Bidan Kita

Home Blog Page 53

Faktor Apa Mempengaruhi Kemajuan Proses Melahirkan?

Tubuh Anda sebenarnya benar-benar dirancang untuk kehamilan dan persalinan yang sehat. Bagi sebagian besar wanita sehat, persalinan berlangsung secara spontan tanpa komplikasi. Namun, ada faktor yang dapat mengganggu proses persalinan itu.

Apa saja faktor fisik?

Banyak faktor fisik yang dapat berpengaruh pada kelancaran proses persalinan.

Posisi bayi Anda mungkin memainkan peran ini. Sebagian besar posisi janin adalah posisi terbaik yang dapat membuatnya melalui atau melewati panggul yaitu dengan kepala di bawah dan dengan wajah menghadap ke arah tulang belakang. Ini disebut posisi anterior. Selama minggu-minggu terakhir kehamilan, cobalah untuk mengusahakan agar  posisi janin Anda adalah posisi yang terbaik. Hindari berbaring telentang, Saat bersantai, pilihlah untuk mengatur posisi yang condong ke depan seperti posisi duduk di bola persalinan dengan kaki terpisah. Saat beristirahat atau tidur, berbaring miring.

Posisi tubuh ibu. ketika kontraksi mulai, pilih posisi yang mampu meningkatkan kenyamanan, Kebebasan melakukan pergerakan dan perubahan posisi sering dapat membantu bayi memilih posisi yang paling optimal untuk lahir. Posisi tegak memungkinkan Anda untuk menggunakan gaya gravitasi untuk membantu gerakan si bayi ke bawah. Anda mungkin merasa sangat sulit untuk bergerak selama kontraksi. Tidak apa-apa – cobalah untuk bersantai selama kontraksi, bernapas perlahan dan dalam, dan bergerak ketika kontraksi berakhir. Anda mungkin juga menemukan bahwa mengubah tubuh ke posisi baru membuat kontraksi lebih intens atau menyakitkan. Namun, cobalah untuk menghindari peralihan/perubahan posisi lagi dengan terlalu cepat – cobalah beberapa posisi baru saat kontraksi, menyesuaikan tubuh, mencari kenyamanan- sebelum memutuskan untuk beralih posisi lagi. Alternatif posisi tegak namun bisa tetap dalam posisi istirahat, seperti duduk di kursi goyang atau berbaring miring dengan posisi setengah duduk di tempat tidur.

Pentingnya dukungan & bantuan? Partisipasi aktif dari pasangan Anda, bidan, atau dokter adalah cara lain untuk mendukung kelancaran proses persalinan. Penelitian menunjukkan bahwa kehadiran orang yang mendukung dikaitkan dengan manfaat positif saat melahirkan, termasuk persalinan lebih pendek, menggunakan lebih sedikit obat nyeri atau epidural, bedah sesar lebih sedikit, dan keberhasilan menyusui lebih tinggi. Sentuhan juga dapat membantu kemajuan persalinan. Sentuhan ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk: memberikan tekanan lembut pada punggung dan pinggul dapat membantu mengurangi rasa sakit, pijat untuk meningkatkan relaksasi, akupresur untuk mengurangi rasa sakit atau meningkatkan kontraksi agar lebih efektif, dan menghilangkan rasa sakit. Dukungan inipun bisa saja sebuah tindakan yang sangat sederhana seperti memegang tangan ibu bersalin untuk memberi dukungan.

Waterbirth juga membantu Banyak penelitian membuktikan bahwa dengan berendam di bak air hangat dapat mengatasi rasa sakit saat proses persalinan. Ketika ibu bersalin masuk ke air selama persalinan fase aktif, waktu persalinan rata-rata lebih pendek dari ibu yang melahirkan di atas tempat tidur. Ketika ibu bersalin masuk ke air di awal persalinan, kontraksi mungkin menjadi kurang kuat atau kurang sering. Ini belum tentu menguntungkan. Jika kontraksi pada awal persalinan telah terjadi untuk waktu yang lama, masuk ke air bisa memberikan waktu untuk istirahat dan mengumpulkan energi lagi.

emosi ibu saat bersalin kondisi emosional ibu sangat penting saat persalinan. Lakukan apa yang Anda dapat lakukan selama kehamilan untuk mengatasi ketakutan dan kekhawatiran sehingga Anda dapat melewati proses persalinan dengan rasa percaya diri dalam diri Anda, pasangan Anda, dan bidan atau dokter. Anda juga dapat menggunakan relaksasi hypnobirthing setiap saat selama persalinan untuk membantu Anda membangun kekuatan dan kenyamanan, atau untuk mengidentifikasi kekhawatiran yang mungkin perlu ditangani.

Bahaya yang Tersembunyi Selama Kehamilan

0

bahwa ada banyak hal bahwa wanita hamil harus menghindari ini, ini dan ini. Namun, ada juga beberapa hal bahwa wanita hamil yang terkena paparan zat tertentu setiap hari dapat membahayakan bayi mereka yang sedang berkembang. Wanita hamil diminta untuk menghindari alkohol, merokok, narkoba dan gaya hidup yang tidak sehat tetapi mereka sering tidak diberitahu bahwa ada hal-hal seperti bahan yang tersembunyi dalam makanan yang harus mereka menghindari. Meskipun benar bahwa hampir semua bisa berbahaya ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, tapi ada beberapa hal juga dimana bahwa wanita hamil harus benar-benar menghindari /pantang, apapun yang terjadi. Nah Beberapa hal berikut dapat berbahaya bagi ibu hamil dan janin berkembang antara lain:

 

Monosodium Glutamat

Monosodium glutamat, MSG juga disebut telah menjadi topik kontroversi seputar dampak pada pengembangan janin selama bertahun-tahun. Ada beberapa penelitian yang telah menunjukkan bahwa MSG, ketika dikonsumsi dalam jumlah besar benar-benar bisa menembus penghalang plasenta dan menyebabkan kerusakan perkembangan otak pada janin. Sayangnya, karena tidak ada penelitian telah 100% meyakinkan untuk apa risiko yang sebenarnya adalah untuk wanita hamil, FDA belum mengeluarkan peringatan resmi apapun tentang zat ini. MSG ditemukan dalam makanan yang berbeda seperti keripik kentang, makanan Cina dan dalam makanan lain sebagai penambah rasa. Tidak hanya ada risiko tertentu dari kerusakan otak ke janin yang belum lahir yang terlibat dalam konsumsi MSG tetapi ada juga banyak orang yang memiliki kepekaan ini aditif makanan. Ketika Anda hamil, itu selalu lebih baik untuk berbuat salah di sisi hati-hati. Baca label sebelum Anda makan atau minum apa pun dan Anda mungkin ingin mencoba dan menghindari makanan yang mengandung MSG.

Pestisida pada Buah dan Sayuran

Mengapa Harus Menghindari MSG Selama Kehamilan?

0

Monosodium glutamat adalah aditif makanan kontroversial. Karena zat ini memang memiliki potensi menyebabkan reaksi alergi dan kepekaan pada beberapa orang. Tidak ada jawaban yang jelas mengenai keamanan monosodium glutamat pada wanita hamil.

 

Apakah MSG?

Monosodium glutamat, juga dikenal sebagai MSG, adalah zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan rasa makanan yang berbeda. Makanan olahan dan dikemas dibeli di toko-toko kelontong mungkin mengandung substansi ini. Makanan cepat saji dan makanan Cina sering juga ditambahkan MSG. Ada kontroversi seputar penggunaan MSG, dan untuk alasan ini perusahaan diharuskan untuk memasukkan monosodium glutamat pada label produk.

Menurut MayoClinic.com, MSG dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa individu. Sakit kepala adalah reaksi umum untuk MSG pada banyak orang yang sensitif terhadap zat aditif ini. Gejala lain dapat termasuk berkeringat, nyeri dada, mual, denyut jantung yang cepat dan mati rasa atau kesemutan pada wajah dan leher. Lori Wolfe, seorang konselor genetik dengan BabyCenter.com, mencatat MSG yang belum terbukti memiliki efek buruk pada bayi yang belum lahir.

Ketika Alergi terjadi

Jika Anda pernah mengalami reaksi alergi terhadap MSG sebelum hamil, disarankan agar Anda menghindari semua makanan yang mengandung aditif selama kehamilan Anda. FamilyEducation.com menjelaskan bahwa seorang yang sensitivit atau alergi terhadap MSG selama kehamilan mungkin mengalami peningkatan tekanan darah atau diare. University of Maryland Medical Center merekomendasikan bahwa ibu hamil dengan riwayat pribadi atau keluarga dari setiap alergi makanan harus menghindari zat tersebut sebanyak mungkin selama kehamilan.

Pertimbangan

Jika Anda menduga bahwa Anda mungkin sensitif atau alergi terhadap MSG, konsultasikan dengan dokter Anda. Selama kehamilan, makanlah makanan yang penuh dengan buah-buahan dan sayuran segar, biji-bijian, dan protein penting untuk kesehatan yang optimal dan perkembangan bayi Anda. Mengganti makanan olahan yang mungkin mengandung MSG dengan makanan sehat dapat membantu memastikan bahwa Anda menerima vitamin dan mineral yang diperlukan untuk kehamilan yang sehat, sementara mencegah reaksi alergi yang mungkin terjadi dari MSG. Setiap wanita hamil adalah berbeda, jadi konsultasikan dengan dokter untuk membuat rencana gizi yang tepat untuk Anda, apakah mengandung atau tidak mengandung MSG.

Sebenarnya ada beberapa alasan untuk menghindari MSG selama kehamilan.

Sodium adalah hanya nama lain dari garam. Jika Anda mempertahankan kelebihan air selama kehamilan Anda, Anda perlu menghindari SEMUA sumber garam dan sodium termasuk MSG.

Glutamat merupakan bahan alami. Ini adalah asam amino yang Anda dapatkan dari protein. Ketika protein dipecah dalam tubuh Anda untuk membentuk glutamat tidak ada efek buruk, tubuh Anda hanya istirahat terpisah jumlah yang Anda butuhkan. Glutamat merangsang neuro-transmitter dan yang diperlukan untuk mengirimkan informasi ke dan dari otak.

Pengaruh MSG pada janin berkembang telah menjadi subyek dari banyak penelitian. Beberapa penelitian dengan tikus menunjukkan bahwa dosis tinggi dapat melewati sawar plasenta dan menyebabkan kerusakan dalam perkembangan otak (Intern J Neurosci 23:117-126,1984.. Acta Physiologica Sinica. 46:44-51,1994). Namun, penelitian ini belum direplikasi pada manusia.

VAGINISMUS

0

 

Beberapa bulan yang lalu, Seorang wanita cantik asal Surabaya datang ke Bidan Kita untuk bertemu dengan saya. Wanita tersebut cantik sekali bak model, namun wajahnya sangat muram dan terlihat menyimpan kesedihan. Setelah kami berbincang-bincang, ternyata sebut saja Ny Cantik (Nama samaran) mengatakan bahwa pernikahannya terancam perceraian dikarenakan Ny Cantik tidak bisa “melayani” suaminya bahkan sejak malam pertama pernikahan mereka. Dan ini sudah berlangsung selama lebih dari 2 tahun. Ny Cantik menderita vaginismus yang mana setiap kali hendak melakukan hubungan seksual tubuhnya langsung mengalami ketegangan yang luar biasa hingga berkeringat dingin di sekujur tubuh. Dan alhasil Ny Cantik tidak pernah berhasil melakukan hubungan suami istri hingga saat itu (saat pertemuan pertama kami). Pada awalnya sang suami bisa mengerti dan memahami keadaan istri, namun setelah melewati 2 tahun pernikahan dan mereka tetap belum berhasil melakukan hubungan intim, sikap suamipun menjadi berubah dan Ny Cantik semakin merasa ketakutan. Selama ini Ny Cantik belum pernah melakukan pengobatan kemanapun karena dia sendiri bingung kemana harus mencari pertolongan dan berkonsultasi. Hingga akhirnya ketemu dengan website www.bidankita.com dan mencoba untuk berkunjung kesini.

 

Berikut ini ada beberapa pengertian dan definisi tentang Vaginismus:

Vaginismus adalah ketika otot-otot sekitar vagina mengencangkan tanpa sadar setiap kali ada upaya untuk menembus lubang vagina dengan sesuatu. Ini bisa jadi penis pasangan Anda, jari atau tampon.

Vaginismus adalah suatu kondisi dimana ada rasa sesak pada vagina selama melakukan usaha hubungan seksual.

Sesak ini sebenarnya disebabkan oleh kontraksi yang tak terkendali dari  otot-otot dasar panggul di sekitar vagina.  Anda tidak secara langsung mengendalikan otot tersebut atau sesak yang ‘akan’ terjadi, itu adalah respon spontan dari otot-otot dasar panggul. Anda bahkan mungkin tidak memiliki kesadaran bahwa respon otot menyebabkan masalah sesak pada vagina saat dilakukan atau hendak dilakukan penetrasi.

Dalam beberapa kasus sesak vaginismus mungkin menyebabkan rasa seperti terbakar, nyeri, atau menyengat saat berhubungan seksual. Dalam kasus lain, penetrasi mungkin sulit atau bahkan sama sekali tidak mungkin dilakukan. Vaginismus adalah penyebab utama dari hubungan yang tak selesai. Sesak bisa begitu ketatnya sehingga vagina benar-benar ‘tertutup’ sama sekali sehingga pasangannya tidak dapat memasukkan penisnya sama sekali. Rasa sakit vaginismus berakhir ketika upaya hubungan seksual berhenti, dan biasanya hubungan seksual harus terhenti karena rasa sakit atau ketidaknyamanan.

Vaginismus membuat hubungan seksual menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan (jika vagina benar-benar menutup) dan itu bisa menyakitkan. Gejala dapat bervariasi dari satu wanita ke wanita yang lain. Karena mengganggu atau benar-benar berhenti kehidupan seks Anda, vaginismus dapat menyebabkan penderitaan dan masalah hubungan dan dapat mencegah Anda untuk memulai sebuah keluarga. Hal ini juga dapat membuat pemeriksaan ginekologi dan panggul sulit atau tidak mungkin. Dalam beberapa kasus, seorang wanita mungkin memerlukan anestesi (obat bius) sebelum dokter dapat memeriksanya.

Apakah vaginismus dapat diobati?

Vaginismus sangat bisa diobati. Jika penyebabnya adalah psikologis, dapat diobati dengan menggunakan terapi seks, di mana Anda dibantu untuk secara bertahap mengatasinya menggunakan teknik relaksasi (hypnotherapy). Anda akan diberikan konseling atau terapi perilaku kognitif jika perlu.

Mengapa vaginismus terjadi?

10 Cara Agar Anda Bisa Dapatkan Perawatan Bersalin Yang Baik

relaksasi

Semua wanita ingin mendapatkan perawatan bersalin yaitu menghormati hak perempuan, aman, efektif, tepat waktu, efisien, dan nyaman. Sepuluh tips yang merupakan dasar yang mereka butuhkan untuk mulai terlibat sebagai konsumen cerdas dari perawatan yang berkualitas tinggi. Antara lain:

 

1. Tahu hak Anda untuk mendapatkan perawatan  bersalin yang baik

2. Hak-hak Anda mungkin tidak dilindungi jika Anda tidak memahami dan melatih mereka .

Kehamilan dan Kelahiran Sungsang

Presentasi sungsang adalah benar-benar variasi normal dari sebuah kehamilan.

Kehamilan sungsang atau posisi sungsang adalah posisi dimana bayi di dalam rahim berada dengan kepala di atas sehingga pada saat persalinan normal, pantat atau kaki si bayi yang akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan kepala pada posisi normal. Kehamilan sungsang didiagnosis melalui bantuan ultrasonografi (USG).

Kehamilan sungsang dapat disebabkan oleh banyak hal antara lain kelahiran kembar, cairan amniotik yang berlebihan, hidrosefalus, anencefaly, ari-ari yang pendek dan kelainan rahim.

 

Sekitar 3-4% bayi berada dalam posisi ini ketika lahir. Dalam persalinan prematur, kemungkinan bayi berada dalam posisi sungsang lebih tinggi. Pada umur kehamilan 28 minggu, kemungkinan bayi berada dalam posisi sungsang adalah 25%. Angka tersebut akan turun seiring dengan umur kehamilan mendekati 40 minggu.

 

Mengapa bisa sungsang ?

Penyebabnya ada dua, yaitu faktor janin dan ibu sendiri. Dari segi janin, mungkin karena ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan ruangan rahim ibu. Akibatnya, janin bebas berputar, baik ke atas maupun ke bawah. Di Indonesia, bila berat bayi di bawah 3 kg dan ibunya telah beberapa kali melahirkan, ada kemungkinan akan menjadi sungsang.

Sebaliknya, bila si bayi terlalu besar dan posisi kepala masih di atas. Pada saat kepala akan melewati panggul menuju posisi normal, akhirnya terpental kembali karena ruangan panggul ibu terlalu sempit sehingga kepala bayi sulit berputar ke arah bawah. Pada kasus bayi kembar, kemungkinan sungsang menjadi lebih besar sebab janin yang kepalanya berputar ke arah bawah lebih dulu akan membuat rongga panggul ibu susah dilalui janin kembarannya. Maka, pada bayi kembar, posisi salah satu janinnya sungsang. Sedangkan faktor ibu, antara lain karena bentuk rahim yang tidak normal, air ketuban yang terlalu banyak, adanya tumor, plasenta di bawah, dan lainnya.

Penyebab Lain

1. Berat badan janin relatif rendah.

Hal ini mengakibatkan janin bebas bergerak. Ketika menginjak usia 28-34 minggu kehamilan, berat janin makin membesar, sehingga tidak bebas lagi bergerak. Pada usia tersebut, umumnya janin sudah menetap pada satu posisi. Kalau posisinya salah, maka disebut sungsang.

2. Rahim yang sangat elastis.

Hal ini biasanya terjadi karena ibu telah melahirkan beberapa anak sebelumnya, sehingga rahim sangat elastis dan membuat janin berpeluang besar untuk berputar hingga minggu ke-37 dan seterusnya.

3. Hamil kembar.

Adanya lebih dari satu janin dalam rahim menyebabkan terjadinya perebutan tempat. Setiap janin berusaha mencari tempat yang nyaman, sehingga ada kemungkinan bagian tubuh yang lebih besar (yakni bokong janin) berada di bagian bawah rahim.

4. Hidramnion (kembar air). Volume air ketuban yang melebihi normal menyebabkan janin lebih leluasa bergerak walau sudah memasuki trimester ketiga.

5. Hidrosefalus. Besarnya ukuran kepala akibat kelebihan cairan (hidrosefalus) membuat janin mencari tempat yang lebih luas, yakni di bagian atas rahim.

6. Plasenta previa. Plasenta yang menutupi jalan lahir dapat mengurangi luas ruangan dalam rahim. Akibatnya, janin berusaha mencari tempat yang lebih luas yakni di bagian atas rahim.

7. Panggul sempit. Sempitnya ruang panggul mendorong janin mengubah posisinya menjadi sungsang.

8. Kelainan bawaan. Jika bagian bawah rahim lebih besar daripada bagian atasnya, maka janin cenderung mengubah posisinya menjadi sungsang.

Letak yang salah itulah yang dapat menimbulkan masalah saat ibu harus menjalani persalinan. Dan berbeda dengan persalinan normal, pada persalinan sungsang dibatasi waktu. Begitu badan bayi sudah keluar, kepalanya harus dikeluarkan 4-8 menit kemudian. “Ini perlu dan harus dilakukan demi keselamatan bayi. Sebab, jika terlalu lama, bayi bisa kekurangan oksigen dan dapat menimbulkan kematian,”

Jenis Sungsang

1. Frank Breech/Letak Bokong. Letak bokong dengan kedua tungkai kaki terangkat ke atas, kadang kaki sampai menyentuh telinga.

2. Complete Breech/Letak Sungsang Sempurna. Letak bokong di mana kedua kaki ada di samping bokong (letak bokong kaki sempurna/lipat kejang). Seakan posisi bayi “jongkok” dengan bokong di atas mulut rahim, lutut terangkat ke perut.

3. Incomplete Breech/Singel Footling Breech. Bila satu kaki di atas dan kaki yang lainnya di bawah, dalam dunia kedokteran disebut presentasi bokong kaki. Tetapi, kasus letak sungsang jenis ini jarang ditemui.

Selain dapat terjadi secara fisiologis atau normal, sungsang dapat juga disebabkan oleh penyebab lain, diantaranya adalah :

1. Kelainan dari rahim, sebut saja terdapat sekat pada rahim, bisa juga karena rahim bentuknya menyerupai angka 7

2. Ada miom dalam rahim yang mendesak

3. Adanya lilitan tali pusat sehingga bayi tidak bisa memutar

4. Placenta previa, yakni placenta yang menutupi jalan lahir

5. Kepala bayi yang terlampau besar (hidrosefalus)

6. Ukuran bayi lebih besar daripada panggul ibu

7. Kehamilan bayi kembar

8. Multiparitas, seperti kehamilan anak ke-2,3,4, dst.

Kongres Dokter kandungan Amerika dan Ginekologis mengatakan kelahiran bayi sungsang lebih umum terjadi, bila :

1. Si ibu telah hamil sebelumnya atau ini bukan kelahiran anak pertamanya.

“Cascade” Intervensi dalam Persalinan

Apakah “cascade intervensi?”

Banyak hal dalam hidup yang memiliki saling keterhubungan atau saling keterkaitan atau bahkan saling berantai. Begitupula sebuah intervensi dalam persalinan. Tanpa disadarai mereka mungkin emmiliki efek yang diinginkan namun kadang juga memiliki efek yang tidak diinginkan yang akhirnya menimbulkan masalah baru yang ternyata harus diselesaikan dengan intervensi lain yang mungkin berakhir dengan intervensi lain lagi ketika ternyata intervensi yang digunakan untuk mengatasi masalah sebelumnya ada efek samping yang tidak diinginkan pula dan begitu seterusnya.

 

Artinya ketika ada sesuatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi dalam sebuah persalinan atau ada masalah dalam persalinan maka seringkali sebuah masalah “di selesaikan” dengan intervensi lebih lanjut, yang pada gilirannya ternyata justru menciptakan lebih banyak masalah. Nah Rantai peristiwa ini disebut sebagai “Cascade Intervensi.”

Banyak sekali pasangan suami istri yang tidak menyadari bahwa intervensi rutin banyak dapat menyebabkan pengalaman yang tidak direncanakan dan efek samping yang tidak diinginkan.ÂBiasanya ini terjadi karena kekurang tahuan, ketidak siapan dan kurannya informasi yang jelas dan jujur ketika hendak dilakukan intervensi dalam persalinan.

Berikut ini adalah contoh nyata yang terjadi dalam persalinan berdasarkan dari cerita Klien saya di Bidan Kita yang sharing tentang pengalaman persalinannya pada anak pertamanya 20 bulan yang lalu.

” Sebut saja Ny.A. beliau saat itu berumur 24 th, hamil anak pertama dan pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan sangatlah minim. Ketika hari H persalinannya Ny A mengalami flek dan kontraksi seperti layaknya proses persalinan biasa, karena panik dan takut juga karena merasa kesakitan akhirnya Ny A masuk ke RS dan begitu sampai di RS dan di lakukan pemeriksaan dalam ternyata Ny A sudah mengalami pembukaan 2 cm. Saat itu karena jarak anatara RS dengan rumah dekat dan kontraksi belum teratur maka Ny A meminta untuk pulang ke rumah dahulu dan mempersiapkan semua perlengkapan, namun pihak RS melarangnya dan mengharuskan Ny A untuk tetap tinggal di RS. Setengah jam kemudian Ny A diberikan Infus, karena ketidaktahuan ya akhirnya Ny A menerima begitu saja dan mengira bahwa ini adalah prosedur yang memang harus dilakukan pada setiap ibu yang hendak melahirkan. Nah setelah 4 jam berlalu dokter datang dan melakukan pemeriksaan dalam ulang pembukaan sudah 6 cm dan kemudian sang dokter melakukan pemecahan ketuban lalu melarang Ny A untuk beraktifitas, karena ketuban sudah dipecahkan dan saat itu Ny A juga berfikir positif saja karena Ny A mengira memang kalau mau bersalin harus diperlakuakn demikian. Karena kontraksi semakin kuat dan ada pembatasan gerak, maka Ny A semakin merasakan sakit yang luar bisasa setiap kali ada kontraksi, dan 3 jam kemudian Ny A merasa kelelahan dan ingin menyerah. Semakin cemas dan khawatir akhirnya dokter melakukan pemeriksaan dalam ulang dan ternyata tidak ada kemajuan pembukaan, lalu dokter melakukan CTG dan ternyata ada deselerasi detak jantung bayi dan detak jantung bayi semakin melemah ketika ada kontraksi, gerakannyapun dirasakan berkurang oleh Ny A.

Karena kondisi tersebut, Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan SC dengan alasan kondisi kesejahteraan janin yang menurun. Karena ketidaktahuan maka Ny A dengan rela hati pasrah dengan semua keputusan dokter tersebut.

Nah dari cerita Klien Bidan Kita di atas tadi kita tahu bahwa karena ketidak tahuan atau minimnya pengetahuan yang dipunyai ibu dan ayah, maka mereka dengan mudah menerima semua intervensi tanpa mempertimbangkan efek amping dan resiko yang bisa saja menyertai.

Berikut ini beberapa praktik intervensi dalam persalinan yang dapat menyebabkan Cascade intervensi meliputi:

1. menggunakan berbagai obat untuk menginduksi persalinan

2. melakukan pemecahan air ketuban sebelum dan selama proses persalinan

3. menggunakan oksitosin sintetis untuk mempercepat proses persalinan

4. memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit

5. menggunakan posisi berbaring untuk melahirkan.

6. Pembatasan gerak dan pembatasan pemilihan posisi selama proses persalinan

Latihan Kegel / latihan memperkuat sphincter (otot dasar panggul)

0

Apakah Latihan Kegel?(Kegel Exercise / latihan memperkuat sphincter (otot dasar panggul))

 

Tujuan dari latihan Kegel adalah untuk memperkuat otot dengan memperkuat otot dasar panggul. Pada tahun 1948, Dr Arnold Kegel, spesialis OB / GYN mulai menggunakan latihan ini untuk menyembuhkan pasien yang menderita inkontinensia urin. Dr Kegel berusaha untuk mengembangkan beragam latihan untuk otot panggul wanita yang terluka karena melahirkan atau inkontinensia, tapi latihan ini tidak mencapai hasil yang diharapkan karena sebagian besar pasien tidak menemukan letak dimana otot itu persis berada. Untuk itu, pada masa itu, Latihan Kegel tidak menjadi pusat perhatian publik tapi setelah itu, fakta bahwa latihan Kegel juga dapat meningkatkan kepuasan seksual menjadi pengetahuan publik dan latihan telah menyebar sebagai metode untuk meningkatkan fungsi seksual.

Posisi otot dasar panggul

Sphincter terletak di beberapa bagian tubuh kita: antara perut dan kerongkongan yang usus besar dan usus kecil. Ini memainkan peran untuk mencegah terjadinya refluks. Otot dasar panggul adalah salah satu sfingter dan merupakan otot yang didistribusikan di sekitar anus, vagina, dan uretra dalam bentuk angka “8”

Fungsi otot dasar panggul

1. Seperti otot perut disebut Core merupakan sebuah otot penting yang mendukung tubuh kita, sehingga otot dasar panggul mampu menopang berat didaerah panggul? khususnya, rahim, kandung kemih, dan organ internal.

2. peran sfingter Ini mengontrol pergerakan usus dan gerakan kandung kemih. Pada saat keluar air seni, sebagian otot dasar panggul di sekitar uretra menjadi santai, tegangan otot sangat rendah sehingga bisa buang air kecil dengan lancar. Pada saat yang sama, otot dasar panggul di sekitar anus membuat tegangan seperti itu sehingga untuk mencegah tinja keluar saat buang air kecil.

3. Dalam hal berhubungan seks, otot dasar panggul membuat tegangan seperti itu sehingga mencegah tinja atau urin keluar dan membantu untuk mencapai orgasme dengan mudah.

4. Hal ini memainkan peran penting ketika memimpin relaksasi saat melahirkan sehingga melahirkan menjadi lebih mudah.

Masalah otot dasar panggul yang berhubungan dengan melahirkan

Dalam hal bahwa otot dasar panggul sudah kendor dan menggantung karena beratnya hasil konsepsi selama periode kehamilan, gejala inkontinensia urin dapat terjadi. Dalam hal bahwa otot dasar panggul sudah kendur akibat kehamilan dan persalinan yang berulang, mungkin terjadi gejala inkontinensia urin dan menurunkan fungsi seksual Melemahnya otot panggul akibat kehamilan dan persalinan terjadi pada sebagian besar perempuan, khususnya melemahnya kekuatan kontraktil dalam otot vagina dan cedera nervimuscular saja.

Kisah GentleBirth , HomeBirth & Waterbirth Baby JALU

Ting!!

Hamil dan melahirkan adalah hal yang jarang terbesit dalam pikiran saya sebagai wanita. Meskipun sudah tiga tahun menikah, tapi kami tidak benar-benar merencanakan kehamilan. Hingga akhirnya saya mendapati diri saya hamil. Baru saya sadari bahwa saya tidak tahu apapun tentang kehamilan dan persalinan. Sementara saya dan suami tinggal jauh dari orang tua. Akhirnya, seperti banyak pasangan muda lainnya, “mbah google” menjadi sahabat setia kami dalam setiap pertanyaan seputar kehamilan.

Masa awal kehamilan saya yang bebas hambatan-karena tidak mengalami mual,muntah,nyidam dll- adalah sebuah anugerah. Itu sebabnya suami sering lupa kalau saya sedang hamil..hehe.. Bahkan saya dan suami sempat traveling bareng temen-temen kantor ke Karimun Jawa saat usia kandungan saya 13 minggu. Kondisi hamil muda yang “tanpa kisah”membuat saya menjadi sangat fokus pada rencana persalinan sejak usia kandungan saya masih berumur belasan minggu. Awalnya saya dan suami belum memiliki gambaran tentang persalinan seperti apa yang ingin kami jalani, tetapi jika diminta berkhayal, saya sangat mendambakan proses persalinan seindah pengalaman waterbirth Oppie Andaresta, karena jujur, saya tipe orang yang takut sakit..hehe..

Meskipun sempat pesimis dengan dugaan tentang betapa mahalnya waterbirth di Indonesia dan minimnya nakes yang menguasai “ilmu air” tersebut, saya tetap berusaha bertanya pada “mbah google” andalan saya. Sampai akhirnya penelusuran saya tertaut pada artikel “kisah kelahiran Atisha Prajna Tiara” di website gentlebirthindonesia.com. Pada saat yang bersamaan di tab yang berbeda, saya mendapat alamat email bidan Yesie, seorang praktisi gentle birth, lewat sebuah komentar bubid di sebuah blog (saya lupa alamatnya).

Ting!! Seketika itu juga anggapan saya tentang waterbirth berubah. Selain waterbirth menjadi hal yang lebih “mungkin” untuk saya alami, saya juga menemukan esensi baru tentang konsep “melahirkan” yang bukan sekedar “di air”.

Perjodohan saya dengan konsep “Gentle birth” lewat penelusuran virtual ini layaknya bola salju. Terus menggelinding dan memperbesar niat dan pengetahuan saya akan proses persalinan yang lembut dan indah. Dan entah bagaimana, Tuhan seperti telah menjodohkan saya dan bayi saya dengan bubid Yesie yang tulisannya tentang gentle birth di websitenya hampir selalu jadi bacaan harian saya. Bahkan secara tidak sengaja, saya mendapat pinjaman buku “Siapa Bilang Melahirkan Itu Sakit” plus CD relaksasi yang ternyata karya bu Yesie.

Sejak itu, masa kehamilan saya dipenuhi oleh “virus” gentle birth. Apalagi sejak bergabung dengan grup GBUS, info seputar gentle birth menjadi hal yang sangat mudah didapat. Artikel, video, dan testimony seputar gentle birth menjadi bahan diskusi saya dan suami sehari-hari.

Love& Support

Sejak awal komunikasi saya dengan bubid Yesie via email, saya sudah membayangkan home-water birth. Mengingat tempat tinggal saya di Jogja tidak memungkinkan untuk jadi “venue”, maka pilihannya adalah numpang di rumah orangtua saya di Solo. Berarti ada satu hal lagi yang harus saya lakukan: menularkan “virus” yang sama ke orangtua saya. Hehe..

Awalnya saya kurang yakin jika orangtua saya mengijinkan, terutama ibu saya, karena gentle birth adalah sesuatu yang mudah dipahami tapi sulit dijelaskan. Saya berpikir harus ada persenjataan narasi dan visual yang harus dibawa. Berbekal film “Birth as we know it” hasil download-an suami, dan print artikel “Atisha” saya merayu orangtua. Tak disangka, orangtua saya langsung mengijinkan rumahnya “dijajah” untuk rencana persalinan saya. Bahkan almarhum bapak saya sempat membantu mencari info tentang bidan di sekitar rumah yang bisa menjadi back up plan andai saja bubid Yesie berhalangan datang pas hari h, padahal saat itu kondisi tubuh bapak  tidak sehat karena sakit yang dideritanya (Saya selalu trenyuh jika teringat hal ini, karena akhirnya almarhum tidak sempat ketemu cucunya. Bapak meninggal 20 hari sebelum Jalu lahir..).

Betapa beruntungnya saya. Niat gentlebirth dengan home –water birth menjadi sebuah rencana yang penuh dengan dukungan keluarga. Bahkan kadang saya merasa, suami saya kok malah jauh lebih yakin dari saya. Ketika saya seringkali bimbang dan khawatir atas suatu hal, suami selalu meyakinkan kembali bahwa semua akan baik-baik saja.

Preparation

Bagi seorang primigravida, termasuk saya,  rasa takut dan cemas akan kehamilan dan persalinannya selalu hinggap sepanjang waktu. Selain karena belum berpengalaman, kita juga dikelilingi oleh “petuah” dan larangan yang belum tentu benar. Ada yang menghadapinya dengan santai, mengesampingkan rasa cemas tersebut dan berpikir semua akan baik-baik saja. Tetap mengikuti kebiasaan-kebiasaan umum dan merencanakan persalinan setelah mendekati masa cuti hamil.

Tapi ternyata saya tidak bisa bersikap begitu. Seperti saya bilang tadi, saya tipe penakut, dan seorang penggila rencana. Saya tidak bisa bersikap tenang saat saya tidak tahu apa-apa. Dan saat tidak tahu apa-apa, saya tidak bisa berencana! Apalagi saat saya membaca sebuah contoh birth plan yang diunggah bubid Yesie dalam salah satu artikelnya, saya bertemu istilah-istilah baru yang belum pernah saya dengar: perineum, episiotomy, litotomi,  epidural…wahahaa..apa-apaan itu? Lantas saya bertekad: saya harus membuat birth plan! Dengan –lagi-lagi – bantuan “mbah google” dan”jeng wiki” saya cari tahu satu-satu arti setiap kata,lantas saya susun birth plan. Saya juga kerap menyaksikan proses waterbirth via youtube untuk membantu visualisasi.  Itu untuk olah otak. Untuk olah raga, saya rutin yoga dengan video yoga prenatal hasil download-an suami. Sementara CD relaksasi karya bubid Yesie menjadi sarana bagi saya untuk olah jiwa..huwaaahh…

Ternyata inilah yang sering didengungkan mbak Dyah P dan bubid Yesie tentang memberdayakan diri, yang bagi saya berarti mengelola rasa cemas menjadi pengetahuan dan mengoptimalkan tubuh dan jiwa agar mampu tenang selama persalinan. Olah otak- olah raga- olah jiwa..ayee!!

Tik tok tik tok…

Erdogan Fayzulhaqq Lubis : Home Waterbirth Assisted by his father

Maaf masih banyak kekurangan untuk dijadikan pelajaran tapi semoga bermanfaat untuk teman2 semua….

 

Erdogan Fayzulhaqq Lubis __Ummi, Abi dan abang Gaza sangat menanti-nantikanmu__

Bismillahirrahmannirrahim….

Erdogan…anak laki2 yg dinanti2….Begitulah Erdogan,sesuai arti namanya kami memang sudah menantikannya sejak 1 april 2011 di ruang UGD itu…sejak Ziyan Antalya lubis menghembuskan nafas terakhirnya untuk kembali kepada Pemiliknya….Ummi langsung berdoa di ruang UGD itu untuk segera diberikan Erdogan…