Bidan Kita

Home Blog Page 4

Rasa Metalik Selama Kehamilan? Apa yang Salah dengan Mulutku?

Rasa Metalik Saat Hamil?

Apa mulut Anda tiba tiba terasa seakan Anda telah mengemut uang koin di mulut Anda saat Anda tidur? Salah satu tanda kehamilan yang cukup aneh adalah adanya rasa metalik yang aneh di mulut Anda. Kondisi ini juga disebut dengan dysgeusia dan umum terjadi di trimester pertama kehamilan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai dysgeusia.

Apa penyebab rasa metalik di mulut Anda?

Sama seperti kondisi-kondisi lain yang Anda alami selama kehamilan seperti morning sickness, dysgeusia juga disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan, terutama hormon estrogen. Berhubung hormon estrogen memiliki peran dalam mengkontrol dan menjaga sensor perasa Anda, ketika level hormon estrogen Anda berubah selama kehamilan, sensor perasa Anda juga akan mengalami perubahan. Kondisi dysgeusia sendiri mengarah ke perubahan indra perasa yang Anda alami selama kehamilan. Kondisi ini dapat membuat mulut Anda merasakan rasa metalik, asam, terbakar, anyir, dan busuk. Berdasarkan penelitian, dysgeusia biasanya berada di tingkat terparah di awal kehamilan dan akan membaik seiring berjalannya waktu.

Selain kehamilan, berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan dysgeusia:

  • Konsumsi vitamin atau suplemen
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Infeksi di mulut
  • Batuk pilek
  • Mulut kering
  • Diabetes
  • Gingivitis (radang gusi)
  • Penyakit hati atau ginjal
  • Kanker atau pengobatan kanker
  • Memakai behel atau filling gigi

Apabila Anda tidak memiliki masalah diatas, maka perubahan indra perasa yang Anda alami sangatlah normal. Dysgeusia sendiri biasanya tidak memiliki pengaruh terhadap pola makan Anda walaupun mungkin dapat membuat beberapa makanan terasa pahit atau tidak enak, terutama makanan-makanan dengan pemanis buatan. Selain itu, air putih juga dapat terasa metalik di mulut Anda. 

Apa yang dapat Anda lakukan?

Sayangnya, tidak ada cara yang dapat mencegah dysgeusia saat kehamilan dan tidak ada pengobatan yang dapat membantu Anda untuk menghilangkan rasa metalik di mulut Anda. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meringankan dysgeusia yang Anda alami, antara lain adalah:

  • Mengunyah permen karet tanpa gula
  • Mengemut permen mint
  • Mengkonsumsi makanan-makanan dingin seperti meminum air dingin atau es batu
  • Mengkonsumsi makanan pedas untuk mengalihkan dari rasa metalik
  • Mengkonsumsi makanan kecil yang asin-asin
  • Mengkonsmsi makanan dan minuman yang kecut seperti lemon, nanas, kiwi, apel hijau, atau jeruk
  • Kumur menggunakan air hangat dan garam
  • Menggunakan obat kumur setelah menggosok gigi
  • Memilih pasta gigi rasa mint
  • Gunakan alat makan berbahan plastik atau kayu
  • Cobalah untuk mengkonsultasikannya dengan provider Anda untuk mengetahui apakah dysgeusia Anda disebabkan oleh suplemen yang Anda konsumsi

Walaupun dysgeusia dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan bagi beberapa orang, namun dysgeusia saat kehamilan merupakan kondisi yang normal, tidak berbahaya, dan biasanya tidak terjadi sepanjang kehamilan. Sama seperti morning sickness, dysgeusia biasanya akan menghilang dengan sebenarnya. Namun, konsultasikanlah dengan provider Anda apabila Anda tidak tahan dengan rasa metalik di mulut Anda, apalagi apabila Anda sampai memiliki kesusahan makan.

Knowledge is power~

Sumber:

– https://www.babycenter.com/pregnancy/your-body/metallic-taste-during-pregnancy_20004810
– https://www.healthline.com/health/pregnancy/metallic-taste-in-mouth
– https://www.huggies.com.sg/en-sg/parenting-center/pregnancy/metallic-taste-during-early-stages-pregnancy
– https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/metallic-taste.aspx

Serba Serbi Mengenai Morning Sickness

Pengertian Morning Sickness

Mual muntah saat kehamilan atau yang biasa disebut morning sickness merupakan salah satu keluhan yang seringkali dialami ibu hamil, terutama di trimester pertama, bahkan mual muntah ini seringkali dijadikan salah satu tanda kehamilan. Namun, apa sebenarnya morning sickness? apa penyebabnya? apakah ada cara untuk mencegahnya atau mengatasinya? Kali ini kita akan membahas serba serbi mengenai morning sickness.

Morning sickness dan hyperemesis gravidarum

Morning sickess adalah kondisi mual muntah yang seringkali terjadi di trimester pertama kehamilan. Walaupun namanya morning sickness, namun kondisi ini dapat berlangsung sepanjang hari dan tidak hanya terjadi di pagi hari.

Kondisi ini sangat umum dialami ibu hamil, bahkan menurut survey, sekurangnya 7 dari 10 ibu hamil mengalami morning sickness di trimester pertama kehamilan (3 bulan pertama). Kondisi ini biasanya dimulai pada sekitar umur kehamilan 6 sampai 6 minggu. Biasanya, gejala akan memuncak di umur kehamilan 10 minggu dan mulai berkurang di umur kehamilan 12 sampai 16 minggu. Di trimester kedua, kondisi ini biasanya akan membaik, namun adapula beberapa kasus dimana seorang ibu mengalami morning sickness sepanjang kehamilan.

Morning sickness biasanya ditandai oleh beberapa gejala seperti berikut:

  • Rasa mual atau tidak nyaman di trimester pertama dan kecenderungan untuk mabuk di perjalanan
  • Rasa mual yang seringkali datang di pagi hari namun dapat terjadi kapanpun sepanjang hari
  • Merasa mual terhadap bau atau makanan tertentu
  • Rasa mual setelah makan
  • Rasa mual yang kuat sampai menyebabkan muntah

Pada umumnya, morning sickness tidak dapat membahayakan baik Anda maupun si kecil. Namun, apabila morning sickness Anda menjadi sangat parah, atau biasa disebut dengan hyperemesis gravidarum, Anda mungkin akan diharuskan untuk tinggal dirumah sakit sampai kondisi Anda membaik.

Hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah berlebihan selama kehamilan. Walaupun presentasenya tidak sebanyak morning sickness, namun sekitar 3 dari 100 ibu memiliki kondisi ini. Apabila tidak diatasi, kondisi ini dapat membuat Anda dehidrasi dan mengalami penurunan berat badan. Kondisi ini dapat dimulai dari awal kehamilan dan berlangsung sepanjang kehamilan Anda. Apabila Anda merupakan salah satu ibu yang memiliki hyperemesis gravidarum, Anda akan memerlukan perawatan medis untuk menjaga kesehatan Anda dan si kecil. Beberapa faktor resiko hyperemesis gravidarum adalah sebagai berikut:

  • Hamil untuk yang pertama kali
  • Hamil anak perempuan
  • Hamil anak kembar
  • Memiliki riwayat hyperemesis gravidarum
  • Memiliki migrain atau motion sickness
  • Overweight

Hyperemesis gravidarum ditandai oleh beberapa hal seperti berikut:

  • Muntah sampai lebih dari 3 sampai 4 kali sehari
  • Muntah hingga merasa pusing atau berkunang kunang
  • Muntah hingga dehidrasi (tandanya antara lain adalah merasa haus, mult. kering, detak jantung cepat, dan buang air kecil sedikit atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali)
  • Kehilangan lebih dari 4kg ketika hamil.

Apabila Anda mengalami hyperemesis gravidarum, provider Anda biasanya akan memberi Anda obat untuk meringankan mual muntah Anda. Anda mungkin juga harus diopname di rumah sakit selama beberapa hari dan dipasangi infus agar Anda tidak dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Apabila setelah diinfus Anda masih mengalami penurunan berat badan, provider Anda munganjurkan penggunaan selang makanan (nasogastric tube) untuk memastikan bahwa Anda mendapat nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda dan si kecil.

Apa penyebab morning sickness?

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang dapat menunjukkan penyebab utama morning sickness, namun beberapa hal yang dianggap berperan dalam menyebabkan morning sickness diantaranya adalah:

  • Meningkatnya hormon kehamilan hCG
  • Meningkatnya hormon estrogen dan progesteron yang dapat merilekskan otot-otot di saluran pencernaan Anda sehingga membuat proses pencernaan menjadi kurang efisien
  • Rasa metal yang kadang dialami ibu hamil
  • Pelebaran yang terjadi pada otot rahim
  • Meningkatnya sensitifitas terhadap bau akibat perubahan hormon saat kehamilan
  • Heartburn atau GERD saat kehamilan (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai heartburn saat kehamilan, klik disini)
  • Hypersaliva (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai air liur berlebihan saat kehamilan, klik disini)

Karena setiap wanita itu unik, maka sangat normal bahwa tidak semua ibu hamil memiliki trigger yang sama terhadap morning sickness. Beberapa ibu mungkin hanya mengalami mual mual beberapa kali, adapula ibu yang sering mual namun tidak sampai muntah atau ada ibu yang selalu muntah setiap hari. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya morning sickness:

  • Tingkat hormon

Salah satu hormon yang menyebabkan morning sickness adalah hormon hCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini disebut juga dengan hormon kehamilan dan berfungsi untuk meningkatkan produksi estrogen dan progesteron. Hormon inilah yang mengubah test pack Anda menjadi tanda positif atau garis dua. Di awal kehamilan, hormon hCG Anda masih rendah, namun tingkat hormon ini akan meningkat hingga dua kali lipat setiap dua hari, dan memuncak antara umur kehamilan 7 sampai 12 minggu, lalu akan kembali menurun di trimester kedua. Meningkatnya hormon hCG ini dapat menyebabkan morning sickness. Di beberapa kasus seperti hamil anak kembar atau anak perempuan dapat menyebabkan produksi hormon hCG Anda lebih tinggi sehingga membuat morning sickness Anda menjadi lebih parah.

  • Stress

Stress dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Oleh karena itu, tak heran apabila morning sickness Anda akan menjadi semakin parah dan mual muntah Anda akan menjadi lebih intens ketika Anda merasa stress.

  • Tingkat sensitivitas

Beberapa ibu lebih sensitif dari lainnya sehingga mereka memiliki reaksi yang lebih intens terhadap beberapa hal yang dapat menyababkan rasa mual. Contohnya, beberapa ibu yang seringkali mabuk ketika naik kendaraan akan memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami morning sickness daripada ibu yang tidak mudah mual.

  • Rasa lelah

Rasa lelah, baik secara fisik maupun emosional dapat memperparah gejala morning sickness. Namun, disisi lain, morning sickness yang parah juga dapat membuat Anda merasa lelah. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk melakukan relaksasi dan mendapatkan istirahat yang cukup selama kehamilan.

  • Kehamilan yang pertama kali

Ibu yang hamil untuk yang pertama kali akan lebih rentan terkena morning sickness. Hal ini disebabkan karena tubuh Anda akan lebih “tidak siap” untuk menghadapi semua perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Selain itu, rasa cemas dan ketidaktahuan akan kehamilan juga dapat menyebabkan masalah pencernaan. Walaupun begitu, hal ini tidak berarti semua orang yang hamil untuk yang pertama kali akan mengalami morning sickness. Ada ibu yang tidak mengalami morning sickness di kehamilan pertama dan adapula ibu yang mengalami morning sickness parah bahkan di kehamilan kedua atau ketiga.

  • Genetik

Beberapa penelitian mengatakan bahwa apabila ibu atau keluarga Anda memiliki riwayat morning sickness, Anda akan memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami morning sickness juga.

  • Suhu panas

Beberapa ibu merasa bahwa suhu atau cuaca yang panas dapat meningkatkan rasa mual. Namun, ini tidak berlaku untuk semua ibu karena terkadang morning sickness tidak memiliki pemicu yang jelas untuk beberapa ibu.

Bagaimana cara mencegah atau mengatasinya?

Beberapa ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah morning sickness atau setidaknya membuat gejalanya menjadi lebih ringan apabila Anda mengalaminya.

  • Minum vitamin prenatal sebelum kehamilan. Konsultasikanlah terlebih dahulu dengan provider Anda untuk mengetahui jenis vitamin yang harus Anda konsumsi untuk mempersiapkan kehamilan Anda.
  • Siapkan makanan ringan. Mengkonsumsi beberapa biscuit atau crackers di pagi hari setelah Anda bangun dapat membantu mempersiapkan perut Anda.
  • Makanlah dengan porsi kecil. Anda dapat membagi kebutuhan makan Anda menjadi 5-6 porsi kecil sepanjang hari.
  • Hindari makanan yang tinggi lemak atau makanan pedas dan konsumsi makanan yang mudah untuk dicerna seperti sereal, nasi, dan pisang.
  • Konsumsi snack sehat disela-sela makanan seperti susu, buah, atau yogurt. Hal ini dapat membantu mencegah rasa mual.
  • Konsumsi jahe. Produk jahe, seperti teh jahe, jahe hangat, atau permen jahe dianggap dapat membantu meringankan morning sickness.
  • Minum cukup air putih
  • Hindari bau-bauan tajam yang dapat membuat Anda mual. Anda mungkin juga harus mengganti aroma sabun atau parfum Anda atau pasangan Anda menjadi bau yang lebih lembut.
  • Hindari rokok
  • Pastikan bahwa Anda mendapat istirahat yang cukup

Obat untuk mengatasi morning sickness

Berikut ini adalah beberapa obat yang dapat membantu apabila Anda mengalami morning sickness parah.

  • Vitamin B6 dan doxylamine
  • Obat antiemetik atau anti muntah
  • Antihistamin
  • Metoclopramide
  • Antacid

Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikannya dengan provider Anda sebelum Anda ingin mengkonsumsi obat apapun, bahkan obat untuk morning sickness sekalipun.

Kapan harus menghubungi provider Anda?

Pada umumnya, morning sickness dapat hilang dengan sendirinya dan cukup ringan. Namun, konsultasikanlah dengan provider Anda apabila Anda mengalami gejala seperti berikut:

  • Morning sickness tidak kunjung hilang di umur kehamilan 4 bulan
  • Anda kehilangan berat badan sebanyak lebih dari 1 kg
  • Muntah darah
  • Anda muntah sebanyak 3 kali sehari dan tidak dapat mengimbangi dengan makan dan minum
  • Detak jantung Adna lebih cepat dari biasanya
  • Anda merasa lelah dan linglung
  • Anda hanya buang air kecil sedikit atau tidak buang air kecil sama sekali
  • Anda seringkali merasa sakit kepala
  • Demam

Knowledge is power~

Sumber:

– https://www.healthline.com/health/morning-sickness
– https://www.marchofdimes.org/pregnancy/morning-sickness.aspx
– https://www.parents.com/pregnancy/my-body/morning-sickness/15-tips-for-dealing-with-morning-sickness/
– https://www.whattoexpect.com/pregnancy/morning-sickness/

Fakta dan Mitos Mengenai Prediksi Jenis Kelamin Bayi

Prediksi Jenis Kelamin

Saat Anda mulai mengetahui bahwa Anda hamil, Anda akan mulai memiliki bayangan dan mulai penasaran dengan si keciL, seperti bagaimana wajah si kecil? Mirip Anda kah? Mirip pasangan Anda kah? dan Anda juga akan mulai penasaran dengan jenis kelamin si kecil. Banyak ibu-ibu yang sudah mencari atau bahkan bertanya ketika live IG mengenai kapan jenis kelamin si kecil mulai terlihat di USG. Sebelum Anda dapat melihat jenis kelamin si kecil melalui USG, tak sedikit pula ibu-ibu yang sudah mulai menebak-nebak jenis kelamin si kecil melalui berbagai tanda-tanda yang ada, namun seberapa akurat tebakan-tebakan tersebut? Nah, kali ini kita akan membahas fakta dan mitos seputar prediksi jenis kelamin si kecil.

  1. Bentuk perut

Salah satu mitos yang seringkali beredar di masyarakat adalah bahwa apabila bentuk perut Anda tinggi, maka hal ini berarti Anda mengandung anak perempuan dan apabila perut Anda rendah atau di bawah maka Anda mengandung anak laki laki. Selain itu, adapula mitos bahwa apabila perut Anda terlihat sempit dan menonjol kedepan berarti anak Anda laki laki dan apabila perut Anda melebar maka anak Anda perempuan. Kedua mitos ini sayangnya tidaklah benar. Pada dasarnya, bentuk perut Anda ditentukan oleh karakteristik fisik Anda seperti struktur kerangka, berat badan, dan otot Anda, riwayat kehamilan Anda, serta posisi bayi Anda yangmana akan berubah-rubah seiring dengan umur kehamilan Anda. Jadi, walaupun menebak jenis kelamin si kecil melalui bentuk perut Anda tampak menyenangkan, namun bentuk perut Anda hanya dapat memberitahu Anda mengenai posisi dan kondisi otot Anda, dan bukan jenis kelamin bayi Anda. Untuk mengetahui lebih lanjut mengeni serba-serbi bentuk perut Anda selama hamil, klik disini.

  1. Detak jantung bayi

Mungkin Anda pernah mendengar bahwa Anda harus memperhatikan ketika provider Anda ketika provider Anda mengukur detak jantung si kecil, karena apabila detak jantung bayi Anda lebih dari 140 bpm maka artinya bayi Anda perempuan dan apabila detak jantung bayi Anda kurang dari itu maka bayi Anda laki-laki. Walaupun pada umumnya detak jantung bayi perempuan memang lebih cepat dari bayi laki-laki, namun hal ini hanya berlaku apabila bayi tersebut sudah lahir kedunia. Faktanya, detak jantung bayi di dalam kandungan ditentukan oleh usia fetus dan bukannya jenis kelamin. Ketika umur kehamilan Anda menginjak 5 minggu, detak jantung fetus akan kurang lebih sama dengan detak jantung Anda, yaitu sekitar 80 sampai 85 bpm. Detak jantung ini kemudian akan mulai menjadi lebih cepat secara berkala sampai umur kehamilan 9 minggu, tepatnya sekitar 170 sampai 200 bpm. Kemudian, detak jantung bayi Anda akan mulai melambat sampai kira kira 120 sampai 160 bpm.

  1. Tipe ngidam

Mungkin Anda pernah mendengar bahwa apabila Anda mengidam makanan asam dan asin maka bayi Anda laki laki dan apabila Anda mengidam makanan manis, maka bayi Anda perempuan. Namun, faktanya tipe ngidam Anda tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi Anda dan akan lebih terpengaruh dari kebutuhan nutrisi atau psikologis Anda daripada jenis kelamin bayi Anda.

  1. Breakout dan kulit berminyak

Mitos lain mengenai prediksi jenis kelamin bayi adalah bahwa apabila kulit Anda berminyak dan Anda seringkali mengalami breakout selama kehamilan, maka itu karena bayi perempuan Anda yang ada di dalam kandungan “mencuri” kecantikan Anda. Namun, realitanya, yang menyebabkan kulit Anda berminyak dan bermasalah saat kehamilan adalah hormon Anda dan bukan jenis kelamin bayi Anda yang mungkin adalah perempuan.

  1. Morning sickness

Salah satu mitos yang paling populer mengenai prediksi jenis kelamin si kecil adalah apabila Anda mengalami morning sickness parah, maka bayi Anda perempuan. Faktanya, ternyata mitos ini ada benarnya juga. Penelitian menemukan bahwa ibu yang hamil anak perempuan memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami mual muntah selama kehamilan. Salah satu penyebab mual muntah yang Anda alami adalah hormon hCG, dan anak perempuan cenderung lebih banyak memproduksi hormon ini daripada adak laki-laki. Namun, sayangnya, teori ini hanya berlaku untuk morning sickness parah. Penelitian mengungkapkan bahwa apabila Anda sampai harus masuk ke rumah sakit karena morning sickness Anda maka Anda memiliki peluang untuk memiliki bayi perempuan sebanyak 50%, namun peluang itu akan melonjak sampai 80% apabila Anda harus diopname dirumahsakit selama 3 hari atau lebih akibat morning sickness Anda.

  1. Mood swing

Mitos yang lain mengenai prediksi jenis kelamin bayi yang cukup umum adalah bahwa apabila Anda mengalami mood swing parah selama kehamilan, maka bayi Anda perempuan, dan apabila Anda memiliki masalah dalam mengkontrol amarah Anda, maka bayi Anda laki-laki. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa apabila tingkat hormon esterogen Anda lebih tinggi maka bayi Anda perempuan dan apabila tingkat hotmon testosteron Anda lebih tinggi maka bayi Anda laki-laki. Sayangnya, hal ini tidaklah benar. Walaupun memang benar bahwa hormon Anda dapat mempengaruhi kondisi emosional Anda (baik untuk laki-laki maupun perempuan), namun tingkat hormon Anda selama kehamilan tidak ditentukan atau tergantung terhadap jenis kelamin bayi Anda, dan walaupun hormon yang ada di air ketuban Anda dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin bayi Anda, namun hal ini tidak mempengaruhi tingkat hormon yang ada di darah Anda. Mood swing merupakan hal yang umum terjadi selama kehamilan, namun tidak ada bukti medis yang dapat mendukung teori bahwa jenis kelamin bayi Andalah yang mempengaruhi emosi Anda selama kehamilan.

Setelah mengetahui mengeni fakta dan mitos mengenai cerita-cerita yag beredar di masyarakat tentang prediksi jenis kelamin bayi, berikut ini adalah alasan mengapa beberapa orang tua memilih untuk mencari tahu atau menunggu untuk mengetahui jenis kelamin si kecil serta beberapa cara untuk mengetahui jenis kelamin si kecil.

Alasan untuk mencari tau jenis kelamin si kecil

Berikut ini adalah beberapa alasan umum mengapa beberapa orang tua memilih untuk mencari tahu jenis kelamin si kecil.

  • Bonding lebih awal

Sebagian besar orang tua ingin memulai proses bonding dengan si kecil bahkan sebelum si kecil lahir, dan ada beberapa orang tua merasa bahwa dengan mengetahui jenis kelamin si kecil sebelum ia lahir, mereka dapat merasa lebih dekat dengan sang buah hati.

  • Rasa ingin tahu

Terkadang, para orang tua merasa tidak sabar apabila harus menunggu 9 bulan untuk mendapat jawaban akan jenis kelamin sang buah hati. Sifat Anda dan pasangan Anda akan menjadi penentu dalam keputusan ini, ada beberapa orang yang tidak menyukai kejutan dan tidak sabaran, namun adapula orang yang menganggap bahwa menunggu hingga si kecil lahir merupakan bagian dari perjalanan sebagai orang tua.

  • Memilih nama

Sembilan bulan dapat menjadi penantian panjang untuk mengetahui jenis kelamin sang buah hati bagi beberapa orang tua, terutama apabila Anda ingin memberi nama tertentu yang memiliki makna tertentu untuk sang buah hati. Walaupun benar bahwa nama merupakan sesuatu yang cukup fleksibel dan tidak terkhusus untuk jenis kelamin tertentum, namun ada beberapa orang tua yang memilih untuk mencari tahu jenis kelamin si kecil agar dapat memilih nama lebih awal.

  • Kebutuhan Belanja

Selain alasan-alasan diatas, ada beberapa orang tua yang ingin mengetahui jenis kelamin si kecil lebih awal karena keinginan tersendiri untuk mendekorasi kamar si kecil atau membelikan barang barang si kecil dengan warna yang setema dengan jenis kelamin si kecil.

  • Rencana pesta

Alasan umum untuk mengetahui jenis kelamin bayi lebih awal yang lain adalah untuk membuat rencana pesta. Pesta yang paling umum dilakukan adalah “gender reveal party” atau acara “baby shower”. Pesta ini biasanya dilakukan para calon orangtua untuk menyebarkan kabar gembira ke teman, saudara, dan orang-orang terdekat, dan tentu saja salah satu hal penting sebelum melaksanakan pesta ini adalah mengetahui jenis kelamin si kecil.

  • Keperluan medis

Mengetahui jenis kelamin si kecil dapat menjadi bagian dari pemeriksaan kehamilan mengetahui penyakit atau kelainan bawaan. Namun, hal ini biasanya dilakukan dengan memeriksa dari segi genetik si kecil juga dan tidak hanya untuk mengetahui jenis kelamin si kecil.

Alasan untuk menunggu sampai si kecil lahir

Setelah mengetahui beberapa alasan untuk mencari tahu jenis kelamin si kecil berikut ini adalah beberapa alasan untuk menunggu sampai si kecil lahir.

  • Elemen kejutan

Untuk beberapa orang tua, keinginan untuk mendapat elemen kejutan saat si kecil lahir dapat mengalahkan keinginan untuk mencari tahu jenis kelamin si kecil sebelumnya.

  • Menghindari kekecewaan

Kekecewaan akan jenis kelamin si kecil merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi bagi beberapa orang tua. Saya beberapa kali melihat video upacara “gender revealing” di sosial media dimana salah satu pasangan terlihat kecewa terhadap jenis kelamin si kecil. Oleh karena hal ini, beberapa orangtua memilih utuk menunggu hingga si kecil lahir untuk mengetahui jenis kelamin si kecil karena mereka berfikir bahwa kebahagiaan mereka akan kelahiran sang buah hati akan membuat mereka susah untuk merasa kecewa akan jenis kelamin si kecil yang tidak sesuai harapan.

  • Kepercayaan dan budaya

Di beberapa kebudayaan tertentu, mengetahui jenis kelamin si kecil sebelum ia lahir dianggap membawa keberuntungan buruk. Selain itu, adapula kepercayaan yang menjelaskan bahwa mengetahui jenis kelamin si kecil sebelum kelahiran dianggap menganggu rencana Tuhan. Kedua hal ini membuat beberapa orang tua memilih untuk menjaga jenis kelamin si kecil menjadi suatu misteri sampai waktu kelahiran.

  • Ketidaktertarikan terhadap stereotip gender

Di masa sekarang ini, tidak ada tuntutan bahwa anak laki-laki harus memakai warna biru dan anak perempuan harus memakai warna pink. Mulai banyak orangtua yang memilih warna netral dan tidak ingin mengikuti stereotip gender ketika membeli perlengkapan untuk si kecil atau mendekorasi kamar si kecil, dan bahkan ada beberapa orang tua yang meminta orang orang untuk memilih warna netral apabila ingin memberikan hadiah.

Cara memprediksi jenis kelamin

Ada beberapa cara yang tersedia untuk memprediksi jenis kelamin bayi Anda, beberapa diantaranya lebih akurat dari yang lain, namun adapula beberapa cara yang lebih invasif dari yang lain. Berikut ini adalah beberapa cara untuk memprediksi jenis kelamin si kecil.

  • Amniocentesis

Amniocentesis merupakan salah satu metode paling akurat dalam memprediksi jenis kelamin bayi, dengan tingkat keakuratan hampir 100%. Amniocentesis dilakukan dengan memasukkan jarum di perut ibu sampai jarum tersebut sampai ke kantung ketuban. Setelah itu, provider Anda akan menggunakan USG sebagai panduan agar jarum tersebut dapat mengambil sampel air ketuban tanpa melukai fetus. Berhubung cairan ketuban mengandung material genetik dari si kecil, maka dengan menganalisanya Anda dapat mengetahui penyakit genetik tertentu dan juga jenis kelamin si kecil. Namun, prosedur ini biasanya dilakukan apabila ada resiko atau dugaan mengenai kelainan genetik (contohnya di kasus dimana sang ibu berumur kebih dari 35 tahun, periksa lab sang ibu mengindikasikan resiko tinggi, atau terdapat riwayat penyakit turunan di keluarga tersebut). Prosedur ini tidak dilakukan semata-mata untuk memprediksi jenis kelamin bayi karena adanya resiko infeksi dan keguguran. Selain itu, adapula kemungkinan bahwa jarum tersebut dapat melukai fetus di dalam kandungan.

  • Chorionic Villus Sampling (CVS)

Sama seperti Amniocentesis, CVS juga memiliki tingkat keakuratan hampir 100% dalam memprediksi jenis kelamin si kecil. Namun, prosedur ini juga merupakan prosedur yang invasif dan memiliki resiko medis sehingga biasanya tidak dilakukan semata-mata untuk memprediksi jenis kelamin si kecil. Apabila Amniocentesis dilakukan dengan mengambil sampel air ketuban, CVS dilakukan dengan mengambil sample jaringan plasenta yang bernama villi. Jaringan ini dapat memberitahu apabila terdapat abnormalitas kromosom pada si kecil, termasuk juga memberitahu kromosom si kecil (XX untuk perempuan dan XY untuk laki laki). Sama seperti Amniocentesis, CVS juga membawa resiko infeksi dan keguguran.

  • Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT)

NIPT merupakan salah satu metode non invasif yang biasanya dilakukan untuk mendeteksi resiko adanya abnormalitas pada kromosom si kecil dan kelainan bawaan. Selain itu, NIPT juga dapat digunakan untuk memprediksi jenis kelamin si kecil. Prosedur ini dilakukan dengan mencari DNA si kecil yang melayang layang dengan bebas di aliran darah Anda. DNA (atau lebih tepatnya cfDNA atau cell-free DNA) ini berasal dari plasenta bayi yangmana secara genetic sama persis dengan cfDNA fetus. Tes ini cukup akurat, namun ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi keakurasian hasil tes ini, seperti waktu dilakukannya tes (semakin tua umur kehamilan Anda semakin akurat hasilnya), kualitas sampel darah yang diambil, dan juga didiagnosanya kondisi genetik Anda yang belum pernah didiagnosa sebelumnya.

  • USG

USG merupakan salah satu metode paling populer dan paling umum  dilakukan untuk memprediksi jenis kelamin si kecil. USG biasanya mulai dilakukan ketika umur kehamilan Anda menginjak antara 18 sampai 22 minggu. Prosedur ini dilakukan sebagai pemeriksaan untuk membantu provider Anda memastikan bahwa si kecil dalam kondisi baik dan bertumbuh dengan baik. Selain itu, di umur kehamilan tertentu, Anda juga dapat mulai melihat jenis kelamin si kecil melalui USG.

Knowledge is power~

Sumber:

– https://www.carolinaparent.com/boy-or-girl-gender-guessing-myths-and-facts/
– https://www.healthline.com/health/pregnancy/signs-of-having-baby-girl
– https://www.verywellfamily.com/predicting-the-sex-of-your-baby-facts-and-myths-4580299
– https://www.whattoexpect.com/pregnancy/predicting-sex-of-baby

Menyusui Ketika Anda atau Si Kecil Sakit

Menyusui Ketika Sakit

Seperti yang kita tau, ASI memiliki beragam manfaat mulai dari mengurangi resiko terjadinya masalah pernafasan sampai meningkatkan perkembangan kognitif. Namun, sayangnya perjalanan menyusui Anda tidak akan selalu mulus dan mudah. Terkadang Anda atau si kecil jatuh sakit. Disaat Anda sakit dimasa menyusui, akan muncul berbagai pertanyaan di benak Anda, seperti “Apa aku masih bisa menyusui?”, “Apa si kecil akan tertular?”, dan lain sebagainya. Nah berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai menyusui ketika Anda atau si kecil sakit.

Amankah menyusui ketika sakit?

Apabila Anda sakit ditengah-tengah masa menyusui dan Anda bertanya tanya apakah aman apabila Anda terus menyusui, jawabannya adalah IYA. Selain menyediakan nutrisi bagi si kecil, ASI Anda juga memberikan antibodi yang dapat melindungi si kecil dari berbagai penyakit. Bahkan dengan COVID 19 sekalipun, penelitian menunjukkan bahwa ASI adalah cara terbaik untuk memberi makan si kecil. Apabila Anda terlalu sakit untuk menyusui, Anda dapat memerah ASI Anda, menaruhnya di botol, dan meminta tolong pasangan Anda atau orang lain yang sehat untuk memberi makan si kecil.

Apa penyakit dapat menular melalui ASI?

Sebagian besar penyakit yang umum terjadi di masyarakat seperti flu, batuk pilek, masuk angin, diare, demam, mastitis, infeksi pernapasan, sakit tenggorokan, infeksi saluran kemih, mual muntah, bronkitis, dan bahkan kanker tidak dapat ditularkan melalui ASI. Namun, beberapa penyakit seperti HIV dan Ebola dapat menular melalui ASI. Selain itu, beberapa pengobatan yang Anda lakukan, seperti kemoterapi dan obat-obatan tertentu dapat membuat Anda tidak aman untuk menyusui. Apabila Anda tidak yakin, konsultasikanlah dengan provider Anda tentang kondisi Anda dan obat-obat yang aman untuk ibu menyusui.

Apakah sakit dapat mempengaruhi supply ASI?

Sakit dapat mempengaruhi produksi ASI Anda, terutama apabila Anda tidak memompa dan tidak menyusui sesering biasanya karena Anda tidak enak badan. Selain itu, ketika Anda sakit, seringkali Anda cenderung menjadi dehidrasi dengan cepat. Kurangnya cairan ini dapat menyebabkan menurunnya produksi ASI. Namun, berkurangnya produksi ASI Anda ini tidaklah permanen, jadi cobalah untuk terus menyusui atau memompa ASI Anda sesering mungkin.

Tips menyusui ketika sakit

  • Hindari konsumsi sembarang obat

Apabila Anda sakit, ingatlah untuk selalu mengkonsultasikannya dengan provider Anda sebelum Anda mengkonsumsi obat apapun. Ingatlah juga untuk selalu menginformasikan provider Anda bahwa Anda sedang menyusui. Hal ini karena walaupun ada beberapa obat obatan yang aman dikonsumsi saat menyusui, tapi ada pula beberapa obat-obatan yang dapat sampai ke si kecil melalui ASI atau dapat mengurangi produksi ASI Anda.

  • Minum banyak cairan

Apabila Anda sakit, terutama demam, ingatlah untuk minum banyak untuk mencegah dehidrasi yang dapat mengurangi produksi ASI Anda.

  • Beristirahatlah

Saat Anda sakit, tubuh Anda akan memerlukan energi tambahan untuk melawan penyakit yang ada di tubuh Anda. Hal ini membuat istirahat menjadi sangat penting untuk tubuh Anda. Oleh karena itu, minta tolonglah ke orang disekitar Anda untuk mengurusi pekerjaan rumah dan pastikan bahwa Anda mendapatkan istirahat yang cukup.

  • Amati produksi ASI Anda

Amatilah produksi ASI Anda. Saat Anda sakit, Anda mungkin akan menyadari bahwa produksi ASI Anda mulai berkurang, namun hal ini biasanya bersifat sementara dan akan kembali seperti semua setelah Anda sembuh. Untuk memudahkan Anda dalam mengukur produksi ASI Anda, Anda dapat memerah ASI Anda dan membandingkan banyaknya hasil perahan ASI Anda.

  • Pakai masker

Salah satu cara dimana Anda dapat menulari si kecil ketika Anda sakit adalah ketika Anda batuk atau bersin di masa menyusui. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menutupi mulut dan hidung Anda ketika Anda bersin atau batuk. Anda juga dapat menggunakan masker untuk memastikan bahwa bersin dan batuk Anda tidak mengenai si kecil. Namun apabila Anda masi tidak yakin, Anda dapat memerah ASI Anda dan meminta tolong pasangan Anda atau orang lain untuk memberikannya ke si kecil.

  • Cuci tangan

Mencuci tangan sebelum menyusui atau sebelum menyentuh si kecil dapat membantu mengurangi resiko penularan ke si kecil dan ke payudara Anda.

Apabila setelah semua itu si kecil tetap tertular, cobalah untuk tetap menyusui. Dengan terus menyusui si kecil, Anda akan memberikan cairan, nutrisi, dan rasa nyaman ke si kecil. 

Menyusui bayi yang sakit

ASI dapat membantu melindungi si kecil dari berbagai penyakit, namun hal ini tidak berarti anak Anda akan 100% kebal terhadap penyakit apabila Anda menyusui. Akan ada momen dimana si kecil tiba tiba batuk, pilek, sakit perut, dll. Ketika hal ini terjadi, hal terbaik yang dapat Anda lakukan ke si kecil adalah untuk tetap menyusui. Dengan tetap menyusui, Anda akan terus memberikan si kecil nutrisi dan cairan penting yang si kecil perlukan. Selain itu, antibodi yang ada di dalam ASI dapat membuat anak Anda sembuh lebih cepat. Apabila si kecil memiliki masalah pencernaan, ASI akan memiliki resiko lebih kecil dalam memperparah kondisi anak Anda mengingat bahwa ASI lebih mudah dicerna dan diserap daripada susu formula.

Apabila si kecil sedang pilek dan hidungnya tersumbat namun ia masih bisa menyusu, Anda tidak perlu melakukan apa-apa untuk mengobati hidung tersumbat si kecil. Namun, hidung tersumbat dapat membuat menyusui menjadi lebih menantang. Di masa-masa ini, apabila si kecil menjadi rewel dan tidak bisa menyusu dengan baik, Anda dapat mencoba meringankan sumbatan hidung si kecil. Anda dapat melakukannya dengan menyedot ingus si kecil secara perlahan sebelum menyusui, menyusui dengan posisi tegak, atau menyusui di dekat humidifier. Apabila Anda tidak memiliki humidifier, Anda dapat menggunakan uap air sebagai humidifier atau menyusui di kamar mandi sambil menyalakan air panas. 

Kapan harus menghubungi provider?

Apabila Anda menyusui ketika si kecil sedang sakit, ingatlah untuk selalu mengobservasi si kecil. Hubungi provider Anda apabila Anda menyadari beberapa tanda tertentu seperti si kecil tidak buang air kecil atau hanya buang air kecil sedikit dan urinnya berwarna pekat, si kecil tidak menyusu dengan baik atau menolak untuk disusui, si kecil demam tinggi, si kecil muntah-muntah. Apabila anak Anda tidak mengalami tanda tanda diatas namun Anda masih merasa khawatir, Anda juga dapat mengkonsultasikannya dengan provider Anda.

Knowledge is power~

Sumber:

– https://www.healthline.com/health/is-it-safe-to-breastfeed-while-sick-3-experts-weigh-in
– https://www.laleche.org.uk/when-a-mother-is-ill/
– https://www.parents.com/baby/breastfeeding/problems/is-it-safe-to-breastfeed-when-youre-sick/
– https://www.verywellfamily.com/breastfeeding-a-sick-baby-431609
– https://www.whattoexpect.com/first-year/breastfeeding/breastfeeding-while-sick/

Tips di Masa Postpartum

Tips Masa Postpartum

Adanya tambahan anggota baru di keluarga Anda dapat menjadi masa-masa yang berat bagi para orang tua, terutama di minggu-minggu pertama setelah Anda melahirkan. Tidak sedikit orang tua yang merasa kesusahan mencari waktu hanya untuk sekedar makan, tidur, atau bahkan mandi di minggu-minggu pertama setelah kedatangan si kecil. Nah berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membantu Anda dalam menghadapi masa masa postpartum.

  • Buat Postpartum Plan

Saat Anda hamil, apabila Anda sudah mengikuti Bidan Kita, Anda akan merasakan betapa pentingnya membuat birth plan. Nah, postpartum plan juga tidak kalah pentingnya. Postpartum plan Anda dapat merupakan daftar sederhana mengenai nomor-nomor penting seperti provider, dokter anak, doula, konsultan ASI, dan orang orang yang dapat membantu Anda di masa postpartum, atau merupakan sesuatu yang lebih detail dan komprehensif, seperti daftar makanan yang harus disiapkan sebelum si kecil lahir, daftar belanja kehidupan sehari hari, daftar pilihan delivery makanan, jadwal bermain dengan si kakak, daftar kebutuhan si kakak, aktivitas yang dapat dilakukan untuk mengisi energi Anda dan pasangan Anda, aktivitas untuk menjaga keeratan hubungan Anda dengan pasangan Anda, daftar orang yang dapat dimintai bantuan larut malam, dan lainnya.

  • Prioritaskan kebutuhan Anda

Tidak ada salahnya egois sejenak di masa kehamilan dan postpartum karena Anda dapat memberikan yang terbaik bagi bayi Anda hanya apabila Anda merasa aman, bahagia, dan didukung. Ini juga berarti mendapat istirahat dan nutrisi yang cukup serta pikiran yang tenang, jadi jangan takut untuk meminta dan mendapatkan sesuatu yang Anda inginkan, baik secara fisik, mental, atau emosional. Ingatlah bahwa ibu dan bayi yang bahagia lebih berharga daripada dapur atau karpet yang bersih.

  • Rencanakan kebutuhan makan Anda

Buatlah rencana makanan Anda dan pasangan Anda untuk hari berikutnya. Anda juga dapat memasak dalam jumlah besar dan menyimpannya di kulkas sehingga Anda dapat tinggal memanaskannya besok. Hal ini dapat sangat memudahkan dan menghemat waktu Anda sehingga Anda dan pasangan Anda tidak harus selalu mengkonsumsi mie instan selama masa postpartum. Apabila Anda masih merasa kesulitan dan Anda punya uang lebih, Anda dapat menggunakan jasa katering untuk memenuhi kebutuhan Anda dan pasangan Anda selama masa postpartum.

  • Istirahatlah

Hadirnya si kecil di rumah dapat menjadi tantangan tersendiri bagi Anda dan suami Anda, terutama dalam hal jam tidur. Saat bayi Anda lahir, bayi Anda belum memiliki kemampuan untuk membedakan antara pagi dan malam (kemampuan ini biasanya mulai berkembang ketika si kecil mulai berusia 3 bulan). Hal ini dapat menyebabkan pagi dan malam Anda menjadi tertukar sehingga Anda dan pasangan Anda tidak dapat mendapat istirahat yang cukup. Salah satu tips untuk menghadapi masa-masa ini adalah mengabaikan jam di smartphone dan rumah Anda dan tidur setiap bayi Anda tidur. Anda dapat meminta bantuan orang-orang di sekitar Anda, memperkerjakan orang, atau bergantian dengan pasangan Anda untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini dapat membantu Anda dan pasangan Anda untuk mendapatkan waktu tidur tambahan.

  • Buat batasan

Teman dan keluarga Anda mungkin merasa excited dengan lahirnya si kecil, tentu saja Anda tidak ingin mengacaukan kebahagiaan mereka, namun Anda juga harus menjaga perasaan Anda agar Anda tidak merasa overwhelmed segera setelah Anda melahirkan manusia kecil di dunia. Beberapa orang ingin ditemani segera setelah persalinan, namun adapula orang yang ingin menunggu beberapa hari atau bahkan minggu sebelum akhirnya menunjukkan si kecil ke orang-orang. Komunikasikan hal ini dengan teman teman dan keluarga Anda untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik dimasa-masa ini.

  • Minta bantuan

Ingatlah bahwa Anda tidak perlu melalui semua ini sendiri. Mintalah bantuan apabila Anda memerlukannya. Ingatlah bahwa di masa-masa ini, setiap bantuan berarti dan Anda tidak perlu merasa malu untuk meminta bantuan.

  • Turunkan ekspektasi

Turunkan ekspektasi Anda mengenai kehidupan sebagai orangtua baru. Berikan diri Anda waktu dan ruang secara mental dan emosional untuk mengalami apapun yang terjadi di masa postpartum Anda baik positif maupun negatif.

  • Lakukan hal yang Anda sukai

Sisakan waktu Anda untuk melakukan hal hal yang Anda sukai. Anda dapat pergi ke salon, berenang, makan siang di cafe sendiri, bertemu dengan teman Anda, dan lainnya. Hal ini dapat membantu Anda untuk lebih rileks dan merasa lebih segar sehingga Anda dapat merawat si kecil dengan lebih baik dan tentunya dengan perasaan yang lebih bahagia.

  • Cari dukungan

Cari dukungan di sekitar Anda, entah itu teman, saudara, support group, keluarga, atau pasangan Anda sekalipun. Carilah tempat dimana Anda dapat bercerita, bertanya, mengeluh, dan meminta bantuan. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian.

Knowledge is power~

Sumber:

– https://midwivesofnj.com/10-tips-eating-sleeping-showering-new-baby/
– https://www.nct.org.uk/labour-birth/after-your-baby-born/adjusting-life-new-baby-15-practical-tips
– https://www.parents.com/pregnancy/my-life/preparing-for-baby/7-things-to-do-now-to-make-the-first-weeks-after-baby-even/
– https://wcpastl.com/adjusting-to-a-new-baby/

Air Liur Berlebih Saat Kehamilan? Normalkah?

Air Liur Berlebih Saat Hamil

Ketika Anda hamil, Anda mungkin mengalami hal-hal yang tidak Anda duga sebelumnya, termasuk air liur yang berlebihan. Air liur berlebihan ini juga disebut dengan hipersalivasi atau ptyalism gravidarum merupakan kondisi dimana Anda memproduksi air liur yang berlebihan sehingga Anda terus menerus meludah. Walaupun kondisi ini tidaklah berbahaya dan tidak akan melukai si kecil, tapi hal ini mungkin dapat membuat Anda merasa tidak nyaman. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai hipersalivasi.

Kapan biasanya terjadi?

Hipersaliva umumnya terjadi di trimester pertama kehamilan. Di masa ini Anda mungkin akan sering meludah. Selain itu, rasa air liur mungkin dapat membuat Anda mual atau bahkan muntah. Kabar baiknya adalah biasanya kondisi ini akan menghilang atau membaik setelah trimester pertama. Kabar baik lainnya adalah bahwa kondisi in tidaklah berbahaya.

Apa penyebabnya?

Beberapa hal yang menyebabkan hipersalivasi diantaranya adalah perubahan hormon yang terjadi pada tubuh Anda ketika Anda hamil. Selain itu rasa mual yang Anda alami ketika Anda memiliki morning sickness juga dapat membuat Anda mencoba untuk tidak menelan ludah sehingga air liur tersebut menjadi berlebih dan menumpuk di mulut. Hipersaliva suga dapat disebabkan oleh heartburn yangmana cukup umum terjadi selama kehamilan. Asam lambung yang naik ke esofagus Anda dapat mengiritasi esofagus Anda dan menstimulasi kelenjar liur Anda untuk memproduksi air liur yang memiliki kandungan alkaline sehingga dapay menetralisir asal lambung Anda ketika Anda menelannya. Penyebab terakhir adalah iritan. Beberapa iritan seperti rokok dan obat-obatan tertentu  dapat membuat tubuh Anda memproduksi air liur secara berlebihan.

Apa yang dapat dilakukan?

Walaupun tidak ada obat yang dapat mengurangi produksi air liur Anda, namun berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membantu Anda apabila Anda memiliki air liur berlebihan:

  • Mengunyah permen karet tanpa gula
  • Mengunyah es
  • Mengkonsumsi atau meminum sesuatu yang asam seperti lemon
  • Minum air putih sedikit-sedikit namun sering sepanjang hari
  • Konsumsi makanan bernutrisi seimbang dengan porsi yang sedikit-sedikit namun sering
  • Sikat gigi dan gunakan obat kumur
  • Apabila menelan air liur membuat Anda mual, cobalah untuk meludah di tisu atau gelas

Konsultasikanlah dengan provider Anda apabila hipersalivasi Anda berlanjut setelah trimester pertama dan menjadi sangat mengganggu seperti membuat mual muntah Anda menjadi semakin parah.

Knowledge is power~

Sumber:

– https://www.babycenter.com/pregnancy/your-body/excessive-saliva-during-pregnancy_9454
– https://www.dispensaire.ca/en/article/saliva-production-increase-during-pregnancy/
– https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3364630/
– https://www.nct.org.uk/pregnancy/worries-and-discomforts/common-discomforts/excessive-saliva-pregnancy
– https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/saliva.aspx

Sedang Hamil? Apa yang dapat Terjadi pada Tubuhmu?

Perubahan Tubuh Saat Hamil

Saat Anda hamil, tubuh Anda akan mengalami perubahan yang luar biasa. Perubahan-perubahan tersebut tentunya akan memiliki beberapa efek samping. Hal-hal seperti mudah merasa lelah, sering buang air kecil, sering merasa lapar, dan menjadi lebih emosional merupakan hal-hal yang sudah dianggap umum dan sudah diketahui banyak orang, tetapi adapula beberapa hal lain yang dapat terjadi pada Anda yang jarang dibicarakan orang-orang sehingga membuat Anda terkejut atau bahkan khawatir. Nah, berikut ini adalah beberapa efek kehamilan yang mungkin tidak Anda tahu.

  • Sakit di payudara

Salah satu gejala kehamilan yang seringkali dialami ibu-ibu adalah rasa sakit di area payudara, atau payudara Anda terasa mentheng-mentheng. Hal ini terjadi karena payudara Anda mulai bersiap-siap untuk memproduksi ASI si kecil. Aliran darah, hormon, dan produksi lemak yang meningkat di payudara Anda akan membuat payudara Anda terasa mentheng-mentheng, terutama di minggu-minggu pertama kehamilan Anda.

  • Puting menonjol dan areola menjadi gelap

Selain payudara yang mentheng-mentheng, puting Anda juga akan terlihat lebih menonjol dan areola (area di sekitar puting) akan menjadi lebih gelap, lebih besar, dan lebih sering berkeringat. Sama seperti sebelumnya, semua hal ini bertujuan untuk mulai mempersiapkan payudara Anda agar Anda dapat menyusui ketika si kecil lahir. Walaupun puting Anda pada biasanya akan menjadi lebih menonjol, namun adapula ibu-ibu yang masih memiliki puting yang datar atau mendelep. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai puting mendelep, klik disini.

  • Air liur yang berlebih

Saat Anda hamil, Anda mungkin akan memproduksi saliva atau air liur yang berlebih. Kondisi ini disebut juga dengan hypersaliva dan merupakan kondisi yang normal terjadi saat Anda hamil. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hypersaliva, klik disini ….

  • Sembelit

Saat Anda hamil, tubuh Anda akan memproduksi hormon progresteron lebih banyak dari sebelmnya. Hormon ini akan membuat otot rahim Anda menjadi rileks sehingga Anda tidak mengalami kontraksi dini, tapi masalahnya yang rileks tidak hanya otot rahim Anda, tapi semua otot-otot di tubuh Anda juga, termasuk otot usus Anda. Hal ini membuat sistem pencernaan Anda menjadi lebih lambat dan membuat Anda menjadi sembelit. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sembelit, klik disini.

  • Hidung tersumbat

Meningkatnya produksi hormon estrogen saat Anda hamil dapat menyebabkan pembengkaan pada membran di hidung Anda sehingga membuat hidung Anda tersumbat atau bahkan mimisan. Selain itu, pembengkaan membran ini juga dapat membuat Anda mendengkur atau ngorok saat Anda tidur. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai mimisan saat hamil, klik disini.

  • Heartburn

Ingat dengan peningkatan hormon progesteron yang membuat Anda sembelit? peningkatan progesteron yang terjadi di tubuh Anda juga merilekskan katup diantara lambung dan esofagus Anda sehingga asam lambung Anda dapat naik ke esofagus, menyebabkan heartburn. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai heartburn saat kehamilan dan cara mengatasinya, klik disini.

  • Kram kaki

Saat Anda hamil, terkadang Anda juga dapat mengalami kram kaki. Hal yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah pembuluh darah Anda yang tidak lancar. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengangkat atau menaikkan kaki Anda keatas ketika Anda berbaring. Anda dapat mengganjal kaki Anda dengan bantal atau guling atau menyenderkan kaki Anda di tembok.

  • Lebih banyak berkeringat

Saat Anda hamil, produksi hormon dan metabolisme Anda yang meningkat akan meningkatkan aliran darah Anda, membuat Anda lebih banyak berkeringat.

  • Jerawat

Peningkatan produksi hormon saat kehamilan dapat menstimulasi kelenjar seabsea Anda yang berfungsi untuk menghasilkan sebum atau minyak di kulit. Hal ini dapat menyebabkan Anda menjadi berjerawat.

  • Gusi berdarah

Untuk masalah yang satu ini lagi lagi disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron di tubuh Anda. Gusi berdarah merupakan hal yang umum terjadi saat kehamilan.

  • Gatal-gatal

Peningkatan produksi hormon esterogen dan kulit And ayang meregang dapat menyebabkan kulit Anda terasa gatal. Di masa-masa ini, ingatlah untuk menjaga kulit Anda agat tetap lembab dengan menggunakan produk pelembab, menghindari mandi menggunakan air panas, dan gunakan sabun yang lembut untuk kulit.

  • Indra penciuman yang menajam

Selain menyebabkan gatal-gatal, hormon estrogan juga membuat indra penciuman Anda menjadi lebih tajam. Hal ini terkadang dapat membuat Anda mual ketika mencium sesuatu. Untuk mengatasinya, cobalah untuk menghindari bau-bau yang tajam dan kunyahlah permen karet.

  • Perubahan pada cairan vagina

Peningkatan hormon estrogen di tubuh Anda saat Anda hamil dapat menstimulasi keluarnya cairan vagina. Hal ini cukup normal dan Anda tidak perlu khawatir selama cairan vagina Anda tidak berbau. Hindari douching dan memakai produk-produk untuk vagina Anda yang dapat mengacaukan pH di vagina Anda dan justru membuat Anda lebih rentan terkena infeksi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keputihan saat kehamilan, klik disini.

  • Perubahan warna kulit

Perubahan hormon di tubuh Anda dapat membuat meanin Anda untuk memproduksi lebih banyak pigmen dan membuat beberapa area di kulit Anda menjadi lebih gelap, seperti garis di perut dan areola Anda. Selain itu, vagina Anda juga akan tampak lebih gelap karena peningkatan aliran darah yang terjadi saat kehamilan.

  • Libido yang meningkat

Peningkatan hormon esterogen saat kehamilan dapat meningkatkan libido Anda, membuat Anda ingin terus menerus bersama pasangan Anda dan berhubungan seksual dengan pasangan Anda.

  • Lebih mudah lupa

Anda mungkin menyadari bahwa Anda menjadi lebih pelupa ketika Anda hamil dan lebih susah untuk berkonsentrasi. Salah satu hal yang menyebabkan fenomena ini adalah perubahan hormon yang ada di tubuh Anda dan perubahan struktur otak Anda ketika Anda hamil. Hal lain yang dapat menyebabkan fenomena ini adalah kurang tidur, stress, dan rasa cemas.

Knowledge is power ~

BENARKAH posisi janin itu PENTING, dalam PERSALINAN?

Optimalkan Posisi Janin

Sering saya mendengar dan membaca pertanyaan pertanyaan dari teman teman bidan dan juga beberapa klien seperti ini:

  • “ Teman saya kemarin crita bahwa persalinanya sangat lama dan sulit karena posisi janinnya mlumah (terlentang _red) aliyas Occiput Posterior (OP). Bagaimana cara mencegahnya dan memastikan saya tidak mengalaminya?”
  • “klien saya pembukaan 3 ke 4 cm membutuhkan waktu berhari hari, lalu pas sudah fase aktif si ibu merasa kesakitan tiap kali kontraksi hingga akhirnya ibunya sudah kecapekan dan endingnya menyerah di pembukaan 6, dan minta di SC. Ternyata posisi janinnya TERLENTANG. Bagaimana caranya supaya posisi janin lebih optimal saat persalinan?”

Jawaban Singkat:

Ketika sudah dalam proses persalinan, dan ternyata posisi janinmu terlentang atau Occiput Posterior (OP), tentu kita tidak bisa berbuat banyak.

Karena seharusnya posisi ini sudah bisa terkoreksi sejak masa kehamilan, jauh sebelum proses persalinan dimulai. Namun sebagai provider yang UPDATE dan sebagai ibu yang CERDAS, otomatis Anda harus mampu dan terampil dalam mengatasinya ketika masalah ini muncul.

Jawaban Panjang:

Saat ini lebih dari 20 penelitian ilmiah yang diterbitkan di berbagai jurnal penelitian tentang bayi OP dan pengaruhnya terhadap persalinan dan kelahiran. Beberapa hasil penelitian yang saya baca, menyatakan bahwa:

  • Bayi OP dapat menyebabkan kontraksi lebih namun tidak menyebabkan pembukaan juga dikenal sebagai persalinan prodromal, dan dengan mengupayakan bayi pada posisi optimal akan membantu memperlancar proses persalinan. Anda dapat mencegah bayi OP dengan mempertahankan postur tertentu dan menghindari pose “leyeh leyeh” selama kehamilan.
  • Nyeri punggung dan tulang ekor yang sangat kuat pada saat persalinan disebabkan oleh bayi OP.
  • Bayi yang OP adalah malposisi dan posisi Occiput Anterior (OA), atau menghadap ke punggung ibu hamil, adalah posisi ideal untuk persalinan dan kelahiran.
  • merangkak (Hands & Knees) adalah posisi terbaik untuk merotasi bayi OP dalam persalinan.
  • Operasi caesar untuk bayi OP seringkali tidak diperlukan.

Pendapat Para Peneliti

Memang menurut hasil penelitian dan berdasarkan pengalaman selama ini, Ketika posisi janinmu tidak optimal apalagi OP, maka proses persalinan biasanya lebih lama dan lebih menyakitkan, bahkan seringkali terjadi persalinan macet.Namun disini bukan berarti posisi janin posterior saja yang bisa menyebabkan komplikasi atau penyulit dalam persalinan.

Dan Ketika kita fokus pada posisi bayi sebagai penyebab ketidak lancaran persalinan artinya kita percaya pada pemikiran bahwa ada sesuatu yang salah dan perlu diperbaiki. Bantu ibu untuk tetap relaks dan bisa istirahat, tetapi semakin kita memberitahunya bahwa ada sesuatu yang salah, maka justru hal ini bisa membuat sang ibu semakin banyak stres.

Menurut penelitian, ibu dengan posisi janin OP: 70% ibu melaporkan mengalami nyeri punggung saat persalinan dan 45% mengatakan nyeri terus menerus. Seperti yang akan kita bahas nanti, kita tahu bahwa lebih dari 50% bayi akan mengalami OP di beberapa titik fase dalam persalinan, tetapi hanya 12% yang akan persisten di posterior (Barth, 2015).

Nah, namun karena seringkali kita sebagai provider selalu berfikir bahwa ibu dengan sakit punggung yang berlebih saat proses persalinan biasanya bayinya posterior(OP), maka seringkali menyebabkan kita lebih fokus pada bayi daripada ibu yang kesakitan.

Padahal bisa saja ada fator factor lain yang bisa menyebabkan sakit punggung saat melahirkan? Misalnya:

  • Ligamentum uterosakral: Ligamen ini menempel pada uterus ke sakrum. Berat bayi dan rahim yang membesar menyebabkan ketegangan pada sakrum dan menyebabkan sakit punggung pada akhir kehamilan. Dalam persalinan, penambahan kontraksi menarik sakrum dan dapat menyebabkan nyeri punggung bawah yang signifikan. Penggunaan kompres panas dan dingin pada punggung bawah dapat membantu, meredakan nyeri, TENS, dan counter pressure juga sangat membantu meredakan nyeri.
  • Cedera panggul, ketidaksejajaran panggul, atau kelainan Meningkatnya berat janin Disproporsi sefalopelvis Posisi bayi.

References

  1. Ahmad, A., et al. Association between fetal position at onset of labor and mode of delivery: a prospective cohort study. Ultrasound Obsetet Gynecol. 2014; 43: 176-182.
  2. Barth, W.H. Persistent Occiput Posterior. Obstet Gynecol 2015;125:695–709.
  3. Desbriere R, Blanc J, Le Dû R, et al. Is maternal posturing during labor efficient in preventing persistent occiput posterior position? A randomized controlled trial. Am J Obstet Gynecol 2013;208:60.e1-8.Fantu S, Segni H, Alemseged F. Incidence, Causes and Outcome of Obstructed Labor in Jimma University Specialized Hospital. Ethiopian Journal of Health Sciences. 2010;20(3):145-151.
  4. Fantu S, Segni H, Alemseged F. Incidence, Causes and Outcome of Obstructed Labor in Jimma University Specialized Hospital. Ethiopian Journal of Health Sciences. 2010;20(3):145-151.
  5. Hart, J., Walker, A. Management of Occiput Posterior Position. Journal of Midwifery & Women’s Health. 2007;52:508-513
  6. Kariminia A, Chamberlain MF, Keogh J, Shea A. Randomized controlled trial of effect of hands and knees posturing on incidence of occiput posterior position at birth. BMJ 2004;328:490.
  7. Lee, N., et al. ‘Facing the wrong way’: Exploring the Occipito Posterior position/back pain discourse from women’s and midwives perspectives. Midwifery (2015),http://dx.doi.org/10.1016/j.midw.2015.06.003.
  8. Lieberman, E., et al. Changes in fetal position during labor and their association with epidural analgesia. Obstet Gynecol. 2005 May;105(5 Pt 1):974-82.
  9. Ridley, R. Diagnosis and Intervention for Occiput Posterior Malposition. JOGNN. 2007;36:135-143.
  10. Simkin, P. The Fetal Occiput Posterior Position: State of the Science and a New Perspective. Birth. 2010;37:61-71.
  11. Simkin, Penny. ‘The Occiput Posterior Fetus: How Little We Know’. 2005. Presentation.
  12. Stremler, R. et al. Hands-and-Knees Positioning During Labor with Epidural Analgesia. JOGNN. 2009;38:391-398.
  13. Stremler, R. et al. Randomized Controlled Trial of Hands-and-Knees Positioning for Occipitoposterior Position in Labor. Birth. 2005;32:243-251.

 

 

BAHAYA jika Anda Membandingkan Pemulihan Pasca Persalinan Anda dengan Ibu Lain!

Anda Adalah Ibu Yang Hebat!

Siapa yang suka di banding bandingkan dengan orang lain?

Kalau saya, saya TIDAK SUKA! Bagaimana dengan Anda?

empat minggu pasca persalinan, menatap tumpukan pakaian kotor yang terus bertambah, dan merasa bersalah karena tidak punya waktu, tenaga, atau keinginan untuk mengurus cucian. Hhhh…..jangankan ngurus cucian, dan bersih bersih rumah, ngurus diri sendiri saja seringkali ketheteran, apalagi jika Anda belum punya asisten rumah tangga. Apakah itu artinya Anda malas? Apa ada yang salah denganmu? Tidak! Anda baru saja punya bayi. Jadi WAJAR! Kadang Anda merasa bersalah karena Anda melihat artis artis atau influencer di Instagram yang sering Anda lihat yang posting betapa rapih dan bersih rumah mereka padahal baru saja melahirkan. Lalu seringkali Anda merasa INSECURE.

Hayo…siapa yang merasa demikian?

Hai ibu ibu hebat! Masa nifas memang masa yang lumayan menantang: tidak hanya lelah secara fisik namun juga lelah secara emosional, menyesuaikan diri dengan cara hidup baru, terus-menerus dipenuhi kegiatan menyusui hingga seringkali tidak bisa lepas dari mulut bayi yang maunya bentar bentar terus “nenen” di dada Anda, dan — tentu saja — belum lagi Anda harus segera pulih secara fisik setelah melahirkan, entah itu pulih dari luka jahitan bekas operasi sesar maupun luka cajitan di perineum akibat robekan jalan lahir.

Pengalaman nifas selalu berbeda untuk setiap orang, yang berarti periode nifas Anda bisa saja tidak sama atau memakan waktu yang lama seperti orang lain.

Mungkin saat masa nifas, Anda merasa kreatif secara mental, hingga sempet mengambil foto bayi Anda, posting dan berbagi di sosial media, tetapi Anda tidak memiliki energi fisik untuk membersihkan rumah. Atau mungkin sebaliknya. Anda mampu membereskan tugas sehari-hari dengan baik, tetapi ternyata Anda tidak dapat posting dan merangkai kata kata yang indah kepada teman-teman Anda.

Proses Pemulihan Pasca Persalinan

Apa pun jenis persalinan yang Anda miliki, Anda adalah IBU yang SEMPURNA. Setelah melahirkan, Anda akan mengalami pendarahan selama beberapa minggu pasca bersalin dan mungkin mengalami kram rahim untuk beberapa waktu juga. Mungkin sangat tidak nyaman untuk berjalan apalagi jika terpaksa Anda harus naik turun tangga.

Suasana hati Anda kemungkinan besar juga akan naik turun, membuat Anda senang namun bisa jadi tiba tiba menangis. Ini semua normal.

Ingatlah bahwa Anda juga akan mengalami kurang tidur, menyusui terus menerus sampai pegel, dan mungkin ditambah harus mengurus anak-anak lainnya.

Perawatan diri atau SELF CARE menjadi SANGAT penting pada fase ini.

Alasan Pemulihan Anda Mungkin memakan waktu Lebih Lama

Jika Anda bertanya-tanya mengapa Anda merasa tidak bisa segera kembali normal, tidak seperti saudara ipar Anda atau tetangga Anda yang beberapa hari setelah melahirkan sudah langsung bisa pergi sendiri kepasar sembari menggendong bayinya. Berikut beberapa alasan mengapa pemulihan Anda mungkin menjadi lebih lama dari yang lain.

  • Proses persalinan yang Sulit

Beberapa persalinan pervaginam berjalan lancar, tetapi ada juga beberapa ibu yang mengalami berbagai intervensi atau bahkan komplikasi; operasi caesar secara harfiah adalah operasi perut besar.

Proses persalinan sangat melihatkan fisik dan emosi. Jika Anda merasa “mistreated” selama persalinan, jika Anda atau bayi Anda mengalami kesulitan atau masalah atau komplikasi, atau jika Anda tidak mendapatkan jenis kelahiran yang Anda harapkan, mungkin ada akan merasakan gangguan emosional. Dalam beberapa kasus, depresi, kecemasan, atau gangguan stres pasca melahirkan termasuk trauma dapat terjadi.

  • Kebutuhan Perawatan Medis

Merawat jahitan bedah caesar, mengelola kondisi kesehatan sebelumnya, mengobati pembengkakan kelenjar ASI, megatasi produksi ASI yang sedikit, atau mastitis, dan menangani masalah wasir dan sembelit yang mungkin muncul setelah proses melahirkan, semuanya memakan waktu dan menguras tenaga. Jika Anda mencurahkan banyak waktu untuk merawat itu semua di sela-sela merawat bayi Anda, pemulihan Anda bisa memakan waktu lebih lama.

  • Bukan Pertama Kali

Biasanya ibu yang baru pertama kali melahirkan, dia  berada dalam kondisi prima sebelum kehamilan sehingga untuk Kembali ke bentuk tubuh dan stamina sebelum melahirkan, memakan waktu lebih cepat. Dan pad aibu yang baru pertama kali melahirkan, biasanya Anda hanya focus pada 2 hal taitu bayi Anda dan tubuh Anda. Namun, jika Anda adalah ibu kedua atau ketiga kalinya bahkan ke lima kalinya, perlu waktu lebih lama untuk PULIH secara keseluruhan. Selain karena tentu saja Anda sudah berusia lebih tua, dengan stamina yang menurun, Anda bisa jadi tidak bisa hanya focus pada diri Anda dan bayi baru lahir , namun juga harus membagi perhatian dengan sang kakak.

  • Kurangnya dukungan

Menjadi orang tua itu tidak mudah, terlebih lagi jika Anda melakukannya sendiri aliyas tidak mempunyai asisten rumah tangga. Tidak adanya sistem dukungan dari teman dan keluarga yang peduli dapat memperpanjang masa pemulihan pasca persalinan karena Anda akan menangani semuanya sendiri (mulai dari memasak hingga bersih-bersih hingga tugas lai)

  • Anak-Anak Lain di Rumah

“Tidurlah saat bayi Anda tidur” hanya nasihat yang baik jika bayi Anda tidak memiliki saudara kandung. Saat Anda mempunyai anak lebih dari 1, tentu Anda harus berperan bagaikan “MAMAK GURITA” dimana semua orang dirumah hanya punya satu keyword = MAMA. Dan Anda harus ada segera Ketika anggota keluarga mengucapkan keyword tersebut.

Bagaimana Mengatasinya

Coba salah satu solusi berikut.

  • Meminta bantuan. Terima makan malam beku, tawaran untuk menjalankan tugas, dan kesempatan untuk bersantai sementara orang lain bisa membantu atau dimintai tolong untuk sekedar cuci piring. Jangan takut untuk membuat permintaan bantuan khusus kepada teman atau anggota keluarga yang mengatakan “Beri tahu saya jika Anda butuh sesuatu!” Setiap bantuan kecil itu SANGAT membantu.
  • Pergi ke luar. Jika Anda merasa lesu dan tidak bersemangat, ambillah udara segar. Berjalan-jalan sebentar menghirup udara bebas diluar rumah sejenak. ini bisa menjadi hal yang bagus jika Anda siap, tetapi jika tidak, hanya duduk di halaman belakang saat sesi menyusui dapat meningkatkan semangat Anda.
  • Lakukan sesuatu yang Anda sukai. Bayi Anda menggunakan semua waktu luang dan sel otak Anda, tetapi melakukan apa pun yang Anda sukai, entah itu mengambar atau hanya mengecat kuku kaki Anda, dapat membantu Anda merasa lebih baik.
  • Singkirkan media sosial. Ketika semuanya gagal, tutup aplikasi Anda dan baca buku. Terkadang menelusuri kehidupan orang lain bisa menguras emosimu dan membuatmu merasa tidak mampu.
  • Prioritaskan tidur dan istirahat. Karena ini yang Anda butuhkan. Menjadi produktif itu bagus, tetapi itu bukan prioritas —
  • Ingat KONTROL ke provider. Melakukan Pemeriksaan pasca persalinan enam minggu adalah kesempatan penting bagi provider Anda untuk memastikan Anda mengalami kemajuan fisik dan mental setelah melahirkan — dan jika tidak, ini memberi mereka kesempatan untuk membantu Anda mengetahui apa yang terjadi.

INGAT! masa nifas adalah pengalaman yang UNIK.

Tidak hanya bayi Anda yang butuh dipulihkan setelah kelahiran mereka, namun Andapun butuh PULIH baik secara fisik maupun mental emosional. Jangan terjebak dalam permainan perbandingan dengan orang lain jika sepertinya pemulihan mereka berada di timeline yang berbeda. Mungkin! Anda juga tidak tahu tantangan apa yang mungkin mereka hadapi di balik layar. Bersabarlah dengan diri sendiri, banggalah dengan apa yang telah Anda capai, dan tetap fokus untuk merawatdiri sendiri dan bayi Anda.

SEMANGAT ya!

Memahami Uterine Tachysystole aliyas KONTRAKSI yang BERLEBIHAN saat persalinan

Pengertian Kontraksi Berlebihan

GELOMBANG RAHIM aliyas KONTRAKSI merupakan satu hal yan PALING PENTING pada proses persalinan. Karena proses persalinan tidak akan terjadi apabila tidak ada kontraksi.

Saat proses persalinan, kapan waktu yang tepat bagi Anda untuk pergi ke RS atau Klinik juga ditentukan dari sudah teratur atau belum, sudah intens atau belum kontraksi Anda.

Walaupun beberapa orang menganggap gelombang Rahim (aka kontraksi) ini adalah Sesutu yang terasa kurang nyaman hingga menyakitkan, namun karena kontraksi ini dianggap penting, sehingga kontraksi ini dianggap sesuatu hal yang HARUS TERJADI, dan kontraksi adalah sesuatu yang dipandang baik, karena melakukan pekerjaan penting dalam proses persalinan.

Nah namun pernah tidak Anda mengalai kontraksi yang TERLALU BANYAK, TERLALU SERING atau bahkan TERLALU KUAT sehingga bisa berbahaya bagi Anda atau bayi Anda?

Mari kita lihat apa yang terjadi ketika Anda mengalami kontraksi rahim yang abnormal atau berlebihan — khususnya jenis kontraksi abnormal yang dikenal sebagai takisistol uterus (Uterine Tachysystole).

Memahami Uterine Tachysystole Dalam makalah penelitian tahun 2013, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) meminta para dokter untuk berhenti menyebut jenis kontraksi ini sebagai “hiperstimulasi” dan “hiperkontraktilitas,” tetapi mendesak mereka untuk mengadopsi istilah “tachysystole” (TS).(1)

Menurut ACOG, takisistol uterus didefinisikan sebagai lima kontraksi dalam periode waktu 10 menit. Meskipun takisistol uterus dapat terjadi selama semua jenis persalinan, kondisi ini lebih sering dikaitkan dengan kelahiran di mana obat perangsang persalinan diberikan atau obat induksi diberikan. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap, tetapi beberapa penelitian telah mengaitkan takisistol uterus dengan masalah detak jantung janin, solusio plasenta, peningkatan kemungkinan tinggal di unit perawatan intensif neonatal (NICU), dan penurunan oksigenasi janin.

Takisistol Uterus vs. Kontraksi Normal

Dalam beberapa minggu menjelang persalinan dan persalinan, Anda akan mengalami beberapa jenis kontraksi. Sebelum persalinan dimulai, Anda akan mengalami “latihan” kontraksi yang dikenal sebagai kontraksi palsu atau kontraksi Braxton Hicks. Jenis kontraksi ini bisa menjadi tidak nyaman tetapi tidak menyebabkan serviks Anda membuka atau bayi Anda bergerak ke jalan lahir seperti yang terjadi pada kontraksi persalinan yang asli.

Anda tahu kontraksi Anda “nyata” ketika kontraksi lebih sering, berdekatan, dan ketika terjadi secara teratur (tidak ada berhenti dan mulai). Pada persalinan awal, kontraksi Anda biasanya tidak akan terlalu menyakitkan, Namun seiring dengan perkembangan dan kemajuan persalinanmu, kontraksi Anda akan menjadi lebih intens, bertahan lebih lama, dan berjarak lebih dekat. Anda dapat membayangkan kontraksi seperti gelombang: kontraksi memiliki awal, puncak, dan akhir. Interval di antara kontraksi, biasanya ada setidaknya beberapa saat untuk istirahat. Bahkan saat persalinan meningkat, sebagian besar kontraksi persalinan tidak berlangsung lebih dari 60 hingga 90 detik, menurut ACOG.(2)

Takisistol uterus dianggap sebagai pengalaman kontraksi yang terlalu sering, dengan beberapa kontraksi berturut-turut selama periode waktu yang singkat — lima atau enam kontraksi dalam rentang waktu 10 menit. Hal ini membuat ibu hanya memiliki sedikit waktu untuk istirahat, dan dapat membebani sistem tubuh bayinya.

Takisistol uterus atau Uterine Tachysystole adalah satu hal yang baru mulai dipelajari oleh para peneliti, jadi datanya terbatas. Namun, dari data awal yang ada di luar sana, takisistol uterus mungkin sering terjadi. Misalnya, dalam makalah penelitian ACOG tentang takisistol uterus, ibu bersalin dari bayi tunggal dari 10 rumah sakit Perawatan Kesehatan Intermountain dipantau dari Maret 2007 hingga Juni 2009. 50, 335 persalinan terjadi di antara 48.529 wanita. Dalam kelompok itu, ada 7.567 kasus takisistol uterus yang diamati Studi lain, yang diterbitkan dalam The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, mengamati takisistol uterus pada ibu yang tidak menerima obat perangsang persalinan. Studi ini menemukan bahwa 11% ibu yang melahirkan memiliki setidaknya ada satu klien yang mengalami episode takisistol uterus

Apa Penyebab Tachysystole? Dalam studi yang diterbitkan oleh ACOG terhadap wanita yang melahirkan di rumah sakit Intermountain Healthcare, ada beberapa faktor yang membuat mereka lebih mungkin mengalami takisistole uterus.(1)

Faktor-faktor tersebut antara lain:

  • Penggunaan obat perangsang persalinan, seperti oksitosin atau misoprostol
  • Penggunaan epidural untuk manajemen nyeri
  • Induksi persalinan
  • Preeklamsia
  • Hipertensi

dalam penelitian ini, seorang ibu bersalin dua kali lebih mungkin mengalami episode takisistol uterus jika mereka diberi oksitosin selama persalinan.

Faktor Resiko

Sekali lagi, memahami takisistol uterus dan efeknya pada wanita dan bayi yang melahirkan adalah hal yang relatif baru. Sejauh ini, ada beberapa alasan untuk diyakinkan bahwa mengalami takisistol uterus tidak akan berdampak signifikan pada Anda atau bayi Anda. Namun, ada juga beberapa alasan untuk mulai memperhatikan kasus takisistol uterus ini.

Perubahan Denyut Jantung Janin dan Penurunan Oksigen

Dalam sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology, takisistol uterus sangat terkait dengan perlambatan denyut jantung janin. ACOG menyatakan, peningkatan kontraksi dan kejadian takisistol uterus dapat menyebabkan penurunan oksigen ke janin serta perubahan detak jantung janin. Dalam penelitian mereka tentang wanita bersalin di rumah sakit Intermountain Healthcare, seperempat dari semua kasus takisistol uterus terjadi penyimpangan detak jantung janin.(4)

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine menemukan hubungan antara takisistol uterus dan masalah detak jantung janin. Selain itu, ibu yang mengalami takisistol uterus lebih berpotensi dilakukan operasi caesar, dan bayinya lebih cenderung membutuhkan perawatan NICU. Namun, penelitian menemukan bahwa bayi-bayi ini cenderung tidak memiliki skor Apgar yang rendah saat lahir atau menunjukkan tanda-tanda cairan ketuban mengandung mekonium. (3)

Jika Anda sedang hamil dan khawatir tentang takisistol uterus atau pernah mengalaminya selama persalinan, Anda harus membicarakan masalah Anda dengan dokter atau bidan yang merawatmu. usahakan Mengurangi penggunaan obat perangsang persalinan, alias mengurangi intervensi induksi. Bagaimanapun, ingatlah bahwa sebagai pasien dan sebagai orang tua, Anda memiliki hak untuk mendiskusikan kekhawatiran Anda dengan provider Anda, mengajukan pertanyaan apa pun yang ada di pikiran Anda, dan menganjurkan hasil terbaik untuk Anda dan bayi Anda.

Selamat memberdayakan diri dan ingat KNOWLEDGE is POWER.

Referensi:

Esplin M, Henry E, Heuser C, et al. Tachysystole in term labor: incidence, risk factors, outcomes, and effect on fetal heart tracings. 2013;209(1):p32.e1-32.e6. doi:https://doi.org/10.1016/j.ajog.2013.04.004.

The American College of Obstetricians and Gynecologist. How to Tell When Labor Begins. Updated May 2020.

Ahmed A, Aldhaheri S, Haberman S, Minkoff H, Sakr S, Zhu L. Uterine tachysystole in spontaneous labor at term. Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine. 2016;29(20):3335-3339. https://doi.org/10.3109/14767058.2015.1125463.

Alexander J, Bleich A, Leveno K, Lo J, McIntire D, Stewart R. Defining uterine tachysystole: How much is too much?. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2012;207(4):290e1-290.e6. doi:https://doi.org/10.1016/j.ajog.2012.07.032.

Additional Reading

Leathersich SJ, Vogel JP, Tran TS, Hofmeyr GJ. Acute tocolysis for uterine tachysystole or suspected fetal distress. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2018;7(7):CD009770. doi:10.1002/14651858.CD009770.pub2.