Bidan Kita

Home Blog Page 15

Posisi Bayi Tak Optimal? Apa Tandanya?

Tanda Posisi Hamil Yang Tidak Optimal

Selama kehamilan, bayi Anda terus bergerak, berputar, dan berganti posisi. Di trimester akhir kehamilan Anda, bayi Anda tidak lagi mempunyai ruangan yang luas untuk bergerak dan di masa-masa inilah posisi bayi Anda menjadi sangat penting dan sangat berpengaruh pada proses persalinan Anda nanti.

Posisi Dalam Kandungan

Sebelum mengetahui mengenai tanda-tanda bahwa posisi bayi Anda tidak optimal, tentunya Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai posisi-posisi bayi dalam kandungan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai berbagai macam posisi bayi dalam kandungan:

  1. Anterior

Posisi anterior berarti kepala bayi berada di bawah dengan posisi bayi menghadap punggung Anda. Posisi anterior sendiri mempunyai berbagai variasi, yaitu occiput anterion (OA), left occiput anterior (LOA), dan right occiput anterior (ROA).

Dalam persalinan, posisi yang paling ideal adalah posisi occiput anterior (OA) dan left occiput anterior (LOA). Dalam posisi OA, kepala bayi Anda menghadap punggung Anda dengan punggung bayi menghadap pusar Anda. Dalam posisi ini, bayi Anda dapat meregangkan kepala dan lehernya, serta menempelkan dagunya ke dada. Dalam posisi LOA, yang merupakan posisi yang paling umum dalam persalinan, ubun-ubun bayi sedikit menghadap ke paha kiri Anda. Posisi ini juga merupakan posisi yang optimal karena terdapat ruang bagi bayi untuk menempelkan dagunya ke dada, sehingga ubun-ubun kecil dapat keluar terlebih dahulu. Posisi terakhir adalah ROA, yang juga seringkali terjadi pada persalinan. Posisi ROA biasanya tidak terlalu bermasalah dalam proses persalinan, namun posisi ini seringkali membuat kepala bayi tidak merunduk (menempelkan dagunya ke dada), sehingga bagian kepala bayi yang keluar terlebih dahulu ada ubun ubun besar, membuat proses persalinan seringkali menjadi lebih lama.

  1. Posterior

Posisi posterior berarti kepala bayi berada di bawah dengan wajah bayi menghadap ke perut Anda. Sama seperti posisi anterior, posisi ini juga mempunyai tiga variasi, yaitu occiput posterior (OP), left occiput posterior (LOP), dan right occiput posterior (ROP).

Dalam persalinan, posisi posterior bukanlah posisi yang optimal. Dalam posisi OP, wajah bayi menghadap ke tulang simphisis pubis, sehingga kepala bayi tidak bisa merunduk. Bayi dengan posisi OP biasanya keluar dalam presentasi ubun-ubun besar, dahi, atau bahkan muka. Dalam posisi LOP, kepala bayi menghadap paha kanan Anda, sedangkan dalam posisi ROP, kepala bayi menghadap paha kiri Anda. Sama seperti posisi OP, dalam posisi LOP dan ROP, kepala bayi Anda tidak dapat merunduk, sehingga bayi keluar dalam presentasi ubun ubun besar, dahi, muka, atau biparietal. Posisi posterior dalam persalinan seringkali menyebabkan nyeri punggung dan proses persalinan lambat.

  1. LOT dan ROT

Si Kecil Sudah Masuk Panggul? Apa Tandanya?

Tanda-tanda Masuk Panggul

Jika Anda sedang hamil dan sudah menginjak umur kehamilan 36 minggu keatas, mungkin Anda akan mendengar bahwa bayi Anda sudah turun panggul, atau bahkan bertanya-tanya apakah bayi Anda sudah turun panggul atau belum. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai turunnya bayi ke panggul.

Kapan terjadinya?

Momen dimana kepala bayi mulai turun panggul sangat bervariasi tiap wanita. Tidak ada hari atau minggu pasti yang dapat menjamin bahwa bayi Anda sudah turun panggul. Terkadang, kepala bayi akan turun diantara umur kehamilan 34 sampai 36 minggu, tapi untuk beberapa ibu, kepala bayi dapat turun beberapa jam sebelum proses persalinan dimulai atau bahkan ketika proses bersalinan berlangsung.

Turunnya kepala bayi ke panggul biasanya lebih umum dialami ibu yang sedang mengandung anak pertama dibanding dengan kehamilan-kehamilan setelahnya. Hal ini disebabkan karena ketika Anda sedang hamil untuk yang pertama kalinya, otot-otot di panggul Anda harus menyesuaikan diri dengan posisi si kecil sebelum persalinan dapat berlangsung. Namun, apabila tubuh Anda telah mengalami proses persalinan sebelumnya, panggul Anda mungkin akan membutuhkan lebih sedikit waktu untuk menyesuaikan diri dengan proses ini.

Bila Anda merasa bahwa bayi Anda sudah turun panggul, konsultasikanlah dengan provider Anda untuk memeriksa posisi bayi Anda serta hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkan posisi bayi Anda atau menjaga agar posisi bayi Anda tetap optimal.

Apa tahapan penurunan kepala bayi

Secara anatomi, panggul Anda dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pintu atas panggul (inlet), pintu tengah panggul (midlet), dan pintu bawah panggul (outlet). Tingkatan yang digunakan untuk menggambarkan sampai sejauh mana penurunan kepala bayi Anda disebut station.

Prenatal Massage? Apa Manfaatnya?

Apa Manfaat Prenatal Message?

Prenatal Message merupakan suatu hal yang cukup populer dalam beberapa tahun terakhir. Awalnya, prenatal massage hanya dilakukan sebatas sebagai terapi alternatif, namun semakin kesini, prenatal massage berkembang menjadi sesuatu yang berguna untuk mengurangi ketidaknyamanan yang terjadi selama kehamilan secara umum. Walaupun penggunaan pijat sebagai cara untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan selama kehamilan sudah diketahui sejak lama, namun belakangan ini, ada penelitian dan bukti yang menunjukan dasar ilmiah dari manfaat prenatal massage.

Apa perbedaan prenatal massage dengan massage pada umumnya?

Selain posisi yang tentunya lebih beragam dan menyesuaikan kondisi dan kenyamanan Anda, prenatal massage pada umumnya menggunakan teknik pemijatan effleurage yang merupakan teknik pemijatan yang berupa usapan lembut yang lambat, panjang, dan tidak putus-putus. Jika Anda terbiasa dengan pijatan yang kuat, Anda akan menemukan kalau pijatan pada prenatal massage jauh lebih lembut dan ringan. Pemijatan yang dilakukan juga biasanya menyesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda, contohnya, apabila Anda mengalami morning sickness, maka terapis Anda akan menghindari gerakan-gerakan mengayun. Maka dari itu, ingatlah untuk mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan terapis Anda apabila Anda mempunyai kondisi tertentu atau ada posisi yang kurang nyaman bagi Anda. 

Apa manfaatnya?

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat Anda dapatkan dari prenatal message:

  1. Mengurangi pembengkaan

Edema atau pembengkaan yang seringkali terjadi pada kehamilan seringkali disebabkan oleh rahim yang menekan pembuhuh darah dan menghambat sirkulasi darah. Prenatal massage dapat membantu menstimulasi jaringan-jaringan halus untuk mengurangi kelebihan cairan di area-area yang bengkak seperti tangan dan kaki. Selain itu, prenatal massage juga dapat meningkatkan fungsi kerja getah bening. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai edema selama kehamilan dan cara mengatasinya, klik disini.

  1. Meningkatkan regulasi hormon

Berdasarkan penelitian, prenatal massage dapat menurunkan tingkat hormon stress seperti hormon norepinephrine dan kortisol. Selain itu, prenatal massage juga dapat meningkatkan hormon dopamine dan serotonin yang juga disebut dengan hormon kebahagiaan. Perubahan hormon tersebut dapat mengurangi resiko komplikasi saat persalinan, membuat Anda dapat tidur dengan lebih baik, dan mengurangi resiko komplikasi yang dapat terjadi pada bayi Anda seperti berat lahir janin rendah. Berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada, bila dilakukan secara teratur, prenatal massage dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan  ibu dan bayi. 

  1. Meredakan rasa sakit

Rasa sakit di area skiatika (rasa nyeri di sepanjang jalur saraf skiatik di punggung bawah yang menjalar ke pinggul, bokong, tungkai, hingga jalur kaki) merupakan rasa sakit yang sering terjadi pada ibu-ibu hamil, terutama di trimester akhir. Hal ini terjadi karena rahim Anda menekan otot yang berada di dasar panggul dan punggung bawah. Tekanan dari rahim ini akan menyebar sampai otot-otot di kaki, membuatnya menjadi bengkak dan memberi tekanan pada saraf terdekat.

Perineum Massage, Pijatan Pencegah Robekan

Apa Itu Perineum Massage?

Salah satu ketakutan terbesar yang seringkali dialami oleh ibu hamil adalah ketakutan akan adanya robekan selama persalinan. Saya seringkali mendengar ada banyak ibu – ibu yang mengatakan bahwa sebenarnya yang “tersakit” dari proses persalinan adalah saat adanya robekan dan harus dijahit. Selama ini, saya mengetahui ada banyak sekali orang yang menganggap bahwa robekan pada perineum selama persalinan adalah hal yang sudah pasti terjadi dan tidak dapat dihindari pada persalinan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab robekan pada saat persalinan, klik disini. Saya juga percaya bahwa sebagian besar dari Anda pasti pernah mendengar cerita yang menakutkan mengenai robekan saat porses persalinan. Namun, sebenarnya ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah adanya robekan dalam proses persalinan, salah satunya adalah dengan perineum massage.

Perineum merupakan jaringan otot diantara mulut vagina dan anus Anda. Pada saat proses persalinan, area ini harus teregang secara maksimal untuk memfasilitasi keluarnya si kecil, dan regangan ini seringkali menyebabkan robekan. Di beberapa kasus dimana provider Anda memutuskan untuk melakukan episiotomi, area inilah yang dipotong dan nantinya akan dijahit. Untuk mengurangi resiko terjadinya hal tersebut, Anda dapat mempersiapkan perineum Anda terlebih dahulu dengan melakukan perineum massage mulai dari umur kehamilan trimester 3. Perineum massage adalah pijatan yang dilakukan di area perineum untuk meningkatkan fleksibilitas perineum sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya robekan saat persalinan.

Penelitian yang dilakukan oleh Cochrane Review tahun 2013 merekomendasikan dilakukannya perineum massage di trimester ketiga untuk mengurangi cidera pada perineum dan otot dasar panggul. Selain itu, sebegian besar wanita mengatakan bahwa perineum massage dapat membantu mereka untuk terhubung dengan tubuhnya dengan cara yang tidak seksual dan tidak berhubungan dengan pergi ke toilet. Beberapa wanita juga mengatakan bahwa perineum massage dapat membuat mereka merasa familiar dengan sensasi teregangnya perineum dan dapat sangat membantu untuk menghadapi fase mengejan saat proses persalinan.

Manfaat Perineum Massage

  1. Mencegah adanya robekan perineum saat proses persalinan;
  2. Dapat dilakukan sebagai sarana untuk lebih terhubung dengan tubuh Anda;
  3. Teknik ini digunakan untuk mempersiapkan perineum agar dapat lebih flexibel saat proses persalinan;
  4. Teknik ini bukan hanya membantu mempersiapkan jaringan perineum anda, namun juga membantu anda untuk mempelajari sensasi saat proses persalinan, terutama saat kepala janin keluar (crowning) dan bagaimana cara anda mengontrol sensasi tersebut. Dengan demikian, Anda dapat menjadi lebih rileks dalam menghadapi proses persalinan nanti;
  5. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan;
  6. Membantu ibu untuk menjadi lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Toucher atau yang lebih dikenal dengan istilah VT);
  7. Mengurangi resiko diperlukannya episiotomi atau dirobeknya perineum dalam proses persalinan untuk meningkatkan elastisitas perineum.

Bagaimana caranya?

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perineum massage dapat dilakukan mulai dari 3 – 6 minggu sebelum HPL Anda dan dilakukan secara rutin. Lama dan tekanan pemijatan dapat dilakukan secara bertahap. Ada dua cara untuk melakukan perineum massage, yaitu secara manual menggunakan tangan dan dengan menggunakan bantuan alat epi-no. Perineum massage dapat dilakukan secara mandiri, dengan bantuan provider menggunakan epi-no, maupun dengan bantuan partner Anda di rumah. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai step – step untuk melakukan perineum massage, klik disini.

 

Dimana saya dapat mendapatkan fasilitas perineum massage untuk persiapan persalinan?

Untuk mendapatkan fasilitas perineum massage menggunakan epi-no, Anda dapat menghubungi admin Bidan Kita di 085100111884 untuk membuat janji temu atau mengunjungi Klinik Bidan Kita di Jl. Piere Tendean no.20 RT 001 RW 007, Sikenong, Klaten, Jawa Tengah, dengan membuat janji temu sebelumnya dengan admin Bidan Kita.

Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Retensi Urin Setelah Persalinan

Pengertian Retensi Urin

Tidak dapat buang air kecil setelah persalinan merupakan salah satu keluhan yang cukup sering ditanyakan oleh ibu-ibu. Masalah ini sebenarnya merupakan masalah yang cukup sering terjadi namun jarang terlintas di pikiran Anda ketika membicarakan mengenai proses persalinan. Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai tidak dapat buang air kecil setelah persalinan, atau istilah kerennya adalah retensi urin.

Retensi urin adalah kondisi dimana kandung kemih Anda tidak dapat kosong sepenuhnya bahkan ketika kandung kemih Anda telah penuh. Selain itu, kondisi ini juga membuat Anda merasa bahwa Anda selalu ingin buang air kecil, namun Anda tidak dapat mengeluarkannya.

Retensi urin merupakan salah satu komplikasi yang cukup umum terjadi setelah persalinan. Kondisi ini dapat terjadi baik pada persalinan normal maupun operasi caesar. Namun, beberapa hal seperti persalinan pertama, kala dua lama (termasuk operasi caesar yang dilakukan akibat kala dua lama), adanya trauma pada perineum (termasuk robekan dan tindakan episiotomi), penggunaan obat bius epidural, berat badan bayi lebih yang lebih dari 4 kg, dan penggunaan alat-alat intervensi seperti forceps dan vakum dapat meningkatkan resiko terjadinya retensi urin. Penggunaan kateter selama operasi caesar tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam terjadinya retensi urin, namun penggunaan kateter selama persalinan normal terbukti dapat meningkatkan resiko terjadinya retensi urin.

Yoga untuk Mengatasi Inkontinensia Urin Setelah Persalinan

Apa Itu Inkontinensia Urin?

Inkontinensia urin merupakan salah satu kondisi yang seringkali diderita para wanita setelah melahirkan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi inkontinensia urin, dari mulai dengan obat-obatan, peralatan medis, hingga operasi. Namun, ada cara yang lebih mudah, murah, dan tentunya dapat Anda lakukan dirumah untuk mengatasi inkontinensia urin, yaitu dengan berolahraga. (Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu inkontinensia urin, klik disini).

Olahraga yang digunakan untuk mengatasi inkontinensia urin pada dasarnya adalah olahraga yang berguna untuk memperkuat otot dasar panggul, core, dan perineum Anda. Salah satu olahraga sederhana yang dapat Anda lakukan dirumh atau dimanapun Anda berada adalah dengan melakukan kegel.

Latihan kegel berfungsi untuk memperkuat otot dasar panggul yang menyangga kandung kemih, usus, dan rahim Anda. Latihan ini sangat berguna untuk mengatasi maupun mencegah inkontinensia urin.

Berikut ini adalah petunjuk untuk melakukan latihan kegel.

  1. Duduklah di ujung kursi dengan kaki menempel di lantai;
  2. Kontraksikan otot-otot dasar panggul Anda. Anda akan merasakan sensasi seperti jika Anda berusaha untuk menahan air kencing Anda;
  3. Bayangkan bahwa Anda menutup semua lubang vagina, anus, dan saluran kencing Anda;
  4. Tahan posisi tersebut selama mungkin. Dimulai dengan 5 detik dan semakin lama seiring berjalannya waktu;
  5. Tarik napas panjang dan hembuskan sembari merilekskan otot Anda kembali.

Cobalah untuk melakukannya di berbagai posisi yang berbeda seperti berdiri, duduk atau berbaring miring ke kanan atau kiri. Lakukan sebanyak 8 sampai 12 kali kontraksi dengan sela 2 menit setiap kalinya. Lakukan latihan ini sebanyak 2 kali sehari.

Posisi Yoga Yang Tepat, Berikut Ini

Olahraga lainnya yang dapat Anda lakukan dan cukup efektif untuk mengatasi dan mencegah inkontinensia urin adalah yoga. Yoga merupakan salah satu jenis olahraga yang mempunyai banyak manfaat, dari mulai mengurangi stress, menjaga tubuh tetap sehat, hingga mengatasi berbagai masalah seperti kolesterol, skoliosis, dan bahkan inkontinensia urin. Berikut ini adalah beberapa pose yoga yang dinilai cukup efektif untuk mengatasi inkontinensia urin:

  1. Mula Bandha

Salah satu cara terbaik untuk memperkuat otot dasar panggul Anda adalah dengan melakukan teknik Mula Bandha. Dalam bahasa Sansekerta, Mula berarti akar, dan Bandha berarti mengunci atau mengikat. Dengan mengkombinasikan kedua kata tersebut, Mula Bandha merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk megandung dan menyalurkan chakra dasar, energi yang berada di tengah tubuh. Mula Bandha diasosiasikan dengan daerah perineum dan area disekitarnya,termasuk otot dasar panggul. Namun, tidak seperti teknik yoga yang lain, mengontraksikan otot dan mengisolasinya di daerah ini tidaklah mudah dan membutuhkan latihan secara teratur.

Cara untuk melakukan Mula Bandha pada dasarnya hampir sama dengan Kegel. Di pose ini Anda harus mengontraksikan otot-otot dasar panggul seperti saat Anda ingin buang air kecil, serta menutup semua lubang termasuk vagina, anus, dan saluran kencing Anda. Namun, perbedaannya adalah dalam Mula Bandha, Anda juga harus memasukkan pusar Anda, menariknya ke dalam tubuh Anda.

Lakukanlah pose ini secara bertahap dan lakukanlah secara teratur. Pose ini tidaklah mudah dan otot yang berada di perineum bekerja secara bersamaan, sehingga mengontraksikan daerah tersebut dapat memicu kontraksi otot di sekitarnya. Kesalahan yang sering terjadi adalah terkadang Anda mungkin akan secara tidak sengaja ikut mengontraksikan otot pernapasan Anda. Latihlah pose ini secara perlahan lahas setiap hari sampai Anda dapat melakukan pose ini dengan baik. 

  1. Chair Pose (Utkatasana)

 

Pose ini dapat menguatkan area tubuh bagian bawah, termasuk pergelangan kaki, betis, dan tulang belakang. Selain dapat mengatasi inkontinensia urin, pose ini juga meregangkan area bahu dan dada, sehingga dapat sangat bermanfaat bagi organ-organ perut dan diafragma.

Tidak Bisa Menahan Buang Air Kecil Setelah Melahirkan? Normalkah?

Pengertian Inkontinensia Urin

Di beberapa kasus, proses kehamilan dan persalinan terkadang membawa beberapa efek samping, salah satunya adalah inkontinensia urin. Inkontinensia urin adalah kondisi dimana Anda tidak bisa menahan buang air kecil, sehingga Anda dapat “mengompol” sewaktu-waktu. Kondisi ini cukup umum terjadi dan menurut data dari WHO, 200 juta penduduk di dunia mengalami inkontinensia urin, dan sebagian besar penderitanya adalah perempuan.

Inkontinensia memang bukanlah suatu kondisi yang mengancam jiwa, namun kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda. Inkontinensia urin bukan hanya suatu masalah kesehatan, namun juga dapat mempengaruhi emosional, psikologis, dan kehidupan sosial Anda.

Lihat Ciri-cirinya Berikut Ini

Bila Anda menderita kondisi ini, Anda mungkin merasa malu dan putus asa. Kabar baiknya adalah, walaupun inkontinensia urin bukanlah suatu hal yang normal, namun kondisi ini dapat diobati. Pengobatan inkontinensia urin dapat beragam tergantung jenis inkontinensi urin yang diderita, umur, kondisi kesehatan, dan kondisi mental.

Ada beberapa jenis inkontinensia urin, seperti:

  1. Stress Incontinence

Inkontinensia jenis ini merupakan kondisi dimana urin Anda keluar/bocor ketika kandung kemih Anda mendapat tekanan, seperti ketika Anda batuk atau tertawa. Gejala utama inkontinensia jenis ini adalah kebocoran terjadi ketika Anda aktif, batuk, atau tertawa. Aktifitas dan banyaknya kebocoran yang ada tergantung oleh tingkat keparahan inkontinensia yang dialami.

  1. Urge Incontinence

Inkontinensia jenis ini berarti urin Anda keluar/bocor segera setelah Anda merasa ingin buang air kecil. Gejala utama inkontinensia jenis ini adalah adanya keinginan kuat untuk buang air kecil yang tidak dapat Anda kontrol dan datang secara tiba-tiba.

  1. Overflow incontinence

Dalam inkontinensia jenis ini, Anda tidak dapat mengosongkan kandung kemih Anda sepenuhnya, sehingga urin Anda seringkali keluar/bocor sedikit demi sedikit. Gejala utama inkontinensia jenis ini adalah sering buang air kecil dalam jumlah kecil atau tetesan urin yang terjadi secara terus menerus.

  1. Inkontinensi total

Pada inkontinensia total, kandung kemih Anda tidak dapat menyimpan urin sama sekali, sehingga urin Anda akan keluar begitu saja segera setelah diproduksi, menyebabkan Anda terus menerus atau sering mengalami kebocoran. Gejala utama inkontinensia jenis ini adalah buang air kecil dalam jumlah besar secara terus-menerus atau buang air kecil sesekali yang diiringi dengan kebocoran.

Tandem Nursing? Kenapa tidak?

Pengertian Tandem Nursing

Jika Anda memiliki dua anak dengan jarak umur yang cukup dekat atau Anda mendapati bahwa Anda sedang hamil namun Anda belum siap untuk menyapih si kakak, tandem nursing mungkin dapat menjadi solusi bagi Anda.

Tandem nursing adalah kondisi dimana Anda menyusui dua anak dalam jangka waktu yang bersamaan. Ada dua bentuk tandem nursing, yaitu ketika Anda menyusui anak kembar, atau menyusui anak Anda yang baru lahir sembari masih menyusui si kakak.

Tandem nursing mempunyai berbagai cara, seperti:

  • Menyusui si kakak terlebih dahulu untuk mengurangi pembengkakan lalu kemudian menyusui si adik;
  • Menyusui si adik terlebih dahulu untuk memastikan bahwa dia mendapatkan ASI paling banyak;
  • Menyusui keduanya sekaligus dengan satu bayi di setiap payudara.

Mitos-mitos mengenai menyusui selama kehamilan

Selama ini mungkin Anda pernah atau bahkan sering mendengar mengenai cerita-cerita mengenai menyusui selama kehamilan yang membuat Anda merasa takut atau khawatir untuk melakukan tandem nursing. Berikut ini adalah beberapa mitos-mitos yang cukup umum mengenai menyusui selama kehamilan dan perlu diluruskan:

  1. Anda tidak dapat hamil selama menyusui

Fakta: Tubuh Anda memang telah didesain untuk menunda ovulasi selama menyusui. Namun, Anda masih dapat hamil bahkan selama menyusui. Setelah melahirkan, terjadinya ovulasi dapat sangat berbeda-beda setiap orang. Ada beberapa orang yang mengalami ovulasi 6 minggu setelah melahirkan dan adapula yang mengalami ovulasi 1 tahun setelah melahirkan.

  1. Si adik tidak akan mendapat cukup nutrisi apabila Anda menyusui selama kehamilan

Fakta: Tubuh Anda cukup pintar untuk mencukupi kebutuhan nutrisi Anda, si kakak, dan si adik. Bila Anda dapat hamil ketika Anda masih menyusui si kakak, maka artinya Anda cukup sehat untuk mengatasi situasi tersebut. Segera setelah Anda hamil, tubuh Anda akan bekerja keras untuk menyediakan nutrisi yang cukup baik bagi si kakak maupun si adik. Ingatlah untuk selalu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, serta memastikan bahwa Anda mengkonsumsi cukup kalori dan cukup cairan untuk mencukupi kebutuhan Anda, si kakak, dan si adik. 

  1. Si kakak akan menyapih secara otomatis jika Anda hamil

Fakta: Ketika Anda hamil, tubuh Anda akan mengalami perubahan hormonal yang membuat ASI Anda berubah rasa. Selain itu, Anda mungkin akan merasakan bahwa menyusui selama kehamilan membuat Anda merasa sakit akibat puting Anda yang sensitif. Anda mungkin juga merasa mual dan mood Anda ketika Anda menyusui selama kehamilan mungkin juga akan berubah. Terkadang Anda mungkin merasa sebal dan tidak ingin menyusui dan si kakak mungkin akan terlihat cranky dan moody. Beberapa ibu mungkin salah paham dan mengira bahwa perilaku si kakak yang seperti itu merupakan tanda bahwa si kakak telah siap disapih. Diskusikanlah hal ini dengan si kakak, pasangan Anda, atau bahkan provider Anda terlebih dahulu apabila hal ini terjadi.

  1. Menyusui selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran

Fakta: Mitos yang satu ini sebenarnya didasarkan oleh fakta bahwa segera setelah melahirkan, tubuh Anda akan dibanjiri dengan hormon oksitosin yang menyebabkan adanya kontraksi. Namun, kontraksi ini akan berhenti segera setelah rahim Anda pulih. Selain itu, berdasarkan penelitian, rahim Anda tidaklah sensitif terhadap oksitosin di awal kehamilan. Sensitivitas rahim terhadap oksitosin akan mulai meningkat ketika umur kehamilan Anda telah mencapai 37 minggu. Keguguran memang dapat disebabkan oleh berbagai hal, namun menyusui bukanlah salah satunya.

  1. Menyusui selama kehamilan dapat menyebabkan kelahiran prematur

Fakta: Sama seperti mitos bahwa menyusui selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, mitos ini juga didasarkan fakta bahwa stimulasi puting dapat membuat tubuh Anda memproduksi hormon oksitosin yang dapat menimbulkan kontraksi. Namun faktanya adalah rahim Anda akan mempersiapkan diri untuk melahirkan hanya jika ia sudah siap. Menyusui tidak dapat menyebabkan kelahiran prematur sebelum rahim Anda memberi lampu hijau.

Menyusui selama kehamilan

Forward Leaning Inversion untuk Bayi SUNGSANG

Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Leaning Inversion

Belajar tentang berbagai cara untuk MEMUTAR BAYI SUNGSANG adalah satu hal yang sangat menarik bagi saya.

Mengingat banyak sekali ibu ibu yang kirim Dm di Instagram @bidankita yang galau karena posisi janinnya belum mapan.

Satu hal yang sebelumnya harus di perhatikan dan bener bener di pahami adalah :

  1. Hamil itu tidak selalu melulu tentang tubuh fisik Anda, namun juga tentang RASA dan ENERGI
  2. Janinmu akan memposisikan diri sesuai dengan “wadah dan ruangan” yang tersedia

Dua poin diatas adalah point penting yang sebaiknya di pahami dengan baik oleh para ibu.

Apa maksud dari poin pertama?

Hamil itu tidak selalu melulu tentang tubuh fisik Anda, namun juga tentang RASA dan ENERGI

Seperti kita ketahui bahwa manusia itu pada dasarnya bukan hanya tubuh fisik, namun juga tubuh energi.

Jika Anda mau belajar sedikit tentang lapisan energi manusia, pasti Anda akan lebih memahami apa yang saya maksud.

Oke deh mungkin saya singgung sedikit tentang energid an aura ini deh.

Aura manusia digambarkan sebagai gelembung cahaya kabur yang mengelilingi manusia dari kepala hingga kaki. Aura memiliki beberapa lapisan yang berinteraksi dan menyampaikan informasi antara tubuh melalui tujuh pusat energi chakra, dan lingkungan eksternal langsung.

Setiap lapisan aura berhubungan dengan kondisi fisik, mental, emosi dan spiritual seorang individu. Getaran energi dari pikiran, perasaan, keadaan kesehatan, kesadaran, dan pengalaman seseorang disimpan dalam lapisan aura yang berbeda.

Ada tujuh lapisan aura. Lapisan terluar medan energi aura tergantung pada kesehatan dan kesejahteraan individu secara keseluruhan.

Apa Saja Lapisan Aura?

Nah lapisan aura adalah:

  1. LAPISAN ETHERIC ATAU TUBUH ETIKA

Lapisan eterik adalah lapisan pertama aura dan membentang ½ inci hingga 2 inci dari permukaan kulit,. Medan energi ini terhubung terutama dengan chakra pertama, organ, kelenjar, dan meridian kita, dan berhubungan dengan kondisi dan kesehatan tubuh fisik.

  1. THE EMOTIONAL LAYER, ATAU TUBUH EMOSIONAL

Lapisan aura kedua disebut Lapisan Emosional dan memanjang dua hingga empat inci dari tubuh fisik yang mengelilinginya dalam bentuk oval. Lapisan ini terutama terhubung ke chakra kedua, perasaan, emosi dan pengalaman. Itu terus-menerus dalam keadaan perubahan, mencerminkan suasana hati kita saat ini. Lapisan ini juga menyimpan emosi yang tidak tenang seperti ketakutan, dendam, dan kesepian.

Energi yang ada di lapisan aura kedua akan berkomunikasi dengan lapisan pertama, dan kemudian memproses informasi ini ke dalam tubuh fisik. Ketegangan fisik, kram otot, dan sakit perut bisa disebabkan oleh lapisan eterik (pertama) yang dibombardir oleh rasa sakit emosional yang berada di lapisan aura kedua.

  1. THE MENTAL LAYER, LAPISAN MENTAL ATAU TUBUH MENTAL

Lapisan aura ketiga adalah Lapisan Mental. Perpanjangannya adalah empat hingga delapan inci dari tubuh fisik. Lapisan ini terhubung dengan chakra ketiga, kesadaran kita, gagasan, proses logis, sistem kepercayaan, dan kecerdasan. Dalam lapisan ini, pikiran dan gagasan dirasionalisasi dan divalidasi. Masalah kesehatan mental dan mental muncul dalam lapisan aura ini.

  1. THE ASTRAL BRIDGE LAYER, LAPISAN BRIDGE ASTRAL, BADAN ASTRAL, ATAU LAPISAN BRIDGE

Lapisan keempat aura disebut pendek sebagai Lapisan Astral atau Lapisan Jembatan. Jaraknya delapan sampai dua belas inci dari tubuh fisik dan terhubung ke chakra keempat, rasa cinta, kesejahteraan, ekspansi, dan keseimbangan hidup kita.

 

Di mana tiga lapisan pertama aura mencerminkan sifat fisik dan kehadiran kita, lapisan keempat adalah jendela menuju sifat spiritual kita, memisahkan tiga lapisan pertama dari tiga lapisan aura luar.

  1. THE ETHERIC layer

Lapisan aura kelima adalah Lapisan Template Etheric. Ini adalah satu atau dua kaki jauhnya dari tubuh fisik. Ini terhubung dengan chakra kelima, suara, getaran, komunikasi dan kreativitas. Terutama lapisan aura ini berfungsi sebagai salinan karbon dari tubuh fisik pada bidang spiritual.

  1. THE CELESTIAL LAYER

Lapisan aura keenam disebut Lapisan Celestial. Itu memanjang dua hingga tiga kaki jauhnya dari tubuh dan mencerminkan pikiran bawah sadar kita. Di sinilah pikiran fisik terhubung dengan pikiran spiritual melalui meditasi dan praktik bhakti.

Ini terhubung dengan chakra keenam, ingatan, mimpi, kesadaran spiritual, pengetahuan intuitif, kepercayaan, kejujuran, dan cinta tanpa syarat. Lapisan Surgawi memegang pengalaman kami memiliki koneksi ke sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.

  1. THE KETHERIC TEMPLATE LAYER, LAPIS TEMPLATE KETHERIK ATAU LAPIS PENYEBAB

Lapisan aura ketujuh dikenal sebagai Ketheric Template Layer atau Causal Layer. Ini terhubung ke chakra ketujuh, semua pengetahuan dan semua kemungkinan. Lapisan ini melindungi dan menyatukan semua lapisan aura lainnya, dan berisi cetak biru dari jalan spiritual kita, yang mencerminkan semua pengalaman dan peristiwa jiwa melalui waktu.

 

Lapisan Ketheric adalah tautan ke “Tuhan”, “Pencipta”, “Sumber”, atau “Semua yang Ada” dalam setiap individu, dan memanjang tiga hingga lima kaki jauhnya dari tubuh fisik, tergantung pada kondisi spiritual kita.

Lalu apa hubungannya antara kesehatan aura, chakra dengan kondisi janin sungsang?

Mungkin saat membaca ini, Anda akan mengernyitkan dahi. Namun yang saya temui di lapangan adalah sebagian besar ibu ibu yang janinnya sungsang, pasti ada banyak kekhawatiran dan ketrakutan serta ada masalah terutama dengan relationship dengan orang terdekat, atau kalua tidak, seringkali ada masalah dengan hal hal yang berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia.

Dan ketika energi (chakra dan auranya) di sehatkan, maka dengan sendirinya janin akan memutar dengan sangat mudah.

Bagaimana cara menyehatkan dan menyeimbangkannya? Salah satunya dengan relaksasi, meditasi dan hypnobirthing.

Kemudian bagaimana dengan penjelasan pada point kle dua;

Janinmu akan memposisikan diri sesuai dengan “wadah dan ruangan” yang tersedia

Secara logika, pasti ini sudah bisa di mengerti dengan sangat mudah. Karena janin berada di dalam Rahim ibunya. Dan memposisikan diri sesuai dengan bentuk Rahim dan ruangan yang tersedia pada Rahim sang ibu.

Nah bentuk Rahim sangat erat hubungannya dengan otot dan juga ligament pada Rahim, rongga abdomen, panggul juga PSOAS.

Ketika terdapat banyak ketegangan di dalam rongga perut tentu kondisi ini akan menyulitkan janin untuk mengoptimalkan posisinya.

Itulah mengapa ada istilah “OPTIMALISASI TUBUH IBU/ Maternal Optimize” terlebih dahulu sebelum kita berusaha mengoptimalisasi tubuh janin.

Artinya, “wadahnya” terlebih dahulu yang di “benerin dan di optimalisasi” barulah janin yang ada didalamnya bisa lebih mudah mengoptimalisasikan posisinya.

Varices Vagina Tips dan Trik kurangi keluhannya

Yang Wajib Anda Ketahui

Sebelum nya saya pernah menulis artikel tentang varises vagina disini. Silahkan di baca dulu ya? Supaya Anda bisa mendapatkan gambaran tentang apa itu varises vagina.

Nah, kebetulan beberapa minggu terakhir ini saya mendapatkan klien ibu hamil dengan kasus varises vagina juga. Yang satu sudah 38 minggu anak ke 4 dengan riwayat varices vagina sejak anak ke 3 dengan derajat yang masih sangat ringan. Sedangkan klien satunya, beliau adalah bidan peserta pelatihan prenatal gentle yoga saat saya mengajar di Jakarta, sedang hamil 30 minggu, ini kehamilan ke -4 , varices vagina sudah ada sejak anak ke 3, namun untuk kehamilan kali ini derajat varices vaginanya lumayan parah sehingga mengganggu mobilitas tubuh ketika “kumat”

Varicesnya hanya ada di kaki kanan menjalar hingga labia kanan, sehingga ketika si ibu ini berdiri atau duduk terlalu lama, maka varises bisa sangat besar dan membuat labia kanan bengkak dan sakit sekali.

Ini adalah kasus yang cukup menarik bagi saya, apalagi ketika beberapa Dm muncul di Instagram @bidankita yang mulai bertanya tentang varises vagina.

Seperti yang sudah saya bahas pada artikel sebelumnya, varises vagina adalah dimana vena pada area  panggul, labial, atau vulva wanita membesar dan melebar selama kehamilan dan berlanjut setelah bayi dilahirkan.

PENYEBAB varises vagina