Bidan Kita

Home Blog Page 37

Tips Untuk Tetap “SURVIVE” Ketika Anda Merasa STRESS Selama Masa Kehamilan

Stress Sangatlah Lazim

Stress selama masa kehamilan memang sangat lazim Anda Alami. Namun ketika stres itu berlarut-larut, terus menerus hingga menyebabkan gangguan, keluhan atau gejala yang kurang nyaman bagi Anda maka ini disebut distres!

Ketika saya menyebarkan selebaran di sebuah kelas ibu hamil, ternyata saat saya menanyakan tentang “Apa yang biasanya memicu timbulnya stres dan kekawatiran pada ibu hamil (Anda)? Ternyata jawabannya rata-rata hampir sama yaitu:

  1. Khawatir tentang Kesehatan Janinnya

Nah biasanya yang di khawatirkan pada point ini antara lain:

  • Khawatir jika bayinya cacat/ tidak sempurna secara fisik
  • Khawatir jika bayinya terlalu besar / kecil
  • Khawatir akan hasil pemeriksaan USG yang baru saja di lakukan (pengapuran plasenta, kondisi ketuban, letak plasenta, lilitan tali pusat)
  1. Khawatir tentang kesehatan tubuhnya

  • Khawatir tubuhnya semakin melar dan tidak seksi lagi
  • Khawatir tidak bisa melakukan kegiatan dan pekerjaannya karena hamil
  1. Khawatir tentang proses persalinan nanti

  • Khawatir akan rasa sakit saat melahirkan
  • Khawatir proses persalinan lama dan menyakitkan
  • Khawatir proses persalinan menyeramkan seperti yang dilihat di TV dan penuh komplikasi
  • Khawatir meninggal setelah melahirkan
  • Khawatir di operasi (jika Anda memang tidak menginginkan Operasi)
  1. Khawatir tentang paska melahirkan kelak

  • Khawatir tidak bisa merawat bayi
  • Khawatir ASI tidak lancar
  • Khawatir tidak bisa merawat bayi dengan baik

wah banyak sekali ya daftar kekhawatirannya? Nah bagaimana dnegan ANDA? Apakah daftar kekhawatiran yang saya tuliskan diatas juga Anda rasakan?

Lalau Bagaimana Anda bisa bertahan dan terhindar dari stres dan distres tersebut?

Apapun yang membuat Anda merasa stres , berikut adalah 10 langkah-langkah positif yang dapat Anda lakukan:

  1. Luangkan waktu untuk beristirahat

Luangkan waktu untuk diri sendiri. Seringkali kita memikirkan orang lain tapi justru tidak memikirkan diri sendiri. Nah ini adalah waktunya “Me Time”. Dan Ini baik untuk Anda dan bayi Anda, jadi jangan merasa bersalah tentang hal itu. Ketika Anda berada Di tempat kerja, coba carilah tempat untuk menyandarkan kaki Anda dan bersantai selama istirahat makan siang Anda. Setelah Anda di rumah, cobalah untuk mengurangi pekerjaan rumah tangga.

Jika Anda merasa lelah, tidurlah lebih awal. Tubuh Anda bekerja keras untuk memberi makan bayi Anda tumbuh dan tidur bisa membantu meringankan pekerjaan tubuh Anda.

Jika Anda sudha menjadi seorang ibu atau ini adalah bukan kehamilan yang pertama, memang kadang sulit untuk menemukan waktu untuk beristirahat. Adalah ide yang baik untuk meminta suami, teman, pembantu atau orang tua Anda untuk menjaga anak Anda untuk sejenak, sementara Anda istirahat.

  1. Bicarakan tentang ketakutan, kekhawatiran dan perasaan yang Anda rasakan

Jika Anda khawatir tentang apakah bayi Anda sehat, apakah ia akan lahir dengan selamat, atau apakah Anda bisa melaksanakan tugas sebagai orangtua, Anda tidak sendirian. Tenang, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter atau bidan untuk meyakinkan dan memastikan tentang kesejahteraan bayi Anda. Tapi berbicara dengan suami Anda, juga. Membahas kekhawatiran Anda karena ini dapat membuat Anda berdua merasa lebih baik.
Jangan lupa bahwa teman-teman dan anggota keluarga dapat memberikan dukungan yang baik. Anda mungkin bertemu dengan calon ibu lainnya sedang hamil seperti Anda, mungkin di kelas prenatal, di group facebook, di twitter atau milis-milis, ayo sharing. Ungkapkan dan obrolkan perasaan Anda, mungkin di antara mereka kasus nya sama seperti yang Anda rasakan. Sehingga Anda bisa saling berbagi adn menguatkan.

  1. Makan dengan pola yang baik

Makan dengan pola yang baik dan menu seimbang baik untuk pikiran Anda serta tubuh Anda. Diet sehat yang mencakup banyak omega-3 asam lemak esensial, vitamin dan mineral, dapat meningkatkan dan memperbaiki suasana hati Anda. Diperkirakan bahwa asam amino esensial triptofan dapat meningkatkan kadar melatonin dan serotonin kimia dalam otak Anda. Melatonin dan serotonin membantu Anda untuk tidur nyenyak dan meningkatkan perasaan Anda dengan baik, Tryptophan ditemukan secara alami di banyak makanan, termasuk kacang-kacangan dan biji-bijian, yang mudah untuk di jadikan camilan.

Anda tidak perlu melakukan dengan diet ekstrim Anda untuk memastikan Anda mendapatkan semua nutrisi ini . Sumber yang baik meliputi ikan berminyak, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, daging, unggas, dan sayuran

  1. Mari Berolahraga

Olahraga benar-benar dapat meningkatkan mood Anda selama kehamilan, selama aktivitas yang Anda lakukan seperti berenang merupakan kegiatan olahraga yang sangat ideal.

LANGKAH DAN UPAYA UNTUK MENGHINDARI DAN MENGURANGI RESIKO OPERASI CAESAR (SC)

Langkah dan Upaya

Walaupun untuk beberapa kasus, operasi Caesar memang perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa, namun saya percaya bahwa setidaknya separuh dari operasi dapat di hidari jika saja orang tua dapat bertanggung jawab atas proses kelahiran yang mereka alami, jika mereka mau memberdayakan diri sejak masa kehamilan mereka bahkan melakukan perubahan kecil dan membawa beberapa perbaikan, mungkin secara bertahap beberapa atau lebih banyak lagi operasi dapat dicegah atau dihindari. Tidak hanya di Indonesia, bahkan di Amerika Serikat-pun ada peningkatan dramatis dalam tingkat Caesar lima tahun terakhir. Dan akhir-akhir ini mitos tentang operasi Caesarpun semakin merebak. Berikut ini beberapa mitos tentang Caesar:

~ “Sebuah caesar elektif adalah pilihan yang paling aman untuk melahirkan bayi daripada melahirkan normal.”

Ini benar-benar mitos karena penelitian menyatakan tingkat kematian di antara bayi neonatus (umur bayi < 28 hari ) yang dilahirkan melalui operasi Caesar dua kali lipat lebih banyak dari pada bayi yang dilahirkan normal melalui vagina.

~ “Cesar adalah prosedur umum dengan sedikit risiko pada saya.”

Sebenarnya operasi Caesar adalah operasi bedah abdomen mayor atau operasi besar. tidak hanya semua risiko yang terkait dengan kehamilan dan kelahiran, tetapi juga risiko yang lebih besar yang terkait dengan operasi apapun. Bahkan, sebuah artikel kesehatan edisi September Obstetri & Ginekologi merinci hasil studi yang dilakukan di Perancis yang memeriksa tingkat kematian ibu postpartum. Selama lima tahun studi mereka menemukan wanita yang melahirkan melalui bedah caesar tiga kali lebih mungkin untuk meninggal akibat komplikasi daripada wanita yang melahirkan secara normal. Penyebab utama dari kematian setelah bedah caesar adalah trombosis (bekuan darah), infeksi, dan komplikasi anestesi.

~ “Operasi Caesar lebih nyaman dan aku tidak akan merasakan sakit ketika melahirkan. Tidak seperti jika aku melahirkan secara normal.”

Ada banyak metode manajemen rasa sakit yang dapat digunakan saat Anda melahirkan melalui vagina, tidak semua yang membutuhkan obat. Dengan operasi caesar rasa sakit saat melahirkan adalah tidak-ada karena anestesi, namun rasa sakit selama pemulihan sering konstan dan tahan lama. Wanita bisa merasakan sakit perut yang mendalam selama berbulan-bulan setelah operasi. Berurusan dengan rasa sakit, pemulihan dari operasi besar, dan komplikasi yang dapat muncul dari operasi caesar juga banyak sekali.

Studi menunjukkan wanita yang melahirkan normal lebih cepat pulihnya dan jarang menderita post partum blues di bandingkan dengan wanita yang Melahirkan secara Caesar.

Bagaimana Minimalkan Risiko saya untuk Caesar?

Dalam bagian berikut saya ingin membahas beberapa cara Anda dapat membantu meminimalkan kemungkinan persalinan Anda berakhir dengan bedah caesar. Jelas, ada kalanya bayi harus dilahirkan melalui caesar, namun menurut American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) hanya sekitar 10% dari semua total kehamilan harus akhir pembedahan.

Namun sayangnya, keputusan Caesar ini sering datang dari pasien yang tidak bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri (tidak mau memberdayakan diri, sehingga ketika mereka hamil, ya sekedar hamil saja tanpa mau berupaya untuk mencari pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan) dan keputusan dokter yang kadang-kadang tidak bertanggung jawab dan tidak mendukung persalinan normal sehingga semua kasus yang sebenarnya bisa di tangani diarahkan ke Caesar dengan berbagai alasan yang seolah-olah ini “demi kepentingan dan keselamatan si bayi dan si ibu”, dan ini akhirnya mengarah ke yang operasi SC yang tidak perlu atau tanpa indikasi yang jelas (bukan berarti semua dokter demikian, namun ada banyak juga yang demikian).

Intervensi Rutin di Dalam Persalinan

#gambar di ambil dari : http://www.bellybelly.com.au

Saya rasa semua wanita menginginkan proses persalinannya berjalan dengan lancar dan selamat. Dan saya yakin semua wanita menginginkan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan saat melahirkan. Dan memang seharusnya demikian. Karena kita tahu bahwa melahirkanadalah proses yang tidak bakalan terlupakan oleh seorang ibu.

Kalau tak percaya….coba tanyakan kepada nenekmu, bagaimana proses kelahiran ibumu? Walaupun sudah puluhan tahun, sang nenek akan masih terus mengingat tentang proses persalinannya. Nah apa jadinya kalau proses persalinan menjadi proses yang traumatic? Pastinya nenek akan bercerita tentang traumana kepada Anda. Nah kalau udah demikian, bukankah itu justru menjadi semacam sugesti negative atau penularan rasa takut dan trauma kepada Anda? Dan ini akan mengakibatkan muncul trauma pada persalinan Anda juga?

Nah salah satu langkah untuk menggapai persalinan yang nyaman dan minim trauma adalah dengan mencegah cascade intervensi.

Nah apa itu cascade intervensi dapat Anda simak di artikel saya sebelumnya di sini:

https://www.bidankita.com/cascade-intervensi-dalam-persalinan/

 

Cascade-of-Intervention_0

Nah itu bukan berarti semua intervensi punya efek negative lho ya? Namun paling tidak Anda harus menyadari dan mengerti mana intervensi yang perlu dilakukan, mana yang tidak dan mana yang bisa di hindari. Karena pada dasarnya semua intervensi dapat menyebabkan efek samping.

Sayangi dan Rawat Otot PSOAS-mu, Agar nyaman saat hamil dan lancar saat bersalin

Saya Adalah salah satu wanita yang beruntung. Dan berkali kali kalimat ini saya ucapkan baik kepada diri sendiri (ini sangat membantu saya untuk tak pernah lupa berucap syukur) dan ini yang berulang kali saya tulis di beberapa artikel bahkan buku saya Agar Anda (red. Pembaca) terinspirasi untuk selalu mensugestikan kalimat positif dalam hidupnya.
Ya beruntung…..

Beruntung karena saat saya hamil , saya merasa nyaman.
Beruntung karena saat melahirkan saya tanpa rasa sakit
Beruntung karena saya berkesematan untuk melahirkan normal di RUMAH saya sendiri.
Beruntung karena saya mengenal Hypnobirthing, gentle birth dan se ‘Wadyo bolo-ne”
Beruntung karena saya mengenal Yoga dan itu yang membuat saya semakin sadar dan lebih mengenal tubuh saya dan
Sekali lagi beruntung karena saya selalu diberi kemudahan dan kesempatan untuk bisa belajar dan belajar lagi.
Dan lebih beruntung lagi adala dimana ketika ilmu yang saya pelajari ini bisa saya sebarkan , saya tularkan ke Anda semua dan mampu menginspirasi Anda.

Saya adalah bidan, doula, guru yoga, dan pendidik persalinan (childbirth educator). Dan menggambarkan atau menganalogikan tentang pendidik persalinan atau childbirth educator adalah seperti mendidik seseorang untuk lomba lari marathon.
Ini mengungkapkan kebutuhan untuk pengkondisian fisik dan pentingnya perilaku yang disiplin di sepanjang proses kehamilan yaitu sembilan bulan kehamilan. Namun menganalogikan persalinan tentu tetep memiliki beberapa keterbatasan, terutama bagi Anda yang ingin melahirkan secara alami:

  • Anda tidak tahu kapan Anda akan melahirkan. Ya..karena kita tidak bisa memilih, tidak bisa kita memilih melahirkan hari sabtu saja biar hari minggu bisa istirahat, atau memilih hari minggu saja biar lebih santai. Karena untuk Anda yang ingin melahirkan normal alami, persalinan bisa saja terjadi kapanpun.
  • Anda tidak tahu “jarak tempuh” atau lama nya persalinan. Karena persalinan bisa memakan waktu beberapa jam atau beberapa hari.
  • Melahirkan bukanlah keterampilan khusus yang dapat Anda latih secara teratur. Karena pada dasarnya pengetahuan tentang bagaimana cara melahirkan sudah terekam di dalam tubuh kita bahkan seketika ketika kita dilahirkan sebagai seorang perempuan.

Namun karena melahirkan di analogikan seperti lomba lari marathon, tentunya perlu persiapan dong, sebelum kita lomba lari marathon? Karena jika tanpa persiapan, tentunya tubuh kita akan kewalahan dan tidak mampu meneruskan “perjalanan” sehingga “menyerah” di tengah jalan karena merasa tidak kuat, atau bahkan terpakasa terhenti di tengah perjalanan karena kita mengalami cidera (kram dll). Atau bisa saja mencapai garis finis namun penuh jerih payah dan keluh kesah.
Penting sekali persiapan fisik, dan tidak hanya itu tetapi juga penting sekali bagi Anda untuk mengenal dan menyadari setiap perubahan hari demi hari selama masa kehamilan dan persalinan. Sehingga menciptakan kesadaran yang tingga pada tubuh dan jiwa Anda.

Dan hari ini saat saya bertemu Jeniffer di pelatihan prenatal teacher training, lagi lagi saya belajar banyak. Termasuk belajar tentang otot –otot yang benar benar berpengaruh dalam masa kehamilan dan proses persalinan
Dan salah satunya adalah belajar tentang PSOAS.

Apa itu PSOAS?

Okay….PSOAS adalah otot yang terletak di belakang diafragma atau dmenempel di vertebra (tulang belakang) di bagian baah mediastinum yang berhubungan dengan area lumbal, panggul dan paha yang mana beberapa poin penting yang perlu diperhatikan pada otot PSOAS dalam hubungannya dengan kehamilan dan persalinan ini adalah bahwa:

  1. psoas bertindak seperti rak penyangga untuk organ internal kita terutama di area abdomen dan pelvis (perut & panggul). Karena ini, psoas yang ketat dapat mempengaruhi ruang dalam perut.
  2. Ketika otot psoas ini ketat maka dapat membatasi rentang gerak pada tulang belakang, panggul dan kaki. Hal ini kemudian dapat membatasi kemampuan untuk mengambil posisi di kelahiran yang mungkin bermanfaat.
  3. psoas ketat juga menurunkan sirkulasi dan persarafan ke rahim dan organ lain yang dapat menyebabkan lebih banyak masalah dengan rasa sakit dan fungsi selama persalinan.

Nah PSOAS adalah Satu-satunya otot untuk menghubungkan tulang belakang Anda ke kaki Anda, psoas mempengaruhi segala sesuatu dari nyeri punggung bawah dan kecemasan, untuk orgasme dan kesenangan. Dimana otot ini sangat lentu dan dinamis.

Dan hari ini saya belajar bahwa ternyata otot psoas ini sangat memegang peranan penting dalam proses kehamilan dan persalinan, bahkan otot inilah yang paling penting dan harus di perhatikan apabila Anda ingin mendapatkan posisi janin yang optimal saat masa kehamilan dan proses persalinan.

Karena seperti yang kita katahui saat ini bahwa fenomena yang ada adalah, semakin banyak kejadian operasi SC yang disebabkan karena posisi janin yang tidak optimal. Mulai dari sungsang, lintang, posisi janin yang posterior (atau terlentang), kepala janin yang miring, kepala janin yang tidak masuk panggul, padahal kalau dipikir pikir , nenek kita jaman dahulu postur tubuhnya kecil dan pendek, namun kenapa mereka sebagian besar bahkan hamper semuanya bisa melahirkan normal dengan berat badan bayi lahir yang cukup besar, sednagkan kita yang tingginya > 155 cm seringkali dianggap panggul sempit gara gara kepala janin tidak mau masuk panggul?

Kira kira kenapa? Tidakkah Anda merasa aneh?

Mempersiapkan proses persalinan yang nyaman dan minim trauma selayaknya mempersiapkan untuk lomba lari maraton.

Anda perlu mempersiapkan kondisi baik pikiran dan tubuh Anda.
Anda perlu untuk melepaskan rasa takut, yang menciptakan ketegangan, memproduksi lebih sakit, karena dengan menciptakan lebih banyak rasa takut, maka akan mempengaruhi semua proses kehamilan, persalinan bahkan pola asuh dan hal ini seperti ligkaran setan saja, setidaknya ini yang di katakana oleh Dr Grantly Dick-Read dalam bukunya “childbirth without fear “.

Nah sekarang mari kita lihat area sisi fisik kehamilan. Salah satu aspek fisik penting dari tubuh selama kehamilan adalah panggul. Panggul Anda bukanlah terdiri dari otot yang tunggal, namun itu terdiri dari sakrum, tulang ekor dan dua sendi sacroiliac, satu di kiri dan satu di sebelah kanan, yang bergabung di depan dengan simfisis pubis, tulang rawan fibrosa.

Sekitar panggul yang otot-benar penting yang membantu untuk menstabilkan panggul yaitu psoas, tapi mari kita benar-benar hanya fokus pada otot psoas, yang juga bekerja untuk mengirim pesan kembali ke sistem saraf pusat.

Anterior_Hip_Muscles_2
*sumber gambar wikipedia

Otot-otot Psoas mayor merupakan otot cukup besar dan merupakan satu-satunya otot yang menghubungkan tulang belakang Anda ke kaki Anda di kedua sisi tulang belakang. psoas menghubungkan dari empat vertebra terakhir dari tulang antara panggul dan tulang rusuk dan kemudian membungkus ke depan panggul dan menjalar sampai ke atas tulang paha.

Workshop Gente Birth Balance Bacth 7 & 8

Lahir, hamil, melahirkan, menyusui juga pengasuhan adalah sebuah siklus alami yang di desain secara sempurna dan ajaib oleh Sang Pencipta. Ketika salah satu proses tersebut menjadi sebuah pengalaman yang traumatik, pastinya akan terekam kuat di dalam tubuh dan pikiran. Apalagi proses melahirkan dan dilahirkan. Ini adalah proses alami yang “tertua” dan sangat transformasional. Sebuah pengalaman hidup yang luar biasa bagi manusia.

Dulu, Satu atau dua generasi di atas saya proses persalinan dan kelahiran adalah proses alami yang “biasa” terjadi di rumah. Wanita cenderung melahirkan normal alami hanya dengan bantuan dukun bayi atau bidan dan kebanyakan mereka melahirkan di rumah. Di dalam pikiran mereka berkeyakinan bahwa proses melahirkan adalah proses yang alami dan tidak perlu dilakukan sesar. Namun di generasi sekarang tahun 2000 an, paradigma itu berubah! Seorang perempuan seolah-olah kehilangan kemampuannya untuk melahirkan secara normal alami. Sebagian besar wanita sudah tidak percaya kepada kemampuan tubuhnya. Kelahiran, persalinan menjadi proses medis dan mekanis yang seringkali harus memerlukan sebuah tindakan, intervensi dari “pihak ketiga” yaitu dokter dan bidan. Angka induksi dan operasi sesar menjulang tinggi. Entah karena perubahan jaman, perubahan tehnologi, bisnis, politik atau bahkan jangan-jangan wanita sudah kehilangan kemampuan untuk memepercayai tubuh dan bayinya untuk bersalin normal alami, saya kurang tahu. Yang pasti banyak sekali faktor yang mengakibatkan semua ini terjadi dan itu cukup rumit.

Nah sebagai bidan yang berperan sebagai pendamping persalinan, tentu akan sangat nyaman apabila klien yang kita dampingi penuh ketenangan saat proses persalinan.

Melalui Workshop ini, kami akan mengajarkan kepada Anda bagaimana menjadi pendamping persalinan yang “beda” sehingga klien Anda menjadi tenang dan nyaman saat melahirkan

Gentle Birth Balance

Setelah belajar tentang gentle birth dan menjalankannya di tempat praktek, banyak hal yang saya pelajari dalam persalinan dan kelahiran bayi. Saya belajar tentang pentingnya nafas, pentingnya tubuh yang siap, pentingnya pikiran yang tenang, pentingnya pembersihan trauma, kesabaran, keseimbangan, hormonisasi, lingkungan yang mendukung, juga rasa percaya diri baik ibu maupun penolong dan pendamping persalinan.

Pertama, saya belajar dan menerapkan Hypnobirthing yaitu metode relaksasi dimana seorang ibu melakukan swa sugesti untuk memberikan sugesti positif dan melakukan reprogramming dalam pikiran bawah sadarnya sehingga tetap tenang dan nyaman sebelum, selama dan sesudah melahirkan yang akan saya bahas lebih lengkap di workshop ini. lalu saya belajar tentang nafas, yoga, trauma healing. Ya…. ternyata banyak hal yang harus Anda siapkan untuk mencapai proses persalinan yang nyaman, dan menyenangkan. Mulai dari body mind and soul harus benar-benar disiapkan dan haruslah seimbang. Untuk itulah saya memberi nama Gentle Birth Balance

Ada lima metode utama yang saya ajarkan didalam gentle birth balance: Mindfullnes, Healing Birth Trauma, Relaxation and Meditation, Womb breathing lalu Mind and body balance.

MINDFULLNES artinya sebuah kesadaran yang yang muncul ketika tujuan dan perhatian sudah ditetapkan tanpa adanya penghakiman. Banyak metode untuk healing birth trauma ada TAT (Tapas Accupresure Technique), ada EFT (Emotional Feedom Technique), Hypnotherapy & Hypnobirthing dan masih banyak lagi tehnik dan metode yang digunakan. Namun metode yang saya tekankan dan paling saya kuasai disini adalah dengan Hypnobirthing, relaksasi, visualisai dan meditasi. Womb breathing, setelah saya belajar dan mendalami tentang Hypnobirthing dan gentle birth saya semakin memahami bahwa salah satu kunci keberhasilannya adalah dengan menguasai dan menyadari nafas. Dengan nafas seorang ibu belajar untuk menyalurkan energinya keseluruh tubuh dan meraih semua kekuatan dan potensial yang ada didalam tubuh dan pikirannya untuk proses persalinan. hal yang di siapkan selain itu adalah Mind and body balance dimana harus ada keseimbangan antara pikiran, hari dan tubuh saat menjalani proses persalinan.

Gentle birth Balance adalah metode yang saya buat untuk memberi Anda petunjuk dan panduan yang menyeluruh (holistic) sehingga Anda dapat mendapatkan kualitas dan pengalaman proses persalinan yang luar biasa .

Karena ini adalah complementary terapy maka sangat bermanfaat dan tetap bermanfaat walaupun klien menggunakan obat-obatan, anestesia bahkan jika akhirnya klien harus menjalani operasi Caesar.

Ini bisa membuat imun sistem bayi juga membaik sehingga membantu anda dan bayi anda terhindar dari intervensi yang tidak perlu

My Birth, My Life, My Passion, My Challenge

Hidup itu tentang belajar

Hidup itu pilihan

Dan hidup pasti penuh tantangan

Hidup adalah tentang bertumbuh.

Banyak hal yang harus di pelajari dalam hidup, banyak tantangan, namun disitulah waktunya aku bertumbuh. Dan aku yakin Tuhan menempaku agar aku bisa menjadi bejana yang indah di mata-Nya.

Seorang bayi kecil, mungil berat lahir hanya 2400 gram, hitam dan keriput karena ibunya terlalu banyak minum jamu selama masa kehamilan menangis kencang di sebuah ruangan penuh box bayi dan di samping bayi bule yang besar sekali, putih, imut dengan berat lahir 5200 gram.

Bayi itu menangis pilu tatkala dia mencari dimana suara detak jantung yang selama ini dia dengar seolah seperti nyanyian yang sangat merdu setiap hari. Dimana pelukan hangat yang selalu dia rasakan sepanjang hari. Saat itu yang dia dengat hanyalah suara suara aneh yang seolah olah menggunjingkan dia, mengolok dia dan membandingkan dia dengan sesuatu yang lebih baik.

“Kui to anake Tasih?1 cilikmen! Ora koyo bayi nang pinggire, gedhi lemu nyenengke.” (itu ya anaknya Tasih *nama orang? Kecil sekali? Tidak seperti bayi di sampingnya , Gendhut menyenangkan!”

dan suara suara itu benar benar terasa tidak nyaman.

Ya suara suara itu yang kembali terdengar olehku, tatkala aku melakukan relaksasi birth imprinting di Singapore bersama Elena Tonetti (salah satu Gentle Birth tingkat dunia dari Rusia). Ya….merasa di kecilkan, merasa di bandingkan, merasa tidak layak. Merasa ingin membuktikan sesuatu. Perasaan Itu yang saya rasakan saat itu. Ada sedih. Ada amarah, ada kecewa. Tapi juga ada tekad dan semangat untuk lebih “terlihat”.

Bagaimana Cara Hadapi Rasa Takut Anda Saat Mau Melahirkan?

SONY DSCSebuah “quote” yang sangat terkenal dari seorang pakar hypnobirthing dunia yaitu Marie Mongan yaitu : “When you change the way you view birth, the way you birth will change.” Memang sangatlah benar.

Karena pada dasarnya ketika Anda memandang sebuah prose’s persalinan menjadi sebuah prose’s yang menyenangkan dan puncak dari perayaan sebuah keluarga, maka cara pandang Anda yang positif tentang persalinan tersebut tidak hanya dapat mengurangi kekhawatiran dan ketakutan.

Namun juga dapat mempercepat dan memperlancar prose’s persalinan Anda. Berbeda dengan, apabila Anda memanda sebuah prose’s persalinan menjadi prose’s yang sangat menakutkan, penuh resiko sehingga kekawatiran dan ketakutan yang muncul di hati dan benak Anda, maka prose’s persalinan yang menyakitkan dan penuh dengan resiko akan Anda alami.

Nah!Bagaimana Anda bisa menghadapi ketakutan kelahiran Anda?

Para peneliti di Norwegia baru-baru ini menemukan bahwa wanita yang merasa takut melahirkan mengalami tambahan 47 menit lebih lama saat melahirkan dan resiko untuk memerlukan operasi caesar darurat lebih tinggi

“Kecemasan melepaskan hormon adrenalin, yang bekerja melawan hormon-hormon yang dilepaskan selama persalinan,” kata bidan Mervi Jokinen.

Tapi jangan takut – saya telah menyusun beberapa tips sederhana untuk membantu Anda rileks dan mengurangi rasa takut bahkan rasa sakit saat melahirkan nanti.

Menggunakan kekuatan sugesti positif

“Wanita dalam persalinan hampir selalu berada dalam kondisi trans (kondisi yang mudah sekali di hipnosisi atau menerima/merekam sugesti), yang membuat mereka sangat rentan terhadap saran, baik positif maupun negatif,” kata Dr Allan Cyna, konsultan anestesi di Rumah Sakit ibu dan anak di Adelaide. “Jadi bahasa yang kita gunakan dalam proses persalinan sangat penting.”

Sejarah Posisi Persalinan

Sejarah Posisi Persalinan

Tanggal 20 bulan Maret 2015 yang lalu saya pergi ke Bali untuk “ngecharge” energi. Selain untuk merasakan suasana NYEPI di Ubud, kebetulan tanggal 22 s.d 31 Maret 2015 ada pelatihan Doula dari DONA Internasional.

Dan kembali saya belajar disana agar bertambah ilmu dan pengetahuannya. Bertemu dengan sahabat sahabat dari berbagai belahan dunia (ada 13 negara) dengan berbagai budaya membuat saya benar benar bersemangat. Walaupun hampir semua materi sudah saya kuasai namun banyak hal yang bisa saya ambil dari pelatihan tersebut.

Dan ini adalah artikel pertama sebagai “oleh – oleh” saya dari pelatihan , untuk Anda. Semoga bermanfaat. Dan nanti akan menyusul artikel artikel lainnya yang bisa Anda gunakan untuk menambah pengetahuan Anda juga.

Dan hari ini saya akan membahas tentang posisi persalinan. Artikel ini akan melengkapi tulisan saya di link : https://www.bidankita.com/proses-pertolongan-persalinan-dulu-dan-sekarang/

Bercerita tentang sejarah posisi saat melahirkan, tentu ada sejarahnya bukan?

Dan mengapa sekarang sebagian besar ibu melahirkan dalam posisi tidur terlentang , semi duduk, pastinya ada alasan dan sejarahnya.

Mengapa lebih banyak wanita yang menggunakan posisi pasif saat melahirkan? (berbaring terlentang/ Litotomi) dan tidak memilih untuk menggunakan posisi yang lebih aktif seperti tegak, berlutut, jongkok, semua merangkak, berbaring miring, atau posisi asimetris, yang secara historis telah disukai dan dilakukan serta menjadi budaya di banyak negara di jaman dulu?

padahal Penelitian baru-baru ini saja menunjukkan bahwa posisi tegak mampu meningkatkan ruang di di panggul. Dan banyak ibu bersalin yang merasakan bahwa rasa sakit mereka berkurang dalam posisi ini.

Sebuah penelitian meta-analisis dari Cochrane menunjukkan bahwa proses persalinanpun cenderung lebih pendek, risiko operasi caesar lebih rendah, dan epidural lebih sedikit digunakan ketika wanita di rumah sakit melahirkan dalam posisi tegak. Namun kenyataan di lapangan mengapa tidak banyak ibu bersalin yang menggunakan posisi tegak saat melahirkan padahal sudah tahu keuntungannya banyak? Lalu mengapa tidak banyak bidan dan dokter yang terampil menolong persalinan dengan posisi kliennya tegak? Padahal sudah tahu bahwa posisi tegak memudahkan ibu untuk melahirkan?

Hayo??? Penasaran bukan? Nah mari kita lihat sejarahnya dan Anda akan bisa menyimpulkan dan menjawab pertanyaan saya tadi.

Saat ini saya telah mengumpulkan beberapa ilustrasi posisi melahirkan dari berbagai budaya dan periode waktu dari seluruh dunia. Ini merupakan proses yang menarik dan edukasi yang menarik untuk kita cermati.

#disclaimer: Gambar yang ditampilkan cenderung vulgar, bijaklah dalam mensikapi.

Posisi Melahirkan di jaman Dahulu

Meskipun sebagian besar wanita membayangkan melahirkan dalam posisi semi-berbaring atau semi-posisi duduk hari ini, ada banyak posisi lain yang yang bisa dilakukan untuk melahirkan. Dan ini adalah posisi yang digunakan oleh nenek moyang kita terdahulu.

Namun, ada satu hal yang penting yaitu bahwa tidak ada satu posisi “benar” dalam persalinan, karena Semua posisi memiliki pro dan kontra. Dan posisi yang paling “benar” adalah posisi yang dirasa nyaman bagi ibu dan bayi.

seorang bidan dan dokter harus mampu mendorong atau memotivasi kliennya untuk bereksperimen dengan posisi yang berbeda dan kemudian percaya bahwa tubuh nya akan mengatakan padanya posisi yang tepat untuk kebutuhannya. Jika seorang wanita tidak membuat kemajuan dengan posisi tertentu, mendorong dia untuk mencoba posisi lain, karena ini dapat membantu bayi bergerak turun atau berbelok untuk membantu kemajuan persalinan, tetapi pada akhirnya ibulah yang memilih posisi yang paling tepat untuk tubuhnya dan untuk bayinya saat melahirkan.

Jika Anda memilih posisi semi-berbaring atau semi-duduk itu adalah “hak” Anda, tidak ada yang salah dengan itu. Karena pada kenyataannya banyak bayi telah lahir dengan cara itu dan baik-baik saja. Namun, banyak wanita ingin merubah ke posisi lain saat melahirkan dan saat mengejan, atau bayi mereka tidak turun dengan baik di posisi yang biasa makanya mengatahui berbagai posisi persalinan akan sangat baik untuk Anda
nah berikut adalah beberapa posisi melahirkan di berbagai budaya dan sejarah

Jongkok
Bagdad illumination

Jongkok adalah posisi yang terlihat di banyak karya seni dari banyak masyarakat, seperti adegan proses persalinan di Persia ini. Ibu duduk jongkok di bangku  sangat rendah tapi pada dasarnya posisi ibu ini adalah jongkok

Cordeilleran squatting, Phillipines, Alicdang of Sagada

Lihat patung kayu  wanita melahrkan dari Filipina ini, juga melahirkan dalam posisi jongkok penuh (art kredit: Alicdang dari Sagada).

Mimbres Pueblo Indian Burial Pot
Banyak masyarakat suku, dari penduduk asli Amerika untuk suku-suku Afrika, memiliki ilustrasi atau patung yang menggambarkan seorang wanita yang berada dalam posisi jongkok saat melahirkan.

egyptian birth squat

Dalam ukiran di Mesir inipun , wanita itu sedang jongkok untuk mengejan. sementara menguatkan diri pada pembantu dan furnitur dari beberapa macam.  Banyak peneliti yang telah mengamati bahwa dalam posisi jongkok sebenarnya kapasitas panggul.

aztec statue squatting

Ini patung kelahiran klasik dewi Aztec mendorong keluar bayinya sambil jongkok  namun Lututnya tidak terlalu lebar, supaya pintu langgul belakang lebih luas. Wajahnya tentu menunjukkan intensitas mendorong!
squat, Tonkawas tribe

Terlepas dari apakah lutut melebar atau tidak, jongkok adalah posisi yang ditunjukkan dalam banyak karya seni dari masyarakat kuno atau tradisional, seperti dalam ilustrasi ini seorang wanita melahirkan dari Tonkawa suku Indian Amerika Utara.

Jongkok didukung/ disangga
Beberapa wanita merasakan bahwa posisi jongkok terlalu melelahkan untuk bertahan lama . Cara yang paling umum untuk membantu mempertahankan jongkok adalah untuk bersandar pada sesuatu atau memegang orang lain, satu di setiap sisi.
standing squat, India

Dalam ukiran India Selatan ini, misalnya, seorang wanita melahirkan dengan posisi jongkok berdiri, berpegangan pada tubuh temannya pada setiap sisinya.
Ancient Greek relief

Dalam bantuan Yunani kuno, seorang wanita ditampilkan berjongkok di bangku lahir dengan lengan sekitar pembantu di setiap sisi, sementara bidan menangkap bayi dari bawah.

givingbirth ancient egypt
Dalam ukiran ini dari Mesir kuno, ibu juga melahirkan sambil memegang pendamping persalinan di kedua sisi. Dia menggunakan bangku agar stabil

Aku Punya Birth Trauma, Sekarang Apa yang harus Kulakukan? (bagian 2)

Bagian 2: Ketika trauma telah “diselesaikan” (kadang-kadang tiba tiba muncul kembali setelah bertahun-tahun): Tips untuk melepaskan dan mengalihkan dampak kelahiran yang traumatik.

 

Setiap kali sesi kelas hypnobirthing, saya selalu bertanya tentang pengalaman proses persalinan atau kelahiran klien saya, ya jika ini adalah kehamilan pertama mereka, saya selalu bertanya apakah mereka pernah bertanya kepada orang tua mereka tentang pengalaman saat melahirkan mereka. Dan selalu saja mereka mengatakan bahwa orang tua mereka apalagi ibu mereka selalu mampu menceritakan secara detail proses persalinannya.walaupun proses itu sudah lebih dari 20 tahun berlalu, namun ingatan para ibu kita masih kuat sekali.

Ya memang! Proses persalinan adalah proses yang TIDAK BAKALAN TERLUPAKAN.

Kalau pengalaman proses persalinan itu indah, pasti seru kita mendengarnya, namun kalau proses pengalaman persalinannya traumatik, pasti akan menciptakan ketakutan bahkan trauma baru bagi kita.

Nah seringkali juga klien datang ke bidan kita dengan kehamilan ke dua atau lebih (ke tiga / ke empat) dengan membawa ketakutan dan trauma yang terjadi di persalinan sebelumnya, walaupun persalinan sebelumnya sudah terjadi lebih dari 5 tahun yang lalu, namun saat hamil, bisa saja trauma atau ketakutan itu muncul kembali dan membuat ketakutan yang lebih dalam.

Gejolak rasa sakit dan kemarahan, kekecewaan dan sakit hati yang mendalam seorang wanita dari pengalamannya melahirkan sering terasa seperti pertempuran batin yang tahan lama, yang bisa muncul kembali kapan saja.

Aku Punya Birth Trauma, Sekarang Apa yang harus Kulakukan? (bagian1)

Sebut saja Bunda Ami (29th), beliau adalah teman saya, dan sekaligus klien saya. Ini adalah persalinan keduanya. Riwayat persalinan pertamanya 8 tahun yang lalu sangat menyisakan trauma bagi bunda Ami. Induksi yang tidak perlu, episiotomy tanpa ijin, bahkan kristeler (aksi dorong mendorong rahim saat ibu mengejan) dan itulah yang membuat bunda Ami “takut” untuk hamil lagi.

Setelah tahun ke 7 , bunda ami baru melakukan trauma healing di Bidan Kita untuk menghilangkan trauma persalinan pertamanya dan mempersiapkan diri untuk hamil lagi. Hingga akhirnya 5 kali therapy kemudian bunda Ami-pun berhasil hamil lagi dengan lebih nyaman dan tenang.

“Gentle Birth Adalah tentang pemberdayaan diri”

ya…cita cita untuk mendapatkan pengalaman persakinan yang lebih baik itulah yang membuat bunda Ami rajin memberdayakan diri, mulai dari membaca buku karya saya, membaca website www.bidankita.com setiap hari, mengikuti kelas prenatal gentle yoga setiap hari selasa di Jogja, mengikuti kelas hypnobirthing privat di Bidan Kita, dan berlatih dan berlatih terus setiap hari.

“Gentle Birth itu 90% persiapan, 9 % provider, 1 % nasib”

ya…bagaimanapun juga provider punya peran yang sangat penting dalam keberhasilah gentle birth. “bayi selalu memilih “waktu” sendiri untuk di lahirkan” dan saat bayi bunda Ami mau lahir, ternyata “tidak berjodoh” dengan saya. Saat itu saya sedang ada pelatihan 10 hari di Ubud. Dan akhirnya bunda Ami kembali melahirkan di klinik yang sama saat 8 tahun yang lalu melahirkan anak pertamanya.

Lancar….namun kembali lagi trauma baru tercipta, proses dorong mendorong rahim di detik detik terakhir kembali dirasakan, teriakan bidan bidan yang marah marah karena minta bunda Ami mengejan tanpa henti juga di rasakan kembali, dan jahitan perineum yang banyak serta menyakitkanpun kembali dia rasakan.

Perasaan “terjebak” di ruang persalinan kembali dirasakan juga. Walaupun proses persalinan kali ini jauh lebih lancar di banding proses persalinan pertamanya dahulu, namun tetap saja trauma dan rasa sedih di rasakan oleh bunda Ami.

1 minggu setelah melahirkan, bunda Ami pun berkunjung di Bidan Kita, sekilas saya lihat rasa sedih, getir di raut wajahnya. Saat saya bertanya tentang perasaannya, dia menjawab.