Bidan Kita

Home Blog Page 22

Apa Itu Postpartum Depression? Kaitanya Dengan Persiapan Persalinan

Apa Itu Postpartum Depression?

Kelahiran seorang bayi dapat memicu berbagai macam perasaan, dari mulai kebahagiaan sampai ketakutan dan kecemasan. Namun, suatu kelahiran juga dapat memicu perasaan yang paling tidak terduga – depresi

Saat Anda hamil, tubuh Anda berubah dengan sangat luar biasanya untuk mempersiapkan datangnya kehidupan baru di dunia. Namun, setelah si kecil lahir, tubuh dan pikiran Anda lagi lagi akan mengalami suatu perubahan.

Hormon hormon seperti estrogen dan progesterone yang tadinya meningkat sepuluh kali lipat langsung menurung begitu drastisnya setelah Anda melahirkan. Ditambah lagi dengan hadirnya kehidupan baru di keluarga Anda akan membuat Anda dan bahkan pasangan Anda harus menyesuaikan diri ke gaya hidup yang baru.

Sebagian besar ibu baru mengalami “baby blues” setelah melahirkan, yang biasanya diiringi dengan mood swings, perasaan sedih, kosong, cemas, dan sulit tidur. Baby blues umumnya dimulai pada dua sampai tiga hari pertama setelah melahirkan dan berlangsung sampai dua minggu.

Baby blues merupakan sesuatu yang sangat umum dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika perasaan perasaan itu tidak kunjung hilang setelah dua minggu, ada kemungkinan bahwa Anda terkena postpartum depression.

Berbeda dengan baby blues, postpartum depression berlangsung jauh lebih lama dan dapat menjadi lebih parah. Namun, penanganan yang cepat dapat membantu Anda untuk mengatasi gejala gejalanya dan bahkan membantu Anda untuk menjalin ikatan dengan bayi Anda.

Apa gejala postpartum depression?

Sangat penting bagi Anda dan pasangan Anda untuk mengetahui tentang tanda tanda postpartum depression sehingga Anda dapat mengatasinya sesegera mungkin. Tanda tanda dan gejala postpartum depression dapat sangat bervariasi.

Pada postpartum depression, tanda tanda dan gejalanya akan berlangsung jauh lebih lama dan jauh lebih intens dibanding baby blues hingga dapat mengganggu kemampuan Anda untuk mengurus diri Anda sendiri dan bahkan bayi Anda dan juga mengatasi pekerjaan pekerjaan di kehidupan sehari hari yang lainnya.

Gejala postpartum depression biasanya akan muncul di minggu pertama setelah melahirkan, tapi ada juga kemungkinan untuk muncul lebih cepat (saat kehamilan) atau lebih lama (sampai setahun setelah melahirkan).

Beberapa tanda tanda postpartum depression diantaranya adalah :

  • Mood swings yang parah
  • Menangis secara berlebihan
  • Kesulitan untuk membangun ikatan dengan bayi Anda
  • Menarik diri dari teman dan keluarga
  • Kehilangan napsu makan atau napsu makan yang berlebihan
  • Insomnia atau tidur secara berlebihan
  • Selalu merasa kelelahan dan kehilangan energi atau motivasi
  • Hilangnya ketertarikan dan kesenangan pada berbagai aktivitas yang biasanya Anda senangi
  • Mudah marah dan kemarahan berlebih
  • Ketakutan bahwa Anda bukanlah ibu yang baik
  • Tidak mempunyai ketertarikan pada bayi Anda dan merasa tidak terhubung dengan bayi Anda
  • Merasa tidak ada harapan
  • Merasa tidak berharga, malu, merasa bersalah, atau kekurangan
  • Menghilangnya kemampuan untuk berfikir secara jernih, berkonsentrasi, membuat keputusan, atau mengingat sesuatu
  • Kegelisahan
  • Kecemasan parah dan panic attacks
  • Merasakan sakit atau masalah pencernaan yang tidak kunjung pergi 
  • Pikiran untuk melukai diri Anda sendiri atau bayi Anda
  • Pikiran tentang kematian dan bunuh diri secara berulang ulang

Apa penyebabnya?

Pitocin vs Oxytocin: Apa Perbedaanya dan Mana Yang Lebih Aman?

Apa itu pitocin dan oxytocin?

Oxytocin adalah hormon yang diproduksi secara alami oleh tubuh wanita saat proses persalinan hingga bersalin. Hormon ini biasanya juga disebut sebagai hormon cinta, karena naik turunnya produksi hormon ini sangat dipengaruhi oleh kondisi emosionah Anda. 

Oxytocin befungsi untuk menghasilkan kontraksi yang kuat, tahan lama, sering, dan berpola dalam proses persalinan.  Oxytocin dapat memicu tubuh untuk memproduksi beta-endorphins, yang 18 hingga 33 kali lebih kuat daripada morphin.

Hal ini membuat oxytocin menjadi salah satu kunci melahirkan nyaman. Selain itu, oxytocin juga dapat membantu untuk menjalin ikatan dengan sang bayi dan menyusui. Namun, oxytocin hanya akan mengalir saat cervix sudah siap. Tepat sebelum bayi lahir, produksi oxytocin akan memuncak daam tubuh ibu, membanjiri sistemnya dengan hormon cinta.

Pitocin adalah bentuk sintetis dari oxytocin. Pitocin biasanya dimasukkan melalui infus IV untuk memulai kontraksi, mempercepat persalinan, atau mengurangi selang waktu antar kontraksi.Namun, berbeda dengan oxytocin yang merupakan hormon alami, 

Lalu apa perbedaan antara Pitocin dan oxytocin?

Banyak orang yang percaya bahwa induksi seperti Pitocin sangatlah aman dan mudah karena menganggap bahwa Pitocin hanyalah bentuk lain dari oxytocin. Namun pada kenyataanya, oxytocin dan Pitocin sangatlah berbeda.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara pitocin dan oxytocin.

  • Oxytocin merangsang terjadinya endorphin effect

Ketika tubuh kita memproduksi oxytocin untuk memperkuat kontraksi, hormon ini dibagi menjadi 2 tipe sel yang berbeda. Sel yang besar (magnocellular neurons) mengalir ke aliran darah, dan sel yang kecil (parvocellular neurons) mengalir ke otak. Ketika oxytocin sampai ke otak, otak memerintah kelenjar pituitari untuk meningkatkan produksi beta-endorphin, yang merupakan cara alami tubuh kita untuk mengatasi rasa sakit. Inilah yang disebut dengan endorphin effect.

Diastasis Recti? Bagaimana Cara Mengobatinya?

Apa Itu Diastasi Recti?

Diastasis recti adalah pemisahan otot perut terluar (six pack) yang disebut Rectus Abdominisyang akhirnya membuat perut Anda tidak kunjung kembali mengecil seperti semula setelah Anda melahirkan. Diastasis recti dapat diobati dengan latihan yang teratur. Namun, kita perlu berhati hati karena beberapa latihan justru dapat memperparah diastasis recti Anda.

Anda dapat menyembuhkan dan mencegah diastasis recti dengan memperkuat otot core 4 Anda yang terdiri dari otot dasar panggul, diafragma, multifundus, dan transverse abdominus.

Memperkuat otot transverse abdominus (TvA) selama kehamilan dapat membantu mencegah diastasis recti, sakit panggul, dan sakit punggung. Berikut ini adalah beberapa latihan yang dapat Anda lakukan untuk mencegah atau menyembuhkan diastasis recti.

Olahraga Diatas Recti

  1. Pelvic tilts di tembok

Berdirilah dengan bahu dan pinggul menempel di tembok. Jauhkan kaki Anda hingga selebar panggul dan jauhkan sedikit dari tembok sehingga Anda dapat sedikit menekuk lutut Anda. Goyangkan pinggul Anda ke depan dan belakang disertai dengan nafas. Anda juga dapat menaruh tangan Anda di kedua sisi perut Anda lalu peluklah perut Anda dengan kedua tangan Anda saat Anda menghembuskan napas.

  • Pelvic tilts di lantai

Berbaringlah secara terlentang di lantai dengan lutut yang ditekuk dan kedua telapak kaki menempel di lantai. Angkat pinggul Anda keatas dan kembali turunkan ke bawah disertai dengan nafas.

Sama seperti pelvic tilts di tembok, Anda dapat menaruh tangan Anda di kedua sisi perut Anda lalu peluklah perut Anda dengan kedua tangan Anda saat Anda menghembuskan napas. Pastikan bahwa Anda tidak mengencangkan otot gluteus dan menjaga panggul Anda agar tetap di lantai.

  1. Cat or cow pose yang telah dimodifikasi

Dari posisi table pose, hembuskan napas Anda dan lengkungkan tulang belakang Anda keatas hingga terlihat seperti kucing yang marah. Ketika Anda menghirup napas, kembalilah ke posisi table pose. *Seringkali, full cow pose tidak dianjurkan jika Anda mempunyai diastasis recti.  

  • Table pose yang disertai dengan memanjangkan lengan atau mengangkat kaki

Dari posisi table pose, pastikan bahwa perut Anda dalam kondisi kencang seakan Anda sedang memeluk bayi Anda di dalam kandungan ke arah tulang belakang sebelum Anda mengangkat salah satu kaki Anda secara perlahan. Tekan tumit Anda di lantai dan tetaplah berada di posisi itu selama beberpa siklus napas.

  • Slow sunrise

Untuk menghindari atau menyembuhkan diastasis recti, pastikan bahwa setiap kali Anda bangun dari posisi berbaring, miringkan badan Anda terlebih dahulu lalu dorong badan Anda hingga posisi duduk.

  • “Rocking the Baby” Breath

Berdirilah dengan posisi tangan memegang kedua sisi perut Anda. Tarik napas Anda dan ijinkan perut Anda untuk mengembang, lalu saat Anda menghembuskan napas Anda tarik perut Anda ke posisi semula. Anda juga dapat menambahkan vokalisasi saat Anda menghembuskan napas.

  • Cat or cow pose dalam posisi duduk

Duduklah dalam posisi yang nyaman dengan kaki dilipat. Taruh kedua tangan Anda di lutut Anda. Saat Anda menghembuskan napas, lengkungkan tulang belakang Anda seperti saat Anda melakukan cat pose, dan saat Anda menarik napas, buka dada Anda. Ketika Anda menghembuskan napas, bayangkan Anda sedang memeluk perut Anda.

  • Tight and tighter

Duduklah bersila dengan kedua tangan di perut Anda. Tarik napas panjang dan biarkan perut Anda mengembang secara maksimal, lalu ketika Anda menghembuskan napas, Tarik perut Anda ke dalam semaksimal mungkin.

Tahan posisi ini untuk beberapa waktu. Lalu ambil napas napas kecil dan setiap kali Anda menghembuskan napas, Tarik perut Anda lebih jauh lagi. Anda dapat melakukan latihan ini dalam beberapa posisi yang berbeda: duduk bersila, berdiri dengan lutut sedikit ditekuk, atau posisi yang lain, kuncinya adalah pastikan bahwa punggung Anda dalam keadaan datar atau lurus dan lakukan latihan ini selama 10 menit setiap harinya.

Untuk diastasis recti, hindari gerakan atau latihan yang memberikan tekanan ke perut Anda sehingga perut Anda menonjol keluar seperti sit up atau planks. Hindari pula untuk mengangkat barang- barang berat.

Backbends atau gerakan yang dapat memanjangkan tulang belakang juga tidak disarankan karena mereka dapat memberikan tekanan di jaringan abdominal Anda. Saat Anda melakukan latihan untuk diastasis recti, pastikan bahwa Anda menarik perut Anda ke dalam “Keep your belly tucked in” dan bukannya menekan perut Anda ke luar.

Bayangkan bahwa otot Anda adalah sebuah korset yang merentang dari tulang pinggul sampai ke tulang rusuk Anda, dan pikirkan gerakan atau tindakan yang dapat Anda lakukan untuk mengencangkat korset tersebut.

selamat berlatih

Apa Itu Diastasis Recti, Bagaimana Cara Mengembalikannya Seperti Semula?

Perut Gemuk Setelah Melahirkan?

Jika perut Anda tidak kunjung mengecil seperti semula setelah si kecil lahir bahkan setelah waktu yang lama, mungkin diastasis rectilah penyebabnya. Diastasis recti adalah pemisahan otot perut terluar (six pack) yang disebut Rectus Abdominis.

Yang menggabungkan dua sisi dari rectus abdominis adalah garis tebal dari jaringan ikat yang bernama Linea Alba. Ketika Anda hamil dan perut Anda membesar, Linea Alba akan mengalami peregangan ekstra dan menipis, menciptakan jarak atau pemisah untuk mengakomodasi pertumbuhan si kecil.

Di banyak kasus, jarak tersebut dapat sembuh secara alami dalam 4 – 12 minggu. Dalam kasus Diastasis Recti,otot ini teregang terlalu jauh sehingga kehilangan elastisitasnya dan kemampuannya untuk kembali seperti semula.

Yang akhirnya membuat jarak tersebut tidak menutup secara sempurna dan Linea Alba yang terlalu teregang dan melemah tidak dapat menyangga organ-organ dalam. Organ organ tersebut menekan dinding perut sehingga mengakibatkan perut Anda masih terlihat seperti ibu hamil sampai taraf tertentu.

Bagaimana Cara Mengetahuinya?

Kondisi ini sangatlah umum dialami oleh ibu hamil, sekitar 90% ibu hamil memiliki ini.

Lalu bagaimana Anda bisa tau bahwa perut Anda yang tidak kunjung mengecil itu disebabkan oleh diastasis recti ? Ada cara mudah untuk mengecek diastasis recti. Pertama tama, tidurlah secara terlentang dengan lutut ditekuk dan telapak kaki berada di lantai. Lalu letakkan tangan Anda di perut Anda dengan posisi jari yang mengarak ke bawah.

Dengan lembut, tekan jari Anda di daerah pusar, lalu secara perlahan angkat kepala Anda sehingga dagu Anda mengarah ke dada Anda. Posisi ini akan membuat rectus abdominis Anda berkontraksi. Jika Anda merasakan jarak selebar dua jari atau lebih di antara otot Anda ketika otot Anda berkontraksi, maka Anda mempunyai diastasis rekti. 

Jarak di antara otot rectus abdominis tersebut dapat berkisar antara 1 hingga 10 jari. Selain mengukur jarak, Anda juga perlu mengukur kedalamannya. Pemisahan ini juga dapat terjadi di berbagai tempat sepanjang otot perut Anda.

Dan berikut ini adalah variasi dari diastasis recti:

Tetap Positif Selama Kehamilan Beresiko Tinggi? Bagaimana Caranya?

Yang Wajib Anda Ketahui

Sebagian besar wanita pasti pernah mempunyai kekhawatiran di suatu titik selama kehamilan, baik kekhawatiran mengenai proses persalinan atau kekhawatiran mengenai kesehatan si kecil, apa yang harus dan tidak boleh dimakan, aktivitas apa yang harus dihindari, dan kekhawatiran – kekhawatiran yang lain.

Namun, ketika kehamilan Anda beresiko tinggi atau berlangsung tidak semulus yang Anda harapkan, emosi – emosi kekhawatiran ini akan lebih sering timbul dan bahkan sampai terasa overwhelming. Ditambah lagi dengan lingkungan sekitar yang terkadang membuat Anda merasa dihakimi dan bahkan malah justru menakut nakuti Anda.

Tidak peduli seberapa besar Anda mencoba untuk tetap positif, kekhawatiran dan ketakutan tetap menghantui Anda. Ketidakpastian tetang apa masalah yang sedang terjadi dan apa yang dapat terjadi dapat membuat Anda merasa seperti bom waktu berjalan.

Bagaimana Cara Agar Tetap Positif?

Lalu bagaimana cara agar Anda dapat tetap positif, tenang, dan bersemangat di masa-masa yang paling membuat Anda stress dan cemas ini?

  1. Belajarlah

Berdayakan diri Anda, cari tahu tentang apa yang sedang Anda alami, apa yang akan Anda alami, dan apa yang dapat Anda lakukan. Bacalah berbagai penelitian medis, artikel, dan perkaya diri Anda dengan berbagai pengetahuan. Carilah sumber yang terpercaya dan cobalah untuk belajar dari berbagai sumber.

Hal ini juga berarti Anda tidak dapat langsung mempercayai semua hal yang Anda baca di internet atau menerima semua saran yang salah satu provider Anda rekomendasikan. Cobalah untuk mencari berbagai alternatif dan pertimbangkan mana yang terbaik dan paling cocok untuk Anda.

Carilah pendapat dari beberapa provider kesehatan Anda dan Anda juga bebas untuk menanyakan tentang apa yang telah Anda baca di internet kepada provider Anda. Jika Anda merasa tidak yakin dengan rekomendasi provider Anda, tanyakan tentang ketidakyakinan Anda, jika provider Anda tidak menjawab pertanyaan Anda tapi malah memaksakan sarannya dan menakut nakuti Anda, cobalah untuk cari provider lain.

Semakin Anda tau tentang tubuh Anda dan apa yang sedang Anda alami, Anda akan merasa lebih tenang dan dapat berfikir lebih jernih untuk menentukan apa yang terbaik untuk Anda.

  1. Cari dukungan

Dukungan merupakan sesuatu yang sangat penting ketika Anda sedang melalui masa masa sulit di kehamilan Anda. Pastikan bahwa orang orang yang dekat dengan Anda, dan pasangan Anda tau tentang apa yang sedang Anda alami dan dapat mendukung Anda dalam bentuk apapun.

Ligamen Sacrotuberous; kunci atasi persalinan yang Lama dan panjang

Persalinan Macet?

Ketika saya mengajar untuk para bidan di pelatihan prenatal gentle yoga, dan saya bertanya kepada mereka tentang kasus yang paling banyak mereka hadapi di lapangan berikut alasan mereka untuk merujuk kliennya adalah karena PERSALINAN MACET, Persalinan TAK MAJU . Anda bisa lihat pembahasannya di artikel ini.

Dan beberapa kali akupun mendapati kasus demikian. Beberapa karakteristik yang saya amati pada kasus persalinan lama dan macet adalah antara lain:

  • Fase pasif/latent (pembukaan kurang dari 4cm) berlangsung beberapa hari
  • Hari Perkiraan Lahir sudah lewat
  • Terjadi Ketuban Pecah Dini
  • Pembukaan > 6 cm tiba tiba kontraksi tidak semakin sering, namun justru semakin jarang
  • Pembukaan lengkap namun kepala janin masih tinggi
  • Riwayat sang ibu jarang olahraga
  • Riwayat di dalam kehidupan sehari hari sebagian besar waktu di gunakan untuk duduk dan berbaring.

Yup. Dan biasanya dengan riwayat demikian, masalah yang seringkali terjadi, sumbernya adalah pada LIGAMEN SACROTUBEROUS .

Apa itu Ligamen Sacrotuberous?

Oke! Sejenak kita belajar tentang bagaimana “alur” kepala bayi lahir, dan “mekanisme” panggul pada saat persalinan terjadi.

Silahkan simak gambar di bawah ini:

Alur Bayi Lahir

Ini adalah alur bagaimana bayi lahir melewati panggul ibu. ada 7 step di sana.

Saat kepala bayi hendak masuk ke pintu atas panggul / INLET, maka pintu atas panggul harus terbuka

Begitu kepala janin masuk ke pintu tengah panggul/MIDLET, maka panggul akan menselaraskan diri, sehingga memungkinkan si kepala janin melakukan putaran paksi dalam dan menundukkan kepala sehingga ubun ubun kecilnya menjadi bagian yang terendah.

Dan ketika kepala janin hendak lahir dan sampai proses lahirnya seluruh tubuh, maka pintu bawah panggul atau OUTLET harus terbuka.

Lalu saya akan bahas lebih lanjut tentang Ligamen Sacrotubero ligament ini:

Solusi Persalinan Macet & Persalinan Lama / Tak Maju!

Perlu Anda Ketahui

Setiap calon ibu tentu menginginkan persalinan yang berjalan mulus tanpa hambatan. namun kenyataan di lapangan berkata lain. Ada banyak sekali kasus komplikasi yang mungkin terjadi yang menyebabkan  persalinan macet di tengah jalan sehingga pada akhirnya diharuskan menjalani caesar. Dan akhir akhir ini, kasus ini semakin banyak di dapati di lapangan.

Apa Itu Persalinan Macet?

Persalinan macet adalah suatu persalinan yang mengalami kemacetan dengan jangka waktu cukup lama atau lebih dari 18 jam pada persalinan anak pertama, dan 12 jam pada persalinan berikutnya sehingga dapat menimbulkan komplikasi, baik pada ibu maupun janinnya. Oleh karena itu, persalinan macet perlu penanganan segera.

Nah sebelum kita lanjutkan pembahasannya, Anda harus bisa membedakan perbedaan diagnose antara persalinan macet dan persalinan lama.

Nah sebuah persalinan harus memasuki  fase aktif persalinan terlebih dahulu sebelum dibedakan kelainannya. Fase aktif ini ditandai dengan terjadinya dilatasi serviks atau pembukaan leher Rahim 4 cm.

Beda Persalinan Lama dengan Macet

Baru setelah itu, dapat dibedakan menjadi persalinan lama atau persalinan macet. (#note: untuk selanjutnya persalinan akan saya sebut dengan istilah medis yaitu PARTUS)

  1. Partus lama terjadi setelah terjadi fase aktif dan pertambahan dilatasi serviks kurang dari 1cm/jam selama paling sedikit 4 jam.
  2. Partus macet terjadi dimana setelah terjadi fase aktif, tidak ditemukan lagi dilatasi serviks selama 2jam atau lebih. Hal ini dapat terjadi karena kontraksi Rahim /uterus yang tidak adekuat, kurang dari 180 unit montevidio

 

Ada banyak Faktor yang menyebabkan terjadinya partus lama maupun partus macet/tak maju.

  1. Psikologis

Kenapa Psikologis menjadi factor no 1? YA, karena lancar atau tidaknya proses persalinan di tentukan oleh kondisi otak, mental dan emosi seorang ibu.

Anda bisa memahami kronologisya dari Link ini, dari penjelasan di youtube channel saya dan di buku buku yang saya tulis tentang Fear Cycle

  1. Power

Power, atau kekuatan, banyak yang berfikir bahwa kekuatan ini adalah kekuatan ibu mengejan. Padahal bukan hanya itu saja, karena banyak sekali klien saya yang berhasil melahirkan tanpa bahkan tanpa mengejan. Anda bisa melihatnya di sini

Namun sebenarnya Power disini pada dasarnya adalah kekuatan otot Rahim untuk berkontraksi. Kekuatan yang lemah saat kontraksi dapat disebabkan karena terjadinya  disfungsi otot uterus yang bersifat hipotonik.

Disfungsi uterus ini banyak penyebabnya, yaitu:

  • Malfungsi otot uterus dapat terjadi karena regangan uterus yang berlebihan, misal pada kehamilan ganda atau hamil dengan bayi besar. Karena terjadinya distensi / regangan otot uterus yang berlebihan, maka kekuatan Rahim untuk berkontraksi menjadi terganggu sehingga persalinan menjadi lama
  • Penggunaan analgesia (obat penghilang rasa sakit) melalui epidural. Pemberian analgesia ini dapat menjadikan persalinan lebih lama, baik persalinan kala satu ataupun kala dua dengan perlambatan kecepatan penurunan janin.
  • Korioamniotis atau infeksi pada selaput ketuban janin yang terlambat didiagnosa dapat memperpanjang waktu proses persalinan
  • Proses persalinan yang melelahkan, dan ibu kekurangan energy, tentu juga menjadi salah satu dari factor Power ini.

Kekuatan Kontraksi otot uterus/ Rahim yang bisa menimbulkan pembukaan/ dilatasi saat persalinan adalah sekitar 15 mmHg. Sedangkan komtraksi rata rata pada saat persalinan adalah 60mmHg. Ketika tekanan atau kontraksi di Rahim kurang dari 15 mmHg, maka proses dilatasi pasti ikut terganggu.

  1. Passage Way

Passage way artinya jalan lahir, yaitu panggul. Dan ketika kita bicara dan membahas tentang panggul, berarti kita juga harus membahas tentang bentuk panggulnya, otot, ligament, fascia dan sendi tulang panggul itu sendiri.

Cara Merawat dan Memulihkan luka Jahitan Perineum setelah Melahirkan Pervaginam

Apa Yang Paling Ditakuti?

Seperti biasa, ketika saya menanyakan apa yang tidak disukai atau bahkan di takuti saat proses persalinan, hampir >95% menyatakan Takut SAKIT. Entah sakit karena kontraksi atau sakit karena episiotomy dan proses penjahitan luka pada vagina.

Banyak juga ibu ibu yang DM (Direct massage) ke Instagram saya @bidankita tentang keluhan mereka akan luka bekas episiotomy nya.

Jahitan Setelah Persalinan

Jahitan setelah persalinan normal pervaginam sangatlah umum dan kebanyakan ibu yang baru pertama kali mengalami hal ini. Ketika terjadi robekan jalan lahir entah itu robek secara alami ataupun karena proses episiotomy, maka, jahitan diperlukan untuk mencegah robeknya dinding lebih lanjut dan kemungkinan infeksi.

Jahitan biasanya sakit pada awalnya dan mungkin mulai terasa gatal saat mulai sembuh. Diperlukan sedikit perawatan diri ekstra selama waktu ini agar jangan sampai mereka terinfeksi dan menyebabkan komplikasi di kemudian hari.

Namun satu hal yang harus di pahami adalah bahwa VAGINA adalah organ yang sangat LUAR BIASA dan mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri 10x lipat lebih cepat di bandingkan dengan sel sel di anggota tubuh yang lain.

Setelah persalinan normal pervaginam, vagina umumnya terasa sakit dan bengkak. Dengan demikian, perawatan yang tepat sangat penting untuk membantu vagina pulih dan jahitan sembuh sepenuhnya.

Mengapa Anda Perlu di jahit Setelah Melahirkan?

Pada saat persalinan, bayi keluar melalui jalan lahir atau vagina. Meskipun area ini melar dan dapat mengembang luar biasa untuk mengakomodasi ukuran bayi, namun kadang-kadang bayi mungkin membutuhkan lebih banyak ruang.

Ketika ini terjadi, perineum (area antara anus dan vulva) dapat membesar di luar kemampuannya dan sobek saat proses melahirkan. Beberapa sobekan terjadi hanya ringan dan mungkin akan sembuh secara alami bahkan tanpa di jahit (lecet doang).

Namun, beberapa proses persalinan bisa terjadi robekan yang parah, melibatkan jaringan otot dan dapat menyebabkan perdarahan substansial dan rasa sakit yang signifikan. Karena itu, mereka membutuhkan jahitan.

Apa itu Episotomi?

Dalam beberapa kasus, ibu bersalin mungkin harus menjalani episiotomi. Episiotomi adalah sayatan bedah yang dibuat di perineum untuk memperlebar lubang untuk membantu bayi melewati dengan mudah dan mencegah robeknya jaringan pada saat persalinan. Dalam kasus seperti itu, jahitan juga diperlukan.

Cara Alami Bebas Hipertensi Selama Hamil

Setelah memposting artikel tentang pre eclampsia, eclampsia dan HELLP Syndrome, hal yang bisa saya lakukan disini adalah memotivasi Anda semua untuk kembali lebih Aware dengan tubuh Anda dan mulai menjaga kesehatan Anda.

Kapan Mulai Mempersiapkan Diri?

Dan idealnya, adalah : Anda mempersiapkan diri sejak sebelum hamil. Jadi hamil itu bukan ASAL HAMIL, namun hamil yang direncanakan. Kenapa? Karena ada banyak sekali perubahan yang Akan Anda alami selama masa kehamilan.

Sehingga Kehamilan yang tidak direncanakan dengan baik dapat memberi dampak buruk bagi ibu dan bayinya. Banyak nutrisi yang diperlukan sebelum dan selama kehamilan yang harus Anda persiapkan. Pada kehamilan juga terjadi berbagai perubahan pada tubuh ibu dan harus dipersiapkan dengan baik, sehingga ibu terhindar dari komplikasi selama kehamilan.

Hipertensi Dalam Kehamilan

Perlu Anda ingat bahwa, semakin kesini semakin banyak komplikasi terjadi pada masa kehamilan dan proses persalinan. Dan semuanya bukan tanpa sebab! Salah satunya adalah karena Anda yang punya tubuh tidak mau memberdayakan diri.

Contoh yang nyata dan sangat berhubunga dengan artikel yang sebelumnya saya tulis adalah tentang kasus HIPERTENSI KEHAMILAN.

Apa Itu HELLP Syndrom? Ketahui Gejalanya Sejak Dini, Agar Mempersiapkan Diri

Studi Kasus

Masih berkisar tentang Pre Eklampsia, Eklampsia

saya ingin menuliskan sebuah kasus:

Kasus:

Seorang wanita berusia 25 tahun datang ke klinik pada usia kehamilan 28 minggu dengan keluhan sakit kepala dan sakit perut. Dia menyatakan bahwa gejala ini mulai 5 hari yang lalu dan telah memburuk.

Tanda vital pasien penting untuk tekanan darah 175/95 mmHg. Pada pemeriksaan fisik, nyeri timbul pada palpasi keempat kuadran, khususnya kuadran kanan atas. Dipstick urin menunjukkan 3+ protein. Pasien dirawat di rumah sakit dan mulai menggunakan magnesium magnesium sulfat dan labetalol IV. Lima jam setelah perawatan ini dimulai, dia mengalami kejang.

Contoh Kasus Yang Terjadi Dilapangan

Oke, ini adalah contoh kasus yang terjadi di lapangan. Namun sebelumnya kembali saya mengingatkan Anda tentang apa itu Hipertensi, pre Eklampsia, dan Eklampsia:

Hipertensi kronis (> 140/90 mmHg)

  • Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan atau sebelum 20 minggu kehamilan
  • Cenderung bertahan setelah kehamilan

Hipertensi gestasional (> 140/90 mmHg)

  • Tidak ada riwayat hipertensi
  • Hipertensi yang berkembang selama kehamilan biasanya setelah kehamilan 20 minggu
  • Biasanya kembali ke hingga 6 minggu postpartum
  • Lebih sering terjadi pada kehamilan kembar dan kembar tiga

Preeklampsia

  • Klasik: hipertensi + proteinuria
  • Dari catatan hipertensi gestasional adalah hipertensi onset baru setelah 20 minggu kehamilan tetapi TIDAK memiliki proteinuria atau tanda / gejala preeklampsia lainnya
  • Tidak ada bukti yang mendukung pengobatan hipertensi gestasional ringan sampai sedang
  • Jika proteinuria tidak ada, diagnosis dapat dibuat jika ada hipertensi dan timbulnya salah satu dari yang berikut ini:
    • trombositopenia (kurang dari 100.000 / mikroliter)
  • Kreatinin serum lebih besar dari 1,1 mg / dL atau dua kali lipat kreatinin serum tanpa adanya penyakit ginjal
  • Peningkatan transaminase hati (ganda)
  • Edema paru
  • Gejala otak atau visual

Eklampsia

preeklampsia + kejang

Sindrom HELLP

  • Bentuk preeklampsia dengan Hemolisis, LFT Tinggi, Trombosit Rendah
  • Harus dibedakan dari trombositopenia gestasional di mana trombosit turun drastis tetapi jarang di bawah 80, tidak menimbulkan risiko bagi ibu atau janin, dan sembuh secara spontan setelah lahir

Faktor risiko

  • hipertensi yang sudah ada sebelumnya
  • nulliparity
  • usia ibu <20 tahun,> 35 tahun
  • diabetes
  • penyakit ginjal kronis
  • gangguan autoimun
  • Biasanya terjadi dari usia kehamilan 20 minggu hingga 6 minggu pascapersalinan
  • jika gejalanya terjadi sebelum 20 minggu pikirkan kehamilan molar

Gejala

  • sakit kepala
  • penglihatan kabur
  • sakit perut
  • pertambahan berat badan (retensi air)
  • Pemeriksaan fisik
  • hipertensi
  • preeklamsia ringan => 140/90
  • preeklampsia berat => 160/110
  • edema wajah dan ekstremitas
  • mentasi yang diubah
  • hiperrefleksia

Sindrom HELLP adalah gangguan organ hati dan darah yang terjadi pada kehamilan. Sindrom ini sering dikaitkan dengan preeklampsia. Sindrom HELLP dapat mengancam nyawa dan biasanya terjadi setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu.

Sindrom HELLP merupakan singkatan dari Hemolisis (H) yaitu kerusakan sel darah merah, Elevated liver enzyms (EL) yaitu peningkatan produksi enzim hati akibat gangguan pada sel hati dan Low Platelet (LP) yaitu jumlah platelet atau trombosit yang terlalu rendah, sehingga mengganggu proses pembekuan darah.

Kenali Gejala yang Beragam

Faktor risiko ibu hamil mengalami sindrom HELLP, yaitu berusia diatas 34 tahun, hamil bayi kembar, atau memiliki keluarga yang pernah mengalami sindrom HELLP.