
Bagi wanita hamil, apalagi yang baru pertama kali menjalani kehamilan, kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan selama hamil dan saat menghadapi persalinan, sering menghinggapi hati dan fikiran mereka. Kecemasan yang mereka rasakan umumnya berkisar mulai dari khawatir tidak bisa menjaga kehamilan sehingga janin tidak bisa tumbuh sempurna, khawatir keguguran, takut sakit saat melahirkan, takut bila nanti di jahit, bahkan lebih ekstrim lagi mereka merasa takut terjadi komplikasi pada saat persalinan sehingga dapat menimbulkan kematian, hingga khawatir kelak tidak bisa merawat dan membesarkan anak dengan baik.
Apalagi jika membayangkan saat melahirkan. Bagi sebagian wanita, proses melahirkan dianggap identik dengan peristiwa yang menakutkan, menyakitkan dan lebih menegangkan dibanding peristiwa manapun dalam kehidupan.
Di dalam benak mereka, seolah telah terprogram, bahwa proses melahirkan haruslah seperti itu. Malahan, masih banyak juga wanita yang tetap dicekam kekhawatiran selama hamil dan menjelang melahirkan meski sudah pernah melahirkan sebelumnya, terutama mereka yang sempat mengalami trauma karena merasakan sakit atau mengalami komplikasi saat melahirkan anak pertama.
Hal ini tidaklah mengherankan, karena sejak kecil, ketakutan pada proses melahirkan, tanpa disadari telah tertanam di alam/pikiran bawah sadar wanita khususnya dan hampir semua orang pada umumnya. Televisi maupun film, sering menampilkan adegan melahirkan yang begitu menegangkan dan menakutkan, penuh dengan jeritan histeris.
Setiap kali menyambut kedatangan bayi dari teman atau kerabat, kita juga hampir selalu mendengar cerita seputar rasa sakit dan penderitaan si ibu ketika melahirkan. Bahkan saat kita bertanya dengan orang tua, kerabat dan teman kita tentang seputar pengalaman melahirkan, maka jawaban mereka dapat dipastikan bahwa melahirkan itu sakit, nyeri, melahirkan itu antara hidup dan mati dan bila tidak sakit bukan melahirkan namanya. Dan lebih parahnya lagi sebagian besar tenaga kesehatan baik dokter maupun bidan selalu saja menjawab pertanyaan dengan jawaban yang salah, bahkan salah dalam memberikan sugesti.
Hal inilah yang akhirnya menjadikan kami team Hypno-birthing Indonesia berupaya mengembangkan program pelatihan hypno-birthing ini kepada Dokter dan Bidan diseluruh Indonesia.
Dengan harpan mulai agar Dokter dan Bidan semakin mampu menghargai proses kehamilan, dan persalinan, mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para ibu.
Selama ini sudah ada lebih dari 2600 orang (Bidan, Dokter dan DSOG) yang sudah dilatih dan tersebar diseluruh Indonesia.
Selain mengembangkan program pelatihan bagi para praktisi kesehatan, hypno-birthing Indonesia juga mengembangkan hypno-birthing prenatal class di beberapa daerah. Dan diajar oleh para trainner hypno-birthing yang juga seorang bidan yang sudah berpengalaman dibidangnya:
1. KLATEN