Bidan Kita

Home Blog Page 19

C-Section? Apa yang Harus Dibawa?

Barang Yang Harus Dibawa

Momen kelahiran merupakan momen yang membahagiakan, namun, ada banyak yang harus Anda siapkan untuk menghadapi momen bahagia tersebut, termasuk barang-barang yang harus Anda bawa ke rumah sakit.

Posisi Persalinan Yang Wajib Anda Ketahui, Supaya Diberi Kemudahan

Posisi Yang Menentukan

Selama sekitar 40 minggu Anda mempersiapkan dan merencanakan kedatangan si kecil. Anda membaca buku, menonton video, mengikuti kelas persiapan persalinan dan sebagainya. Di saat-saat itu mungkin Anda menonton film atau acara tv yang menayangkan proses persalinan dengan tidur terlentang dan kaki yang dibuka lebar.

Selama ini, lingkungan kita seringkali membuat banyak ibu ibu percaya bahwa proses persalinan dan persalinan itu sendiri terjadi sambil tidur terlentang di tempat tidur dengan kaki yang terbuka lebar. Namun, sebenarnya ada banyak posisi lain yang mempunyai banyak manfaat bagi Anda dan bayi Anda.

Fakta di lapangan, mencoba beberapa posisi yang berbeda dan tetap aktif selama proses persalinan dapat membantu mempercepat proses persalinan tersebut. Selain itu, tetap aktif selama proses persalinan juga dapat meredakan sakit punggung, membuka panggul Anda, dan membantu Anda untuk mengatasi rasa sakit dari gelombang cinta yang Anda alami.

Berikut ini merupakan beberapa posisi yang dapat Anda coba selama proses persalinan hingga dan beberapa variasi posisi untuk bersalin. Anda dapat mengkonsultasikannya dengan provider Anda apakah memungkinkan untuk bersalin dengan posisi yang Anda inginkan.

Kenali Ligament pada Panggul dan Rahim mu

Fungsi Ligamen

Ligamen dan otot memiliki fungsi dan tugas yang sangat berbeda dalam tubuh. Otot bergerak untuk menggerakkan tulang sementara ligamen memberikan stabilitas antara tulang.

Ligamen menjaga tulang supaya tidak bergerak / bergeser terlalu jauh dan menahan tulang agar tetap selaras satu sama lain.

Pauline Scott dan Bidan Jean Sutton menerbitkan sebuah penelitian yaitu Optimal Fetal Positioning pada tahun 1996. Penelitian mereka menunjukkan bahwa gerakan dan posisi ibu memiliki dampak pada posisi janin di dalam kandungan pada akhir kehamilan.

Carol Phillips, pendiri Dynamic Body Balancing, menetapkan bahwa keseimbangan dalam ketegangan dan kelenturan otot-otot panggul dan rahim, ligamen, dan persendian dapat membantu bayi menavigasi turun dan keluar dari jalan lahir dengan lebih mudah.

Gail Tully pendiri program spinning babies menggabungkan penelitian ini dengan pengalaman klinis dan aplikasinya di lapangan untuk membuat Bayi Berputar menuju posisi yang paling optimal untuk lahir.

Apakah Dapat Mendukung Kelahiran?

Sehingga membuka kemungkinan dan meningkatkan potensi untuk mendukung kelahiran fisiologis dan meningkatkan ikatan orangtua dan ikatan bayi.

Sebagian besar janin akan  menempatkan diri pada posisi mereka sekitar 34 minggu dan sebagian besar akan tetap dalam posisi itu sampai persalinan dimulai. selama menunggu memasuki usia kehamilan 36-38 minggu, segmen rahim bawah melunak dan bayi turun atau lebih rendah.

Kepala bayi lebih berat daripada bagian bawahnya yang memungkinkan mereka berada dalam posisi kepala menghadap ke bawah. Sebagian besar bayi mulai menghadap sisi kanan atau kiri ibu.

Bidan Jean Sutton mencatat bahwa kelahiran tampaknya lebih mudah ketika bayi memasuki panggul dari sisi kiri. Ini karena bentuk alami rahim, lebih bulat di sebelah kiri dan lebih curam di sebelah kanan.

Janin akan masuk kedalam “kanal persalinan” melalui pintu atas panggul ibu, kemudian kepalanya menjadi fleksi. Fleksi, yang berarti meringkuk, dengan posisi kepala yang Fleksi, ini memungkinkan mahkota kepala bayi untuk memasuki panggul terlebih dahulu dan memberi bayi lebih banyak kebebasan untuk bergoyang dan membantu proses kelahiran.

Ketika bayi dalam kondisi fleksi, maka diameter kepala yang lebih kecil memasuki pinggiran panggul yang memudahkan kepala terkunci di dasar panggul dalam posisi optimal.

Namun Ketika bayi memasuki panggul dari sisi kanan akan mendapati kecuraman sisi kanan rahim dengan punggung menjadi lebih lurus (ekstensi). Sehingga kondisi ini bisa mengangkat kepala bayi dan menciptakan lebih banyak potensi bagi bayi untuk berubah menjadi posisi posterior (ketika bagian belakang kepala dan tulang belakang bayi sejajar dengan punggung ibu/ bayi terlentang).

4 Kunci Fisik agar merasakan Persalinan Nyaman

Kunci Persalinan Nyaman

Saat sudah mendekati proses persalinan, sering kali Anda akan bertanya tanya, “Bagaimana cara agar persalinan lebih nyaman, lancar, dan cepat?”. Ada banyak sekali yang harus dilakukan untuk mencapai suatu proses persalinan yang menjadi mimpi setiap ibu tersebut.

Maka dari itu, tentu saja akan jauh lebih baik jika Anda sudah menyiapkan dan memberdayakan diri Anda sejak awal kehamilan.

4 Kunci Persalinan Nyaman

Nah, berikut ini adalah 4 kunci persalinan nyaman yang dapat membantu Anda untuk mendapatkan pengalaman persalinan yang lebih nyaman, lancar, dan lebih cepat.

Balance

Balance artinya seimbang dan selaras. Tubuh yang seimbang (balance) berarti baik otot, libamen maupun fascia Anda harus tidak terlalu kencang atau longgar, panggul Anda sejajar dan selaras, dan ligamen yang menyangga rahim Anda seimbang (tidak pendek salah satu dan tidak terlalu longgar).

hal yang perlu di ingat adalah :
Otot, ligamen dan fascia yang sehat adalah yang bisa kencang dan longgar dengan mudah.

apa saja otot dan ligament yang harus selaras/balance dalam tubuh Anda?

PSOAS

Otot psoas (so-as) adalah kumpulan otot besar yang menghubungkan tulang belakang dan panggul ke kaki kita. Pada tulang belakang, ia membentang dari vertebra toraks 12 (T12) ke vertebra 5 lumbal (L5) dan kemudian turun melalui daerah panggul untuk menempel ke bagian atas tulang paha (tulang paha).

Otot penting ini memungkinkan kita untuk mengangkat kaki kita dan karena itu mempengaruhi keseimbangan struktural kita, kemampuan kita untuk menggerakkan panggul, jangkauan gerakan kaki kita, dan cara kita berjalan. Selain menstabilkan tulang belakang kita, psoas mempengaruhi fleksibilitas, kekuatan, mobilitas sendi, dan organ tubuh kita.

Ada PSOAS MAYOR

 

Ada PSOAS MINOR

Karena PSOAS ini terhubung langsung ke sumsum tulang belakang dan bagian reptil otak kita melalui fasia, seringkali otot ini adalah otot pertama yang berkontraksi dan yang terakhir rileks saat kita mengalami kemarahan atau ketakutan dan sistem ini bergerak secara otomatis sesuai dengan reflek atau tindakan naluriah.

PSOAS lah yang PERTAMA KALI bereaksi dan mengeluarkan reaksi Flight and Fight Ketika kita terkejut, cemas, panik.  PSOAS juga diaktifkan saat kita secara refleks meringkuk ke posisi janin saat mengalami stres, ketakutan dan kesedihan.

Karena pso sangat erat kaitannya dengan reaksi bertahan hidup naluriah kita dan karena lokasinya yang dalam di dalam tubuh, dan banyak orang yang mempunyai emosi yang belum terselesaikan atau trauma yang tidak disengaja yang tersimpan di sana.

Ketika kita merasa dikritik (oleh orang lain atau oleh diri kita sendiri), seringkali psoas yang bereaksi dengan kontraksi atau mengeras dan menjadi kaku. Banyak Ahli menyebut psoas sebagai “SOUL of THE MUSCLE”  karena hubungannya dengan esensi dan identitas inti kita yang paling dalam.

LIGAMENT & FASCIA

ligamen adalah jaringan solid yang terbuat dari jaringan fibrosa yang menghubungkan tulang dengan tulang atau tulang pada tulang rawan yang mendukung dan memperkuat sendi. Fungsi utama dari ligamen adalah menjaga tulang kerangka dalam keselarasan, kestabilan dan mencegah gerakan abnormal sendi.

Trauma di Dalam Rahim? Bisakah Itu Terjadi?

Trauma Dalam Rahim?

Saya sering menjumpai pasien dengan beberapa kasus seperti depresi, kesedihan yang tidak kunjung hilang, emosi yang tidak stabil atau perilaku dan temperamen yang buruk hingga mengakibatkan kerugian pada orang disekitarnya, dan setelah dilacak ternyata akar masalahnya adalah trauma.

Parahnya, sebagian dari masalah tersebut berasal dari trauma yang didapat pada saat masih di dalam kandungan dan bahkan sebagian besar juga berkelanjutan sampai birth trauma pada saat dilahirkan. Namun, apakah benar jika kita bisa mendapatkan trauma saat masih didalam kandungan? Jawabannya adalah YA, hal itu dapat terjadi.

Menurut Para Peneliti

Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa bayi dalam kandungan dapat merasakan, belajar, dan mempunyai kesadaran pada tingkatan tertentu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gonzales-Gonzales bersama rekan-rekannya pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa bayi di dalam kandungan menerima “stimulasi vibroakustik” yang merupakan stimulasi pada bayi yang masih berada di dalam kandungan yang dilakukan melalui gelombang suara.

Setelah bayi-bayi yang diberi stimulasi tersebut lahir, mereka diberikan perlakuan yang sama pada saat mereka masih di dalam kandungan, dan hasilnya adalah bayi-bayi tersebut mengenali sinyal tersebut dan menjadi lebih tenang setelah menerima sinyal suara tersebut. Dari sini dapat disimpulkan bahwa bayi dapat belajar dan mengingat dalam kapasitas tertentu pada saat masih berada di dalam kandungan sampai setelah ia dilahirkan.

Penelitian yang lain dilakuakn oleh Anthony DeCasper dan William Fifer. Mereka membuat suatu puting buatan yang terhubung dengan suatu alat pemutar suara yang dapat memutarkan suara atau detak jantung sang ibu jika disedot dengan cara tertentu, dan jika audio tersebut akan memutarkan suara atau detak jantung wanita lain jika disedot dengan cara yang lain (Kolata, 1984).

De Casper juga melakukan penelitian yang hamper sama dengan buku anak anak yang telah dibacakan dua kali sehari di 6,5 minggu terakhir pada masa kehamilan. Hasilnya adalah bayi yang telah lahir menghisap dengan cara tertentu untuk mendengar suara ibunya atau suara buku anak anak tertentu yang telah dibacakan pada saat bayi tersebut berada di dalam kandungan.

Hal ini juga membuktikan bahwa apa yang didengar oleh bayi pada saat di dalam kandungan juga dapat mempengaruhi selera bayi setelah ia lahir.

Suatu penulis yang juga merupakan ahli kebidanan terkenal yang bernama Christiane Northrup (2005) mengungkapkan bahwa saat ibu hamil melalui suatu rasa takut, stress, atau kecemasan, ia akan membentuk suatu “metabolic cascade” dimana hormon yang bernama cytokines diproduksi dan sistem imun sang ibu dan bayinya ikut terpengaruh.

Hal ini nantinya dapat menyebabkan komplikasi saat melahirkan, keguguran, bayi prematur, dan bahkan kematian. Sebaliknya, saat sang ibu merasa sehat dan bahagia, ia akan menghasilkan hormon oxytocin yang disebut juga dengan hormon cinta yang justru dapat meningkatkan sistem imun sang bayi dan memperkuat ikatan sang ibu dengan bayinya.

Saat sang ibu merasa bahagia dan sehat, neurotransmiter akan bergerak dari tubuh sang ibu ke tubuh sang bayi, membuat sang bayi merasa tenang dan aman.

Bagaimana Stress dapat Sampai ke Rahim?

Sebenarnya bagaimana sih cara stress bisa sampai ke bayi dalam kandungan? Salah satu penyebabnya adalah hormon cortisol yang merupakan hormon stress melewati enzim yang berada di placenta dan sampai ke bayi. Lalu bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Penelitian telah menemukan komponen utama dalam plasenta yang biasanya dapat melindungi bayi dalam kandungan dari paparan hormon cortisol yang tinggi yang ada di dalam darah sang ibu saat ibu tersebut merasa stress. Masalahnya adalah saat sang ibu merasa cemas, fungsi plasenta dapat berubah.

Apa Itu Occiput Posterior (OP) & Pengaruhnya Terhadap Persalinan?

Apa itu occiput posterior?

Occiput posterior (OP) adalah kondisi dimana punggung bayi berada di punggung ibu dan memasuki pelvis dengan kepala menghadap ke depan. Posisi ini sering disebut dengan bayi telentang.

Berdasarkan penelitian, sekitar 15-30% bayi dalam proses persalinan akan mulai dalam posisi ini, namun kurang dari 5% akan tetap berada di dalam posisi ini saat persalinan (Sizer & Nirmal 2000). Posisi ini seringkali dihubungkan dengan berbagai intervensi dalam proses persalinan seperti epidural, forceps, operasi caesar, dan lainnya.

Kali ini kita akan membahas tentang apakah penyebab terjadinya posisi ini? apakah efeknya dalam persalinan ? apakah memungkinkan untuk tetap melahirkan normal jika bayi berada dalam posisi ini ? bagaimana cara mencegah terjadinya posisi ini ? dan masih banyak lagi.

Apa penyebab terjadinya bayi OP?

Selain penggunaan epidural dan rendahnya hormon thyroid, posisi, postur, dan kebiasaan Anda sehari hari juga dapat mempengaruhi posisi si kecil. Berdasarkan trend yang ada, semakin banyak ibu mengalami bayi OP pada saat akhir kehamilan atau proses persalinan.

Hal ini disebabkan oleh kebiasaan kita saat duduk sehari hari. Ibu hamil tua seringkali beristirahat dengan bersandar dan postur badan yang membungkuk sambil makan camilan atau menonton tv, atau sering kali mungkin Anda membungkuk saat duduk di kursi kantor atau duduk di kursi mobil.

Nah ternyata kebiasaan kebiasaan semacam ini bisa mengakibatkan posisi bayi menjadi OP. Hal ini terjadi karena posisi posisi tersebut tidak menyediakan banyak ruang bagi bayi dan rahim Anda menjadi tidak simetris sehingga tentunya bayi Anda harus menyesuaikan.

Sampai akhirnya di akhir kehamian, dahi bayi sudah berada di tulang pubis yang tentunya lebih sempit, ditambah lagi jika ada ligamen (tight round ligament) yang menahan kepala bayi disana, sang bayi tentunya akan kesusahan untuk memutar kepalanya.

Apa faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya bayi OP?

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya bayi OP saat persalinan:

  • Umur Anda lebih dari 35 tahun
  • Nulliparity (belum pernah melahirkan sebelumnya)
  • Posisi bayi OP di persalinan sebelumnya
  • Obesitas
  • Pengurangan kapasitas jalan keluar panggul
  • Berat bayi lebih dari 4kg
  • Umur kehamilan lebih dari 41 minggu
  • Epidural

Apa efek posisi OP dalam persalinan?

Ibu yang melahirkan dengan posisi bayi terlentang (OP) akan mengalami persalinan yang lebih lama yang menyebabkan meningkatnya resiko dilakukannya operasi caesar dan berbagai intervensi yang lan. Selain itu, resiko untuk terkena ambeien setelah melahirkan pun juga meningkat.

Bayi yang turun panggul dengan posisi OP biasanya membuat kehamilan menjadi lebih lama, ketuban pecah dini, kontraksi yang tidak teratur saat persalinan dan melambatnya pelebaran serviks. Selain itu, ibu yang mempunyai posisi bayi OP seringkali cenderung mempunyai dorongan untuk mengejan lebih awal dari seharusnya.

Fakta Tentang Tendangan Bayi, Apakah Bukti Berkembang Dengan Baik?

Yang Wajib Anda Ketahui

Seorang ibu akan selalu bersemangat jika bayinya menendang, tidak peduli itu tendangan keberapa. Karena tendangan itu dapat membuat Anda merasa lega bahwa si kecil tumbuh dan berkembang dengan baik dan sebentar lagi akan bergabung dengan Anda di dunia.

Selain itu tendangan tersebut mengingatkan Anda bahwa ada kehidupan di dalam Anda. Namun, tidak semua gerakan yang Anda rasakan berasal dari tendangan. Si kecil menghabiskan banyak waktunya untuk mengeksplorasi rahim, cegukan, berubah posisi, dan bahkan berjungkir balik. Bayi itu sibuk!

Fakta Tendangan Bayi

Berikut ini merupakan beberapa fakta mengenai tendangan bayi:

  1. Kapan saya akan merasakan tendangan si kecil?

Ibu yang mengalami kehamilan pertama mungkin akan merasakan pergerakan si kecil di umur kehamilan 24 minggu (namun banyak juga yang sudah merasakan tendangan janinnya di usia 18-22 minggu). Bayi Anda sebenarnya sudah mulai bergerak jauh sebelum itu, namun sensasinya mungkin tidak familiar untuk Anda dan mungkin Anda tidak mengenalinya karena gerakan bayi biasanya tidak begitu kuat di awal persalinan.

Di kehamilan kedua, beberapa ibu dapat merasakan pergerakan si kecil sejak umur kehamilan 13 minggu. Anda akan lebih dapat merasakan tendangan si kecil jika Anda berada di posisi tenang seperti duduk atau berbaring. Anda akan kesulitan untuk merasakan gerakan si kecil jika Anda aktif, plasenta si kecil berada di depan dinding rahim (anterior), atau jika punggung bayi sudah menghadap di depan rahim Anda (posterior).

  1. Kenapa si kecil menendang?

Tendangan bayi biasanya merupakan respon dari apa yang terjadi di lingkungan mereka. Terlalu berisik, terlalu terang, atau bahkan makanan tertentu dapat menstimulasi bayi untuk menendang dan bergerak. Selain itu, bayi juga perlu meregangkan badan dan bergerak untuk relaksasi.

Apa Yang Dimaksud Dengan Plasenta Anterior?

Apa itu plasenta anterior?

Plasenta anterior adalah plasenta yang terletak di dinding depan rahim. Hal ini terjadi ketika embrio menempelkan dirinya di bagian depan rahim yang paling dekat dengan abdomen Anda.

Kondisi placenta anterior bisa berpengaruh pada proses persalinan tapi juga bisa tidak berpengaruh pada proses persalinan, namun seyogyanya tetap Anda waspadai dan Anda tanyakan pada saat USG di akhir kehamilan.

Fakta Placenta Anterior

Angka kejadian Plasenta anterior  sebenarnya relatif umum — namun pada kenyataannya, penelitian menunjukkan hingga 52 % ibu hamil ternyata memiliki plasenta anterior. Dan yang menarik adalah, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa plasenta anterior tampaknya lebih banyak terjadi pada wanita dengan darah O-positif. (buka link : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3935544/).

Rebozo! Cara Kreatif untuk Lancarin Persalinan

Cara Melancarkan Proses Persalinan

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat proses persalinan menjadi nyaman dan lancar.

Dan salah satunya adalah dengan menggunakan selendang, yang biasanya disebut Rebozo.
kenapa rebozo? Enggak Selendang atau Jarik Saja? Bisa saja sih…..namun karena penemunya berasal dari Meksiko, maka menggunakan bahasa meksiko tentunya.

Apa Itu Rebozo?

Rebozo berarti selendang dalam bahasa Spanyol dan merupakan selendang tradisional Meksiko. Selendang tradisional ini umumnya digunakan dalam kehidupan sehari hari sebagai aksesoris, membantu mengangkat barang belanjaan, maupun membantu membawa bayi, sama seperti selendang tradisional di Indonesia.

Namun, para bidan tradisional juga menggunakan rebozo untuk meredakan rasa tidak nyaman pada saat kehamilan dan membantu bayi dalam kandungan untuk berada di dalam posisi yang seimbang.

Manteada merupakan teknik yang dilakukan oleh para bidan di Meksiko dengan menggunakan rebozo. Teknik ini dilakukan dengan menggoyang goyangkan bagian abdomen dengan menggunakan rebozo. Manteada dapat dilakukan untuk kehamilan, persalinan, postpartum, dan bahkan untuk kesuburan.

“Kekerasan/Abuse” Dalam Dunia Kebidanan (Wajib Anda Baca!)

Wajib Anda Baca!

Sebelum saya bahas lebih lanjut pada artikel ini, mungkin sebaiknya Anda melihat youtube ini terlebih dahulu:

Masih berkaitan dengan tulisan saya sebelumnya disini , saya akan membahas beberapa bentuk kekerasan yang terjadi di dalam proses pelayanan kebidanan dilapangan

Saat ini semakin banyak kita dengar dan mungkin kita baca di berbagai forum, maupun komentar komentar yang para ibu tulis di laman sosial media berkaitan dengan curhatan mereka tentang tindakan “kekerasan” atau ketidaknyamanan yang mereka terima saat proses persalinan.

Kalau di Indonesia, mungkin para ibu “baru” berani cerita dari mulut kemulut atau “baru” bisa menuliskan crita mereka di kolom komentar di sosial media atau di forum diskusi tertutup yang khusus membahas tentang ini. tapi kalau Anda mau melihat di berbagai belahan dunia apalagi di negara maju, para ibu sudam mulai BERANI “Speak out” tentang hal ini.

Silahkan Anda lihat di :

  • https://birthraped.wordpress.com
  • https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1016/j.rhm.2016.04.004
  • https://thedrawingboardcanada.com/2016/04/11/breaking-the-silence-why-do-some-women-call-their-birth-trauma-rape/
  • https://id.pinterest.com/MsBlankenstein/birth-trauma-break-the-silence/?lp=true

Dari berbagai artikel dan kumpulan gambar di pinterest tersebut, kita tahu itu semua seolah mewakili apa yang mungkin pernah atau baru saja Anda rasakan ketika Anda melahikan.

Bentuk Kekerasan Dalam Kebidanan

Nah, sebenarnya, Seperti Apa Bentuk Kekerasan dalam Kebidanan itu?
Kekerasan atau pelecehan yang terjadi di dunia kebidanan dapat berada dalam banyak aspek, tetapi elemen intinya adalah sikap tidak hormat yang terang-terangan  dan perlakuan sewenang-wenang terhadap, seorang wanita selama masa kehamilan,  persalinan /kelahiran dan atau postpartum.