Bidan Kita

Home Blog Page 17

Mengecek Kesuburan dengan Lendir Serviks

Cara Mengecek Kesuburan

Salah satu cara untuk mengecek kesuburan dan mengetahui kapan ovulasi terjadi adalah dengan mengamati lendir serviks.

Lendir serviks adalah lendir yang dihasilkan oleh kelenjar yang ditemukan di dalam dan sekitar serviks. Perubahan hormon yang terjadi di sepanjang siklus reproduksi seorang wanita dapat mengubah jumlah dan konsistensi lendir ini. Lendir serviks berfungsi untuk menghindari kuman dan bakteri untuk masuk ke rahim melalui serviks, mencegah infeksi, serta untuk menghidupi dan membantu mengantarkan sperma untuk dapat sampai ke rahim. Tepat setelah dan sebelum ovulasi Anda terjadi, rahim Anda akan memproduksi lendir ini lebih banyak dari sebelumnya, cukup banyak hingga Anda dapat melihatnya di pakaian dalam Anda. Lendir yang subur adalah lendir yang berwarna putih atau bening, elastis, dan  memiliki konsistensi seperti putih telur. Jika vagina Anda mengeluarkan lendir semacam ini, maka inilah waktu yang tepat untuk berhubungan seksual jika Anda sedang dalam program hamil.

Lendir serviks setiap orang tidaklah sama, maka jika Anda memilih untuk mengamati lendir serviks Anda, sangatlah penting untuk mengamatinya setiap hari selama beberapa bulan.

Waktu keluarnya lendir serviks ini dapat bervariasi dari orang ke orang, namun pada umumnya, siklus lendir serviks mempunyai pola sebagai berikut:

  • Siklus awal (hari 1-5): inilah waktu saat menstruasi terjadi
  • Pasca menstruasi (hari 5-10): pada awalnya, mungkin hanya akan ada sedikit atau tidak ada lendir sama sekali, namun lendir yang lengket dan seperti lem mungkin akan mengikuti. Pada saat ini, tingkat kesuburan Anda rendah.
  • Sebelum ovulasi (hari 10-14): tubuh Anda mulai memproduksi lebih banyak hormon esterogen. Lendir yang lengket tersebut akan menjadi tipis dan terlihat seperti awan. Namun pada akhirnya, lendir tersebut akan menjadi licin dan mulai terlihat seperti putih telur.
  • Ovulasi (hari 14): pada saat ovulasi, Anda mungkin akan menyadari bahwa lendir serviks Anda sangatlah basah dan kental. Anda bahkan mungkin dapat meregangkan lendir tersebut sejauh 2 centimeter atau lebih diantara jari Anda.
  • Pasca ovulasi (hari 14-22): setelah ovulasi, tubuh Anda akan mengeluarkan hormon progesteron, yangmana akan mengeringkan lendir serviks tersebut. Lendir serviks Anda mungkin pada awalnya akan terlihat berawan, namun kemudian mencadi lebih tebal.
  • Sebelum menstruasi (hari 22-28): seiring dengan mendekatnya waktu menstruasi Anda, lendir serviks Anda mungkin akna mempunyai konsistensi seperti lem lagi. Biasanya hanya akan ada atau tidak akan ada sama sekali lendir serviks 1-2 hari sebelum menstruasi.

Kapan waktu yang paling subur?

Waktu yang paling subur adalah saat lendir serviks Anda mempunyai konsistensi seperti putih telur. Jika Anda sedang program hamil, saat seperti inilah saat yang tepat untuk berhubungan seks.

Sel telur hanya dapat hidup 12-24 jam setelah ovulasi, tetapi sperma dapat hidup lebih lama, seringkali sekitar 3-5 hari di dalam lendir serviks yang subur. Hal ini berarti bahwa jika Anda sedang mencoba untuk hamil, waktu terbaik untuk berhubungan seks adalah tepat sebelum ovulasi, karena sperma dapat hidup dalam saluran reproduksi selama ebeberapa hari. Jika mereka sudah ada ketika ovulasi terjadi, maka sperma tersebut dapat segera membuahi sel telur.

Bagaimana cara memeriksa lendir serviks?

Lakukan pemeriksaan ini sekurangnya satu kali sehari, dimulai dari hari pertama setelah Anda menstruasi. Lakukan setiap hari dengan cara yang konsisten selama beberapa siklus dan lakukan pengecekan lendir serviks sebelum dan sebelah Anda buang air kecil. Catatlah bentuk lendir serviks Anda dari segi warna (kuning, putih, bening, atau berawan), konsistensi (tebal, lengket, atau elastis), dan rasa (kering, basah, atau licin) menggunakan diary atau menggunakan aplikasi di smartphone Anda.

Berikut ini adalah beberapa tahapan untuk memeriksa lendi serviks:

  1. Setelah buang air kecil, keringkan area sekitar vagina;
  2. Cuci tangan Anda, lalu keringkan;
  3. Cari posisi yang paling nyaman, entah dengan duduk di toilet, jongkok, berdiri dengan sat kaki diangkat, atau posisi lainnya;
  4. Dengan lembut, masukkan satu jari ke vagina Anda. Anda dapat menggunakan jari telunjuk atau jari tengah Anda. Tergantung sebanyak apa lendir serviks yang Anda produksi, Anda mungkin tidak perlu memasukkannya terlalu dalam, namun mengambil sample dari area dekat serviks Anda adalah yang paling ideal. Ingatlah untuk melakukannya dengan konsisten.
  5. Tarik jari Anda dari vagina Anda, lalu amati dan catat lendir serviks Anda dari segi warna (kuning, putih, bening, atau berawan), konsistensi (tebal, lengket, atau elastis), dan rasa (kering, basah, atau licin). Amatilah dengan melihat dan menggesekkannya antara dua jari. Cobarah untuk menekan dua jari Anda lalu meregangkannya secara perlahan.

Tips untuk memeriksa lendir serviks

  • Hindari memeriksa lendir serviks Anda selama atau tepat setelah seks.

Beberapa orang menemukan bahwa lendir serviks mereka terlihat berbeda setelah seks. Contohnya, ketika semen bercampur dengan lendir serviks, hal ini dapat merubah bentuk lendir serviks. Sabun, pelumas, dan beberapa produk lain juga dapat mengubah bentuk lendir serviks. Selain itu, hindari pula memeriksa lendir serviks ketika Anda merasa terangsang secara seksual. Cairan gairah tidak sama dengan lendir serviks, namun sulit untuk membedakannya.

  • Anda dapat memeriksa lendir serviks Anda dengan melihat tisu toilet Anda atau celana dalam Anda.

Tidak semua orang cukup nyaman untuk memasukkan jari mereka kedalam untuk memeriksa dirinya sendiri. Jika Anda seperti itu, Anda dapat mengamati sebasah apa vulva Anda setiap harinya, perhatikan lendir serviks yang terdapat di celana dalam Anda, atau lihat tisu toilet Anda setelah Anda buatng air kecil. Namun bagaimanapun juga, cara yang paling mudah adalah dengan memasukkan jari Anda dan secara fisik memeriksa diri Anda sendiri. 

  • Beberapa obat-obatan dapat mempengaruhi lendir serviks Anda.

Selain mengeringkan sinus Anda, obat sepeti Antihistamines juga mengeringkan lendir serviks Anda. Adapula beberapa obat-obatan yang mencegah Anda untuk mengeluarkan lendir serviks yang subur. Di kasus seperti ini, cobalah menggunakan alternatif lain untuk memeriksa ovulasi Anda. 

  • Hubungi provider Anda jika Anda merasa tidak pernah mendapati lendir serviks yang subur.

Kurangnya lendir serviks yang subur dapat menjadi tanda adanya ketidakseimbangan hormonal atau masalah kesuburan. Konsultasikanlah dengan provider Anda jika Anda merasakan hal ini terjadi pada Anda.

  • Anda mungkin akan melihat lendir serviks yang subur tepat sebelum menstruasi.

Beberapa wanita mendapati bahwa lendir serviks mereka menjadi basah atau hampir meraih konsistensi seperti putih telur lagi tepat sebelum menstruasi. Tentu saja hal ini bukan merupakan tanda terjadinya ovulasi yang akan datang. Beberapa wanita terkadang mengira jika mendapatkan banyak lendir serviks tepat sebelum menstruasi merupaka tanda-tanda awal kehamilan. Namun pada kenyataannya, hampir tidak mungkin untuk membedakan lendir serviks diawal kehamilan dan lendir serviks yang keluar sebelum menstruasi Anda datang. 

  • Hindari mencuci lendir serviks Anda!

Lendir serviks merupakan sesuatu yang normal dan sehat. Beberapa wanita mencuci lendir serviks mereka dengan melakukan douching (mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran vagina) sambil berfikir bahwa mereka tidak sehat atau tidak higenis, namun sebenarnya hal ini dapat mengurangi kesuburan Anda.

  • Pastikan bahwa Anda mengkonsusmsi cukup air.

Dehidrasi tidak akan membantu Anda dalam usaha Anda untuk hamil. Jika Anda tidak mengkonsumsi cukup cairan, selaput lendir Anda (termasuk di area serviks) tidak akan menjadi lembab karena tubuh Anda akan menyimpan air yang terkandung di tubuh Anda untuk fungsi tubuh yang paling vital. 

Kategori lendir serviks

  • Tipe 1 – kesuburan terendah

Tampilan: tidak terlihat

Keputihan dalam Kehamilan

Pengertian Keputihan Saat Hamil

Ketika Anda hamil, tubuh Anda akan mengalami banyak perubahan. Salah satu perubahan yang Anda akan alami adalah keputihan. Keputihan ini akan sangat bervariasi baik dari konsistensi, ketebalan, jumlah, maupun frekuensinya selama kehamilan Anda. Sangatlah penting untuk mengetahui keputihan semacam apa yang normal terjadi saat kehamilan dan hubungilah provider Anda jika Anda merasakan ketidaknormalan pada tubuh Anda.

Keputihan yang normal, biasa disebut leukorrhea, merupakan keputihan yang tipis, tidak berwarna atau berwarna putih susu, dan berbau ringan. Leukorrhea membantu menjaga vagina Anda tetap bersih serta mencegah adanya infeksi. Meningkatnya keputihan dalam kehamilan disebabkan oleh produksi hormon estrogen yang meningkat serta peningkatan aliran darah di area vagina. Seiring dengan melunaknya serviks dan dinding vagina, tubuh Anda akan menghasilkan cairan ekstra untuk membantu mencegah infeksi. Di akhir kehamilan Anda, meningkatnya keputihan biasanya disebabkan oleh kepala bayi Anda yang mulai menekan serviks Anda.

Anda mungkin akan mengalami kenaikan jumlah keputihan 1 sampai 2 minggu setelah pembuahan terjadi. Kenaikan jumlah keputihan ini juga dapat menjadi tanda-tanda paling awal dari kehamilan. Keputihan akan meningkat seiring dengan umur kehamilan Anda, dan puncaknya adalah di minggu-minggu terakhir kehamilan Anda, ketika keputihan Anda mengandung lendir berwarna pink dengan konsistensi yang lengket dan seperti jeli. Lendir semacam inilah yang mengindikasikan bahwa tubuh Anda sedang mempersiapkan diri untuk persalinan.

Warna keputihan beserta artinya

  • Tidak berwarna atau putih susu

Warna ini menandakan leukorrhea, yang merupakan keputihan yang sehat dan normal, terutama jika berbau ringan. Namun, perubahan kuantitas dan konsistensi dalam keputihan semacam ini juga dapat menandakan sesuatu. Temui provider Anda jika Anda mengalami peningkatan keputihan berwarna bening atau putih susu yang terus menerus mengalir atau menjadi kental dan seperti jeli karena perubahan semacam ini dapat menjadi tanda persalinan prematur.

  • Putih dan kental

Keputihan yang kental dan berwarna putih seperti cottage cheese dapat menandakan adanya infeksi jamur. Infeksi jamur sangatlah umum terjadi, dan Anda akan lebih rentan terkena infeksi jamur selama kehamilan akibat adanya perubahan hormonal yang mempengaruhi tingkat keasaman vagina, membuatnya lebih rentan terkena mikroorganisme patogen penyebab infeksi seperti candida. Gejala yang lain meliputi rasa gatal dan kemerahan di sekitar vagina , sensasi terbakar, dan rasa sakit menyengat saat buang air kecil atau berhubungan seks. Periksakan ke ginekolog atau provider Anda untuk memastikan adanya infeksi jamur serta mengatasinya. Mereka mungkin akan memberikan Anda resep krim anti jamur dan obat-obatan atau alternatif lain yang sesuai dengan umur kehamilan Anda. 

  • Hijau atau kuning

Keputihan berwarna hijau atau kuning tidaklah normal dan dapat menandakan adanya infeksi menular seksual (IMS), seperti chlamydia atau trichomoniasis. Gejala yang lain meliputi kemerahan atau iritasi pada alat kelamin. Menurut Centers of Disease Control and Prevention (CDC), IMS dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan dan dapat mempengaruhi baik ibu maupun bayi. Komplikasi ini terkadang tidak terlihat sampai beberapa tahun setelah persalinan, namun mereka dapat mempengaruhi sistem saraf dan perkembangan anak dan menyebabkan ketidaksuburan bagi sang ibu. 

  • Abu-abu

Keputihan berwarna abu-abu dapat mengindikasikan adanya infeksi vagina bernama bacterial vaginosis (BV), terutama jika disertai bau yang amis. BV disebabkan karena adanya ketidakseimbangan bakteri didalam vagina. Douching (mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran vagina) dan berganti-ganti pasangan saat berhubungan seks dapat meningkatkan resiko terjadinya BV. 

  • Coklat

Keputihan berwarna coklat biasanya disebabkan karena adanya darah lama yang keluar dari tubuh, yangmana dapat menjadi tanda-tanda awal kehamilan. Keputihan berwarna coklat saat kehamilan pada umumnya tidak menimbulkan masalah apa-apa. Namun, jika keputihan Anda berwarna coklat tua saat kehamilan, konsultasikanlah dengan provider Anda. 

  • Pink

Keputihan berwarna pink dapat menjadi sesuatu yang normal atau tidak normal. Keputihan berwarna pink seringkali terjadi di awal kehamilan atau di akhir kehamilan, saat tubuh Anda mulai mempersiapkan untuk persalinan. Namun, keputihan berwarna pink juga terjadi sebelum keguguran atau saat kehamilan ektopik (kehamilan yang berkembang di luar rahim, biasanya di dalam tuba falopi).

Penelitian mengungkapkan bahwa flek dan pendarahan ringan di trimester pertama, terutama yang hanya bertahan selama 1 sampai 2 hari, tidak berhubungan dengan tingginya resiko keguguran.

Bell’s Palsy dalam Kehamilan

Yang Wajib Anda Ketahui

Mengalami kelumpuhan pada wajah merupakan pengalaman yang mengerikan bagi siapapun, tak terkecuali jika terjadi saat kehamilan, dimana emosi Anda sedang berada di dalam kondisi yang intens. Banyak orang yang mengasosiasikan kelumpuhan pada wajah dengan stroke, dan saat mengetahui bahwa apa yang dialami bukanlah stroke, seringkali ada sedikit perasaan lega di awal, namun pasien yang mengalami Bell’s palsy tetap memerlukan penanganan secapat mungkin (dibawah 72 jam). Dukungan dan berbagai informasi dapat menjadi sangat penting bagi ibu yang menderita Bell’s palsy.

Apa itu Bell’s Palsy?

Bell’s palsy merupakan kondisi dimana terjadi peradangan di dalam telinga yang menyebabkan adanya penekanan pada saraf wajah, membuat salah satu sisi wajah mengalami kelumpuhan. Namun tidak hanya penampakan wajah Anda, kondisi ini juga mempengaruhi produksi air liur, air mata, dan indra perasa.

Bell’s palsy merupakan kondisi idiopatik, yang berarti penyebab pastinya belum diketahui. Namun, beberapa peneliti mengkaitkan kondisi ini dengan adanya virus (termasuk herpes, influenza, dan infeksi saluran pernapasan), diabetes, menurunnya  sistem daya tahan tubuh, dan stress. 

Apa gejalanya?

Bell’s palsy seringkali datang secara tiba-tiba tanpa peringatan, dan dapat menyerang dalam hitungan jam, puncaknya adalah 72 jam. Berikut ini adalah beberapa gejala utama Bell’s palsy:

  • Kelumpuhan sebagian atau keseluruhan setengah wajah, termasuk ketidakmampuan untuk menutup mata bagian wajah yang terpengaruh.
  • Kesusahan untuk menggerakkan alis, berkedip, dan menutup mata.
  • Rasa sakit yang menusuk di telinga bagian dalam dan sekitar rahang,
  • Ketidak rataan atau adanya perubahan pada indra perasa.
  • Hipersensitifitas terhadap suara.
  • Telinga berdengung.
  • Sakit kepala.
  • Rasa kebas atau kedutan di setengah wajah.
  • Kesusahan untuk berbicara dan mengucapkan huruf atau suara tertentu seperti ‘P’ dan ‘B’.
  • Tidak dapat untuk menggerakkan sebelah mulut dan pipi, mengakibatkan kesusahan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman.

Bagaimana cara mendiagnosisnya?

Dokter Anda akan melakukan pemerikasaan neurologis dan akan meminta Anda untuk menggerakkan wajah Anda seperti menutup mata Anda, menaikkan alis, senyum, dan memajukan bibir. Untuk membedakannya dengan kondisi lain seperti Ramsay Hunt Syndrome dan penyakit Lyme, dokter Anda juga akan melakukan serangkaian prosedur seperti pemeriksaan darah, MRI, CT scan, pemeriksaan dengan spesialis THT, dan pemeriksaan saraf bernapa electromyography (EMG).

 Bagaimana cara mengobatinya?

TENS untuk Meningkatkan produksi ASI

Setelah si kecil lahir, Anda akan mendapatkan tantangan baru karena Anda akan mulai memasuki masa menyusui. Anda akan mulai berfikir bagaimana cara untuk meningkatkan produksi ASI Anda agar dapat memenuhi kebutuhan si kecil. Ditambah lagi jika sebelumnya Anda melahirkan secara sesar yang berdasarkan penelitian dapat mempengaruhi masa menyusui dan mungkin bahkan mempengaruhi produksi ASI (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh operasi sesar di masa menyusui, klik disini).

Kabar baiknya adalah bahwa ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan produksi ASI (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tips untuk meningkatkan produksi ASI, klik disini). Salah satu alternatif lain yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menggunakan unit TENS.

Apa itu TENS?

TENS, yang merupakan singkatan dari Transcutaneous Electrical Nerve Simulation adalah suatu alat yang bekerja dengan mengirimkan impuls listrik kecil melalui elektroda yang mempunyai perekat agar dapat ditempelkan ke kulit seseorang. Pada umumnya, alat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit, termasuk rasa sakit saat persalinan (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai TENS, klik disini...). Namun beberapa penelitian mengungkapkan bahwa ternyata TENS juga dapat digunakan untuk meningkatkan produksi ASI. Selain meningkatkan produksi ASI, TENS juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh kontraksi saat menyusui setelah Anda melahirkan.

Bagaimana cara kerjanya?

Ketika digunakan untuk meningkatkan produksi ASI, TENS bekerja dengan menstimulasi saraf-saraf di payudara Anda, yangmana dapat memicu pelepasan hormon prolactin, yang merupakan hormon yang diperlukan untuk menyusui.

Apa itu TENS?

TENS adalah singkatan dari Transcutaneous Electrical Nerve Simulation yang merupakan suatu alat yang dioperasikan dengan baterai yang digunakan oleh beberapa orang untuk mengurangi rasa sakit.

TENS bekerja dengan mengirimkan impuls listrik kecil melalui elektroda yang mempunyai perekat agar dapat ditempelkan ke kulit seseorang. Impuls listrik ini dapat menghalangi reseptor rasa sakit untuk mengirimkan sinyal rasa sakit ke sumsum tulang belakang dan otak. Selain itu, impuls listrik ini juga dapat merangsang tubuh untuk memproduksi hormon endorphin yang merupakan hormon penghilang rasa sakit. Anda juga dapat menempelkan elektroda di titik-titik akupuntur untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.

Apa kegunaan TENS?

Terapi TENS dapat digunakan untuk mengobati nyeri kronis (jangka panjang) dan akut (jangka pendek). Terapi TENS dapat digunakan untuk mengobati gejala sebagai berikut:

  • Sakit saat menstruasi
  • Sakit saat persalinan
  • Sakit sendi
  • Sakit leher dan punggung

Terapi ini juga dapat meringankan rasa sakit yang disebabkan karena kondisi berikut:

  • Endometriosis
  • Arthritis
  • Cidera saat olahraga
  • Pasca operasi
  • Sakit kepala
  • Sclerosis
  • Fibromyalgia
  • Osteoporosis
  • Tendonitis (pembengkaan jaringan otot)
  • Bursitis (pembengkaan bantalan sendi)
  • Cidera saraf tulang belakang

Anda dapat menyesuaikan jumlah pereda rasa sakit dengan mengatur intensitas aliran listrik, frequensi aliran listrik per detik, dan durasi lamanya aliran listrik yang ada di unit TENS.

Manfaat

TENS dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit, sehingga secara otomatis dapat mengurangi konsumsi obat penghilang rasa sakit yang beberapa diantaranya mempunyai efek adiktif atau mempunyai efek samping merugikan lainnya.

TENS untuk Induksi Alami

Seperti yang kita tahu, pengalaman persalinan setiap orang sangatlah unik, dan terkadang, saat persalinan, tidak semuanya dapat berjalan seperti yang kita inginkan. Terkadang Anda harus menghadapi pilihan-pilihan yang tidak terduga, seperti di kasus ini, induksi.

Pengertian Induksi Alami

Bukanlah tidak mungkin bahwa ketika Anda telah melewati HPL (Hari Perkiraan Lahir) dan bayi Anda tidak kunjung lahir, provider Anda akan mengatakan bahwa Anda perlu diinduksi. Namun, seperti yang kita tau, satu intervensi akan mengarah ke intervensi berikutnya, begitupula dengan induksi. Oleh karena itulah sangat penting untuk memperhitungkan benar-benar dan memikirkannya matang-matang sebelum memutuskan untuk menerima induksi (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa yang harus Anda pertimbangkan sebelum menerima induksi, klik disini).

Banyak alternatif lain yang dapat membantu untuk mempercepat persalinan, salah satunya adalah dengan melakukan induksi alami. Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk melakukan induksi alami, seperti lewat makanan, akupuntur, acupressure, dan lainnya (anda bisa membacanya dengan lengkap dengan klik disini) . Salah satu diantaranya yang akan kita bahas adalah induksi alami dengan menstimulasi puting susu.

Breast stimulation

Stimulasi puting (breast stimulation) dinilai cukup efektif untuk menginduksi persalinan secara alami. Dengan menstimulasi puting susu, tubuh Anda akan mengeluarkan hormon cinta atau hormon oksitosin (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai oksitosin serta perbedaannya dengan pitocin, yang merupakan oksitosin buatan, klik disini). Hormon ini nantinya dapat mempercepat kematangan serviks serta memicu kontraksi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cochraine, teknik induksi alami ini cukuplah efektif dan menguntungkan bagi ibu, karena di dalam induksi ini, sang ibu mempunyai kontrol penuh atas proses induksi. Selain itu, stimulasi puting juga terbukti dapat mengurangi tingkat ambaien setelah persalinan (postpartum hemorrhage) dengan presentasi 0,7% di grup yang melakukan stimulasi puting dibanding dengan 6% di grup yang tidak melakukannya.

TENS untuk Meredakan Nyeri Persalinan

Yang Wajib Anda Ketahui

Rasa sakit selama persalinan adalah rasa sakit yang akan dialami sebagian besar wanita. Rasa sakit ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor anatomi dan fisiologis wanita, tetapi juga oleh pengalaman psikologis, budaya, sosial, dan faktor lingkungan. Ada beberapa cara untuk mengatasi nyeri saat persalinan. Salah satunya adalah dengan epidural. Namun,  sayangnya epidural mempunyai efek samping yang merugikan baik untuk ibu maupun bayi (untuk mengenathui lebih lanjut mengenai efek samping dari epidural, klik disini).

Untungnya, sekarang ini, banyak metode-metode tanpa obat yang dapat digunakan untuk membantu menghilangkan rasa sakit, salah satunya adalah dengan TENS. TENS adalah salah satu alat yang bekerja dengan mengirimkan impuls listrik ringan untuk menghalau sinyal rasa sakit untuk sampai ke otak dan sumsum tulang belakang (untuk mengetahui lebih lanjut tentang TENS, klik disini …).

Menurut Peneliti

Menurut Cochraine, penggunaan unit TENS untuk meredakan rasa sakit saat persalinan telah digunakan sejak tahun 1970. Dalam persalinan TENS sering kali digunakan untuk mengurangi rasa sakit sampai masa transisi persalinan (pembukaan diatas delapan). Saat persalinan, TENS bekerja dengan memberikan otak Anda “sinyal” lain dari saraf yang berada di area yang sama dengan rahim yang sedang berkontraksi dan serviks yang sedang meregang. Rasa kesemutan atau getaran yang Anda rasakan dari unit TENS dapat membantu otak Anda untuk mengalihkan perhatiannya dari sensasi nyeri yang Anda rasakan. Dengan membantu meredakan rasa sakit, TENS dapat membantu Anda untuk memiliki pengalaman persalinan yang lebih baik.

Bagaimana cara menggunakannya?

TENS biasanya mempunyai dua pasang elektroda. Ketika TENS digunakan untuk meredakan nyeri persalinan, sepasang elektroda tersebut akan ditempelkan di area punggung bawah, di titik akupuntur dan sepasang lainnya ditempelkan di bawah tali bra Anda. Berikut ini adalah petunjuk penggunaan TENS saat kontraksi:

Apa Itu Plasenta?

Saat Anda hamil, tubuh Anda akan mengalami perubahan yang luar biasa, salah satunya adalah plasenta.

Apa Itu Tali Pusar?

Pengertian Tali Pusar

Tali pusar menghubungkan bayi Anda didalam rahim dengan Anda. Tali pusar terhubung dari plasenta ke perut bayi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai plasenta, klik disini….Panjang rata-rata tali pusar adalah 50cm.

Seperti yang kita tau, tali pusar berfungsi untuk mengantarkan nutrisi dan oksigen dari plasenta ke aliran darah sang bayi. Beberapa orang tahu bahwa tali pusar memiliki tiga pembuluh darah, dan membiarkannya tetap utuh setelah bayi Anda lahir adalah ide yang bagus.

Fakta Menarik Tali Pusar

Diluar dari itu, tidak banyak orang yang tau betapa menakjubkannya tali pusar itu. Berikut ini adalah beberapa fakta menarik mengenai tali pusar.

  1. Ikatan dan lilitan dapat terjadi

Ketika bayi Anda sudah cukup besar untuk bergerak, mereka seringkali bermain dengan tali pusarnya di dalam kandungan. Sekitar 35% bayi terlahir dengan lilitan tali pusat, dan hanya 1% dari tali pusar tersebut benar benar terikat.

Selama tali pusar bayi Anda sehat dan terhubung, lilitan dan ikatan biasanya tidak mempengaruhi fungsi dari talu pusar. Hal ini terjadi karena tali pusar dipenuhi dengan cairan berlendir bernama Wharton’s Jelly, yang mana melindungi pembuluh darah dalam tali pusar dari terhalangnya aliran darah akibat lilitan.

  1. Tali pusar akan berhenti berfungsi saat diperlukan

Ketika bayi Anda lahir, mereka datang dari lingkungan yang hangat dan nyaman. Ketika tali pusar keluar dari tubuh Anda dan terpapar udara yang lebih dingin, Wharton”s Jellyakan mengeras dan menyusut. Pembuluh darah didalam tali pusar akan ditutup, dengan alami menjepit tali pusar. 

  1. Jaringan tali pusar mempunyai banyak potensi

Jaringan tali pusar mempunyai stem sel yang mempunyai kemampuan untuk regenerasi dan berubah menjadi jenis sel yang lain, seperti tulang rawan, tulang, lemak, dan otot. Artinya jaringan tali pusar mempunyai potensi untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Bahkan saat ini, para peneliti sedang mencari tau cara untuk mengobati stroke, rheumatoid arthritis, penyakit Parkinsin, asma, dan cerebral palsy menggunakan jaringan tali pusar. 

  1. Pengantar nutrisi

Di trimester terakhir, bayi Anda menerima setengah liter darah dari Anda setiap menitnya melalui tali pusar. Darah Anda tidak bercampur dengan darah bayi Anda. Pertukaran nutrisi, oksigen, dan kotoran terjadi di plasenta. Tali pusar normalnya mempunyai 2 arteri, sayng satu membawa darah yang mengandung kotoran dari bayi Anda ke plasenta, dan yang satunya lagi mengantarkan oksigen dan nutrisi ke bayi Anda. 

  1. Pentingnya menjaga kesehatan tali pusar

Tali pusar sangatlah penting untuk memastikan bahwa bayi Anda menerima nutrisi yang ia perlukan untuk tumbuh dan bertahan hidup. Masalah kesehatan dan kurangnya nutrisi dapat mempengaruhi perkembangan plasenta dan tali pusar. Selain itu, nutrisi yang buruk, obesitas, rokok, paparan zat kimia dan rokok juga dapat mempengaruhi perkembangan plasenta dan tali pusar. 

  1. Panjang tali pusar bervariasi

Panjang tali pusar sangat bervariasi, namun panjang rata rata biasanya berkisar antara 45 – 60 cm. Para peneliti masih belum tau apa yang mempengaruhi panjangnya tali pusar, namun tali pusar akan menyampai panjang maksimalnya di umur kehamilan 28 minggu. Tali pusar yang pendek terjadi di sekita 6% kehamilan, dan biasanya dihubungkan dengan meningkatnya resiko retensi plasenta (kondisi dimana plasenta sulit lepas dari dinding rahim, atau sering disebut dengan plasenta lengket) dan operasi sesar. 

Apa yang terjadi setelah bayi Anda lahir?

Segera setelah bayi Anda lahir, provider Anda akan dipotong diantara 2 jepit, meninggalkan tunggul tali pusar sepanjang sekitar 2 sampai 3 cm di perut bayi Anda. Tidak ada saraf di tali pusar bayi Anda, sehingga bayi Anda tidak akan merasa kesakitan ketika tali pusarnya dipotong.

Persalinan yang Baik Lebih Dari Sekedar Bayi yang Hidup

Yang Wajib Anda Ketahui

Ketika kita berfikir mengenai persalinan yang baik, kita cenderung berfikir tentang kondisi dimana sang ibu dan bayi sama-sama hidup. Seringkali ketika kita mengunjungi teman atau kerabat yang baru saja melahirkan, atau saat kita mendengar pengalaman persalinan orang lain, kita seringkali mendengar kata-kata “setidaknya bayinya gapapa”.

Komentar semacam ini akan datang dari orang yang mempunyai pengalaman persalinan yang jauh dari ideal – pengalaman dimana sang ibu merasa diabaikan, tidak didengarkan, diacuhkan, dan tidak berdaya. Mulai banyaknya birth traumamembuat kita sadar bahwa persalinan yang baik tidaklah sebatas bayi dan ibu yang selamat, namun kita juga harus memperhatikan aspek emosional. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai birth trauma, klik disini .

WHO (World Health Organization) percaya bahwa persalinan yang baik adalah persalinan dimana seorang ibu ditempatkan di pusat perawatan mereka. Di tahun 2018, WHO memperbarui rekomendasinya mengenai perawatan intrapartum. Rekomendasi ini dirancang untuk menetapkan standar global untuk penyediaan dan pengalaman perawatan selama kelahiran.

Rekomendasi WHO ini menggambarkan pentingnya para provider untuk memperluas tujuan mereka, dari hanya memastikan bahwa ibu dan bayi dapat melewati persalinan dengan selamat menjadi memastikan bahwa ibu dan bayi juga mendapatkan hasil yang terbaik, baik secara fisik, psikologis, maupun emosional.

Apa itu persalinan yang baik?

Apakah persalinan yang normal pervaginam berarti persalinan yang baik? Apakah persalinan secara sesar atau epidural berarti persalinan yang baik tidaklah memungkinkan?

Jawabannya tentu saja tidak. Persalinan yang baik adalah persalinan dimana sang ibu juga merasa aman baik secara fisik maupun emosional, dihargai, memegang kontrol atas persalinannya dan tubuhnya, tidak peduli dimana ia sedang melahirkan dan dengan cara apa dia melahirkan. (Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gentle birth dalam operasi sesar, klik disini).

  1. Kebebasan untuk memilih

Biasanya, di lingkungan rumah sakit, persalinan sudah mempunyai suatu aturan. Aturan ini biasanya sudah di atur oleh rumah sakit atau para provider. Aturan ini biasanya berupa alat penilai resiko, dan sebenarnya tidak mempunyai peran yang cukup signifikan bagi ibu maupun bayi.

Namun, aturan ini dapat mempunyai peran yang luar biasa besar, atau bahkan membuat proses persalinan menjadi traumatis jika sang ibu tidak mengerti bahwa mereka sebenarnya mempunyai hak untuk membuat pilihan, untuk meminta suatu informasi atau penjelasan, meminta alternatif lain, atau bahkan menolak sesuatu yang tidak Anda inginkan. Inilah mengapa sangat penting bagi Anda untuk memberdayakan diri dan belajar mengenai proses persalinan.