plan, are marked in red italic)

Name: S N

Passport Number: DA0008145, issued in Italy

Address: Jalan Cimahi, no. 15 Menteng 10310 Jakarta Pusat – Indonesia

Doctor: I S, SpOG

Husband”s Name: S P

1st child”s name (daughter): XS PN

Doula:

EDD: 26th November 2011

Hospital:

Paediatrician:

Birth Plan

Introduction:

I wish my birth to be the healthiest possible experience for me and my baby, physically and emotionally speaking. Which means

Natural (possibly water) birth without medical interference unless necessary for survival and/or to avoid permanent damage to me and my baby.

Note: At any stage of my labor, should the above necessity arise, please discuss any proposed intervention with my husband (or doula) and I before proceeding.

Any pathology/situation leading to the intervention should result clearly in my/my baby medical record.

If any point below conflicts with the hospital protocols and any legal or any other type of difficulty may rise after my plan, please discuss it with me as soon as possible during pregnancy. (I am not sure whether it is clear, but with this last statement I want to say that doctor should be clear in case he”s not convinced with some of my points, for example: “You don”t want episiotomy in any case, but I assure you that according to my clinic experience it may be needed in these cases:….” Just to avoid: “Of course, as for me you can deliver hanging from the chandelier” and then, during labor the doctor does what he wants)

(note: since it”s very easy to a doctor to mention fetal distress, or weak heartbeat, or any other scaring circumstance, for this purpose I wish to reach the best possible knowledge for a non-professional on the situations leading to cesareans, assisted birth, induction or any other medical intervention. For example, I understood that umbilical cord prolapse it”s a serious and real cause for cesarean, as is abruptio placentae. I still have to learn a lot to understand when the danger it”s real and can be avoided with intervention –be it c-section, ventuose, induction…).

Labor – 1st stage of labor:

Induction/Augmentation

1. I would like to wait my labor to start spontaneously until EDD + (at least) 10.

2. I prefer my waterbag to break via SROM, unless Induction becomes necessary. Therefore, I prefer to limit vaginal inspections to check cervix dilation in order to avoid accidental rupture of waterbag.

3. In case induction becomes necessary, first of all I need a clear explanation on the grounds and pros and cons of further waiting in order to give my consent. I prefer compassionate use of induction, as follows:

A. From week 40 to 41 I would like to use non-pharmaceutical methods to kick-start labor, as gymnastics (long walks, stairs…), sexual intercourse, nipple stimulation, acupressure, showers, castor oil (maybe!) or enema (others?).

B. At week 41 + 3 and at week 41 + 5 BUT ONLY IF ultrasound scans shows that the amount of amniotic fluid is lower than normal (less than 5 cm depth – makes sense?) I would prefer have my membranes swept to stimulate labor to start;

C. Should labor not start by 42 weeks + 2, I would prefer to use 2 or 3 dosages of Prostaglandin tablet (Prostin, not Cytotec) over 18 hours (is it correct as LOW dosage?) to soften and ripen the cervix;

D. After which, if labor has not started or is very slow to progress, I would prefer AROM and wait up to 24 hours before;

E. After which, I agree to use Synthetic Oxytocin, increasing the dosage (8 ml. I have to check the details) slowly, every 30 minutes, to liken the labor to a natural labor.

4. From the time my waterbag breaks be it via SROM or AROM, I would like to wait 24 hours before labor needs to be augmented and antibiotics administered.

Latihan Stimulasi Prenatal

Masih berbicara tentang stimulasi prenatal, seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa menurut hasil penelitian, bayi yang dirangsang dengan metode seperti bernyanyi dan berbicara saat masih dalam kandungan, cenderung menunjukkan perkembangan visual, linguistik dan motor yang lebih baik. Stimulasi prenatal merupakan “hadiah” pertama dan terbaik yang bisa orang tua berikan kepada bayi mereka. Nah saat ini saya akan mengupas tentang bagaimana cara atau latihan yang bisa di lakukan orang tua di setiap trimester kehamilannya.

Menyiapkan lingkungan, merangsang SEBELUM serta setelah kelahiran sangatlah aman dan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan bahkan keberhasilan jangka panjang.

 

berkomunikasi dengan Janin di dalam kandungan merupakan bentuk ikatan awal, kepercayaan dan cinta, dan menyediakan lingkungan yang mendukung janin untuk belajar dan tumbuh.

 

 

Trimester Pertama Kehamilan

Banyak yang tidak menyadari bahwa sebenarnya sejak trimester pertama, janin sudah memiliki memori dan sudah bisa diajak komunikasi. Tiga fakta besar tentang periode dinamis dari konsepsi sampai lahir memperingatkan kita untuk mulai mengasuh sebelum konsepsi Adalah:

Pertama, periode kehamilan mungkin lambat, tetapi ilmu pengetahuan mengungkapkan sebenarnya proses kehamilan bergerak seperti kecepatan pesawat jet.

Hanya dalam 21 hari setelah pertemuan sel telur dan sperma, jantung akan mulai bekerja sehingga darah beredar.

Delapan minggu dari konsepsi, organ tubuh sudah di mulai terbentuk.

Kualitas sistem jantung dan semua organ tubuh akan sangat tergantung pada hidup kesehatan kedua orang tua dan kualitas hidup dari diet ibu saat itu-

Dan ini Anda mungkin tidak tahu Anda sedang hamil.

Kedua, orang tua adalah arsitek otak . Waktu kritis dalam perkembangan otak normal dan sumsum tulang belakang adalah Hari 23 dan 24 dari konsepsi ketika tabung saraf harus ditutup pada kedua ujungnya untuk menghindari cacat.

Gen bekerja di sini, tetapi Lingkungan (terutama kesehatan dan kasih orang tua) mengirim mereka sinyal untuk mengaktifkan atau menonaktifkan.

Bagaimana Berkomunikasi Dengan Bayi Dalam Kandungan

Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan manfaat dari berkomunikasi dengan janin.  Meskipun Anda tidak bisa memastikan Anda melakukan dengan baik untuk bayi Anda, tidak akan ada salahnya untuk mencoba berkomunikasi dengan dia. Memiliki pikiran yang terbuka dan rasa penasaran akan membantu. Membuat kebiasaan berkomunikasi dengan bayi Anda yang belum lahir dengan cara yang berbeda akan membantu Anda untuk merasa lebih terhubung dengan janin yang tumbuh dalam diri Anda. Instruksi:

 

1. Bermain dengan music yang menenangkan, lembut, dan meneguhkan. Musik klasik sering disarankan, tapi jazz, folk, R & B dan jenis musik lainnya juga dapat di gunakan dan berefek positif. Jangan bermain sesuatu dengan keras, suara sumbang, karena hal ini mungkin mengejutkan bayi. Anda dapat menempatkan headphone di perut Anda atau hanya menggunakan mobil atau home stereo, tapi dengan volume yang tidak terlalu keras.

2. Berbicara atau bernyanyi untuk bayi Anda dengan suara menenangkan. Janin mulai berkembang di seluruh telinga delapan minggu, dan akan semupurna iumur kandungan sekitar 24 minggu. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa janin menanggapi suara ibu mereka dengan tenang dan memperlambat detak jantung mereka.

3. Membacakan Bacaan atau cerita positif, cerita semangat atau pendidikan untuk bayi Anda saat ia berkembang di rahim Anda. Seperti bernyanyi, ini memungkinkan bayi Anda untuk mendengar suara Anda, dan ini dapat menenangkan. Nada dan irama suara Anda seperti yang Anda baca dapat menjadi akrab dan nyaman untuk bayi Anda.

Stimulasi Prenatal Untuk Bayi Cerdas

Kebanyakan orangtua berpikir bahwa menjadi orangtua dimulai setelah bayi lahir, tetapi penelitian saat ini membuktikan sebaliknya. Mulai dari Anda mengetahui bahwa Anda hamil, Anda sudah menjadi orang tua dan dapat mulai untuk merangsang dan berkomunikasi dengan bayi Anda.

Pikirkan rahim sebagai dunia pertama bagi anak Anda, sehingga apa pun pengalaman dalam rahim akan membentuk karakteristik dan harapan hidupnya setelah lahir. Ini berarti bahwa masa kehamilan (waktu antara konsepsi dan kelahiran) adalah waktu kritis bagi kita (orang tua) sebagai “arsitektur dasar” dari otak dan membangun fondasi untuk potensi masa depan Anak Anda.

 

Penelitian di bidang stimulasi pralahir juga menemukan bahwa stimulasi eksternal seperti membelai bayi yang belum lahir melalui perut, bermain musik lembut dan merdu, serta cahaya dan getaran yang menyenangkan untuk bayi, sangat bermanfaat positif bagi janin Anda.

 

Di dalam rahim, Bayi pertama kali belajar tentang kehidupan

Ketika seorang ibu secara aktif melibatkan bayi yang belum lahir dalam komunikasi prenatal dan memberinya stimulasi, dia sebenarnya menciptakan lingkungan yang kondusif dalam rahim yang akan menciptakan pengaruh positif pada kehidupan di masa bayi dan seterusnya.

Menurut Dr Thomas R. Verny – seorang psikiater anak terkemuka di dunia menyatakan bahwa dampak lingkungan prenatal dan postnatal di awal kehidupan berhubungan erat dengan pengembangan kepribadian. Stimulasi pralahir yang dilakukan oleh orang tua menjadi pertanda baik bagi perkembangan janin yang sehat.

Setiap menit, ada sel-sel otak baru yang terbentuk pada janin di dalam kandungan. Sipans-sinap dan sirkuit otaknya semakin banyak dan perlu untuk di stimulasi. Semakin Anda merangsang kulit anak, atau yang lebih merangsang saraf pendengaran nyamaka) makin banyak jalur yang akan dikembangkan dan menjadi lebih kuat sehingga ketika anak lahir, dia lebih siap untuk lahir di dunia.