Bidan Kita

Home Blog Page 14

Menyusui dengan Puting Datar dan Mendelep? Mungkinkah?

Apakah Bisa Menyusui Dengan Puting Masauk Ke Dalam?

Sama seperti payudara, puting wanita mempunyai berbagai macam jenis, bentuk, dan ukuran. Sebagian besar wanita mungkin mempunyai bentuk puting yang menonjol dan akan menjadi tegak ketika mendapatkan suatu rangsangan, namun adapula beberapa wanita yang mempunyai puting yang datar atau masuk ke dalam “mendelep”.

Pada umumnya, puting datar dan puting yang masuk kedalam tidak akan mempengaruhi kemampuan Anda untuk menyusui, karena ketika Anda menyusui, mulut si kecil tidak hanya menyedot melalui puting, namun juga dari areola (area gelap di sekitar puting) dan area sekitar kelenjar payudara. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa puting datar dan mendelep membuat menyusui menjadi lebih menantang karena si kecil biasanya cenderung kesulitan untuk menempel dengan baik di puting jenis datar atau mendelep. Hal ini tentunya dapat menimbulkan berbagai masalah seperti payudara bengkak, ASI tersumbat, mastitis, produksi ASI menurun, dll. Namun, sebenarnya dengan kesabaran dan teknik yang benar, Anda masih dapat menyusui dengan puting datar maupun mendelep.

Kenali payudara Anda!

Selama kehamilan, tubuh seorang wanita akan mengalami berbagai macam perubahan, dan payudara Anda bukanlah pengecualian. Untuk beberapa wanita, payudara yang sensitif dapat menjadi tanda-tanda pertama kehamilan, dan hal ini dapat terjadi beberapa hari setelah pembuahan terjadi. Selama kehamilan, payudara Anda akan membesar dan puting Anda akan menjadi lebih menonjol. Hal ini merupakan cara tubuh Anda mempersiapkan masa menyusui. Namun, di beberapa kasus tertentu, apabila Anda memiliki puting mendelep, kehamilan justru akan membuat puting Anda semakin masuk kedalam.

Untuk mengetahui tipe puting Anda, Anda dapat mengamati bagaimana payudara Anda merespon pada rangsangan dari luar, seperti di suhu dingin atau ketika Anda merasa terangsang. Jika puting Anda menjadi lebih keras dan menonjol, maka itu berarti Anda tidak mempunyai tipe puting datar atau mendelep. Namun, apabila Anda masih belum yakin, Anda dapat melakukan “pinch test” untuk mengetahuinya.

Untuk melakukan pinch test, pertama-tama, letakkan jempol dan telunjuk Anda di dasar puting Anda, lalu dengan lembut cubit areola Anda (area gelap di sekitar puting). Jika puting Anda menonjol saat Anda melakukan hal ini, maka Anda tidak mempunyai puting mendelep. Apabila puting Anda tidak menonjol, maka besar kemungkinan bahwa Anda mempunyai puting datar. Terakhir, apabila puting Anda masih masuk kedalam atau justru semakin masuk kedalam, maka Anda mungkin mempunyai puting mendelep.

Tipe puting datar dan mendelep

Puting datar dan mendelep dapat digolongkan lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Dimpled

Anda dapat disebut memiliki puting jenis ini apabila ada sebagian puting Anda yang menonjol dan bisa ditarik namun puting Anda akan kembali seperti kondisi semula ketika Anda melepas jari Anda.

  • Unilateral

Puting unilateral berarti hanya ada salah satu payudara Anda yang memiliki puting mendelep atau datar dan payudara Anda satunya memiliki puting umum yang menonjol beberapa milimeter dari areola Anda.

  • Inverted

Puting mendelep atau inverted nipples dapat dibagi menjadi tiga tingkatan berdasarkan tingkat keparahannya. Tingkat pertama adalah kondisi dimana tidak ada kerusakan pada saluran ASI Anda dan Anda masih dapat menyusui dengan baik. Pada tingkat ini, sebagian besar bayi masih dapat membuat puting Anda keluar ketika ia sedang menyusu, namun untuk bayi yang lahir prematur atau tidak dapat menghisap dengan kuat, munggkin puting jenis ini dapat menjadi suatu tantangan. Dalam tingkat kedua, puting Anda masuk kedalam hingga sejajar dengan areola. Terkadang, pada level kedua ini, terdapat sedikit kerusakan pada saluran ASI Anda dan Anda mungkin Anda merasakan rasa sakit atau mengalami kesulitan saat menyusui. Yang terakhir, pada tipe ketiga, puting Anda berada di bawah areola. Terkadang pada kasus yang parah, saluran ASI Anda benar-benar tersumbat dan menyusui tidaklah memungkinkan. Apabila puting Anda berada di tingkat kedua atau ketiga, konsultasikanlah dengan provider atau konsultan ASI Anda dan mereka akan memberikan Anda tips, rekomendasi posisi menyusui, dan alternatif pengobatan yang dapat Anda lakukan.

Tips untuk menyusui dengan puting datar atau mendelep

Apabila Anda mempunyai puting datar atau puting yang masuk kedalam, beberapa ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk memudahkan Anda saat menyusui.

  1. Nipple former

Anda mungkin menemui bahwa seiring dengan perubahan yang terjadi pada payudara Anda selama kehamilan, puting Anda akan lebih menonjol dari biasanya. Apabila hal tersebut tidak terjadi dan Anda merasa khawatir bahwa bentuk puting Anda dapat membuat masa menyusui menjadi lebih sulit, Anda dapat menggunakan nipple former. Nipple former merupakan alat yang digunakan untuk membantu puting Anda untuk keluar. Alat ini terbuat dari silikon yang lentur dan lembut yang dapat Anda masukkan ke bra Anda, menekan area di sekitar puting Anda secara lembut dan membuat puting Anda keluar.

Makanan yang Harus Dihindari saat Menyusui

STOP! Hindari Makanan Ini

Seringkali, kehamilan menjadi saat dimana Anda dapat mengkonsumsi berbagai makanan untuk memuaskan Anda ketika Anda mengidam. Namun, saat Anda sudah menginjak ke fase menyusui, Anda sudah tidak dapat makan sepenuhnya menurut dengan keinginan Anda. Di masa menyusui, beberapa ibu mempunyai kekhawatiran mengenai apa yang dapat dan tidak dapat ia makan serta efek makanan tersebut pada si kecil. Pada umumnya, ibu menyusui akan disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI, klik disini.

Apa Saja Makanan Yang Harus Dihindari Saat Menyusui?

Namun, ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dibatasi atau dihindari untuk sementara waktu selama menyusui. Berikut ini adalah beberapa daftar makanan yang sebaiknya Anda batasi atau hindari selama masa menyusui.

  1. Ikan tinggi merkuri

Ikan merupakan sumber DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid) yang merupakan dua tipe asam lemak Omega-3 dan merupakan kandungan yang bermanfaat bagi perkembangan otak si kecil namun sulit ditemui di makanan lain. Namun, beberapa ikan dan seafood dapat mengandung tingkat merkuri yang tinggi. Merkuri dapat menjadi berbahaya pada anak-anak karena mereka lebih rentan terkena keracunan merkuri yang dapat berdampak sampai ke sistem saraf pusat si kecil, menyebabkan penurunan atau keterlambatan dalam sistem gerak, kognisi, kemampuan berbicara, dan kesadaran visual. Beberapa ikan yang tinggi merkuri adalah, king makarel, marlin, hiu, ikan todak, tilefish, dan tuna.

Pada umumnya, Anda tidak disarankan untuk mengkonsumsi lebih dari 170 gram ikan sebanyak dua kali seminggu. Apabila Anda memutuskan untuk mengkonsumsi ikan karena kandungan Omega-3nya yang tinggi, Anda dapat mengkonsumsi ikan rendah merkuri seperti salmon dan trout. Selain itu, ikan-ikan mentah seperti sushi dan sashimi juga tidak disarankan karena kemungkinan adanya parasit dan bakteri. Namun jangan khawatir, Anda masih dapat mengkonsumsi sushi sekali-kali selama Anda mengkonsumsinya di restoran yang baik dan terkemuka.

  1. Minuman berkafein

Kopi, soda, teh, dan cokelat merupakan sumber kafein yang sering kita temui. Ketika Anda mengkonsumsi makanan berkafein, beberapa kafein tersebut juga terdapat pada ASI Anda. Hal ini dapat menyebabkan masalah mengingat tubuh si kecil masih mempunyai kesulitan untuk memecah dan menyingkirkan kafein. Akibatnya, kafein kafein tersebut dapat menumpuk di tubuh si kecil, menyebabkan si kecil rewel dan mengalami masalah tidur. Selain minuman diatas, ingatlah bahwa kafein juga dapat ditemui di obat-obatan dan minuman energi.

Makanan Pelancar ASI

Inidia Makanan Pelancar ASI

Setelah si kecil lahir, Anda akan dihadapkan dengan tantangan baru, yaitu menyusui. Menyusui merupakan cara yang sehat, murah, dan mudah untuk memberi makan si kecil. Selain itu, menyusui mempunyai banyak manfaat. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai manfaat ASI, klik disini. Terlepas dari manfaatnya, tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa ibu mempunyai kesulitan dalam memproduksi ASI. Selain itu, terkadang ada juga kekhawatiran bahwa Anda tidak memproduksi cukup ASI untuk si kecil.

Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan produksi ASI. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara meningkatkan produksi ASI, klik disini. Di masa menyusui ini, Anda perlu memperhatikan banyak hal, dari mulai kondisi emosional hingga kondisi fisik Anda. Anda benar benar harus memperhatikan nutrisi dan asupan makanan Anda.

Rekomendasi Makanan Saat Menyusui

Berikut ini adalah beberapa makanan yang baik dikonsumsi pada saat menyusui dan dapat membantu untuk meningkatkan produksi ASI:

  1. Oats

Jika Anda pernah mengkonsumsi kue untuk ibu menyusui, besar kemungkinannya bahwa kue tersebut mengandung oats. Selama ini, oats telah dikenal sebagai salah satu makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI. Walaupun baru ada sedikit penelitian yang membuktikan hal ini, namun teori ini datang dari tingginya tingkat zat besi pada oats (sekitar 43 gram oat kering mengandung 2 mg zat besi, atau sekitar 20% dari kebutuhan zat besi ibu menyusui setiap hari). Selain oatmeal, Anda juga dapat menggunakan beras merah, beras cokelat, beras hitam, barley, atau quinoa. 

  1. Bawang Putih

Bawang putih merupakan bahan makanan yang bergizi dan mempunyai banyak manfaat. Bawang putih juga diyakini sebagai bahan makanan yang dapat membantu dalam produksi ASI. Walaupun bawang putih mempunyai bau yang kuat dan dapat membuat ASI Anda berbau dan berasa seperti bawang putih, namun beberapa anak yang ternyata menyukai rasa bawang putih ini. Terdapat penelitian yang mengatakan bahwa ASI rasa bawang putih dapat membuat si kecil menyusu lebih lama. Namun di sisi lain, ada pula beberapa anak yang menunjukkan sesitivitas terhadap bawang putih. Apabila hal ini terjadi, hindarilah bawang putih untuk sementara waktu. Ikutilah petunjuk si kecil. Anda dapat menambahkan bawang putih sebagai bumbu di berbagai makanan Anda termasuk daging, sayuran, pasta, dan lainnya.

  1. Sayuran

Sayur sayuran seperti wortel dan sayur berdaun hijau gelap seperti kale, daun katuk, selada, bayam, dan brokoli mengandung banyak nutrisi, terutama kalsium dan zat besi. Selain itu, mereka juga mangendung phytoestrogen yang mempunyai pengaruh baik dalam produksi ASI.

  1. Buah-buahan

Selain sayuran, buah-buahan juga merupakan sumber nutrisi. Selain itu, buah buahan juga dapat membantu mengurangi sembelit yang sering kali dialami para ibu setelah persalinan. Beberapa rekomendasi buah yang kaya akan vitamin A dan potassium adalah pisang, mangga, dan aprikot. 

  1. Biji Wijen

Siapa yang mengira bahwa biji wijen yang sering kali kita jumpai ternyata bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI. Biji wijen tinggi akan kalsium dan mengandung zat tumbuhan yang mirip seperti esterogen. Seringkali, para ibu menggunakan biji wijen untuk meningkatkan produksi ASI. Anda dapat mengkonsumsi biji wijen dengan mencampurkannya di makanan yang Anda konsumsi, contohnya sebagai topping salad, atau mencampurkannya di campuran biji-bijian yang lain, kacang, dan buah-buahan kering. 

  1. Asparagus

Asparagus merupakan salah satu makanan wajib untuk ibu menyusui. Makanan ini tinggi akan serat, Vitamin A, Vitamin K, dan dapat membantu menstimulasi produksi hormon-hormon pada ibu menyusui yang penting untuk produksi ASI. Selain memasakknya, Anda juga dapat mengkonsumsinya dengan memotong dan mencuci asparagus, merebusnya dengan susu, lalu menyaring dan meminumnya. 

  1. Salmon

Salmon merupakan makanan yang tinggi akan EFA (Essental Fatty acids) dan Omega-3. Kedua kandungan ini sangatlah bernutrisi dan penting untuk ibu menyusui. Masukkanlah salmon dalam menu Anda untuk membantu meningkatkan hormon menyusui dan membuat ASI Anda lebih bernutrisi. 

  1. Daun Basil

Daun basil merupakan sumber anti-oksidan. Daun ini juga mempunyai efek menenangkan yang penting ketika Anda sedang dalam masa menyusui mengingat bahwa stress dapat mempengaruhi produksi ASI Anda. Selain itu, daun ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. Untuk mengkonsumsinya, Anda dapat mencampurkan daun ini ke dalam masakan Anda atau membuatnya menjadi teh dengan mencelupkan beberapa daun basil di air panas dan mendiamkannya untuk beberapa waktu. 

  1. Almond

Kacang-kacangan, terutama almond merupakan snack yang bermanfaat bagi ibu menyusui. Kacang ini tinggi akan protein, kalsium, Omega-3, dan Vitamin E. Omega-3 yang terkandung dalam almond dapat membantu untuk meningkatkan hormon yang berfungsi untuk memroduksi ASI. Selain itu, Vitamin E yang terkandung dalam almond dapat membantu menyembuhkan gatal-gatal yang disebabkan dari stretch mark pasca kehamilan. Anda dapat mengkonsumsi almond secara langsung atau meminum susu almond untuk menaikkan produksi dan kemanisan ASI Anda.

  1. Susu Sapi

Susu sapi tinggi akan kalsium dan EFA (Essental Fatty acids). Selain bernutrisi, susu sapi dapat membantu dalam produksi ASI. Bahkan dengan mengkonsumsi susu sapi selama masa menyusui, Anda dapat membantu menghindarkan si kecil dari alergi susu sapi. Namun, apabila Anda melihat adanya tanda-tanda alergi pada si kecil setelah Anda mengkonsumsi susu, hindarilah konsumsi susu untuk sementara waktu, termasuk susu kedelai. 

  1. Teh Menyusui

Sebenarnya, ada banyak sekali rempah-rempah yang dapat membantu Anda dalam produksi ASI, namun terkadang rempah rempah tersebut terdengar asing, susah didapat, atau tidak tau cara mengolahnya. Nah, cara termudah untuk mengkonsumsi rempa- rempah ini adalah dengan menggunakan teh. Anda dapat dengan mudah membeli teh yang berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI yang sudah mengandung berbagai rempah-rempah yang bermanfaat seperti fennel, fenugreek, milk thistle, dan lainnya. Selain dapat meningkatkan produksi ASI, teh juga bersifat menenangkan dan mudah untuk dibuat. 

  1. Minyak dan Lemak

Walaupun konsumsi lemak dan minyak secara berlebihan sangat tidak dianjurkan, namun Anda juga tidak disarankan untuk benar-benar menghindarinya. Minyak dan lemak merupakan bahan yang penting dalam masa menyusui karena mereka membantu dalam penyerapan vitamin dan mineral dari makanan yang Anda konsumsi. Selain itu, mereka juga dapat membantu Anda dalam buang air besar. Jika Anda merasa khawatir, Anda dapat menggunakan alternatif minyak sehat seperti olive oil, atau vegetable oil. Anda juga dapat mendapatkan asupan lemat dari makanan yang bergizi seperti salmon, alpokat, chia seeds, kelapa, yogurt, dan lainnya.

20 Perubahan Pada Tubuh Ibu Hamil Yang Mungkin Belum Anda ketahui

Apa Saja Perubahan Yang Terjadi Saat Hamil?

Pasti rasanya campur aduk ketika pertama kali mendapati diri Anda hamil.

Entah apakah ini adalah kehamilan yang diinginkan dan direncanakan maupun kehamilan yang tidak direncanakan, bahkan tidak diinginkan.

Pasti akan banyak perubahan yang Anda alami dalam tubuh dan diri Anda.

Dan ketika semua saudara dan teman Anda mengetahui bahwa Anda hamil, maka pertanyaan dan pernyataan mulai terlontar mulai dari “bagaimana rasanya?”, “kamu capek gak?”, “kamu mual muntah apa tidak?”, “kamu lapar?”, dll.

Memang sih, keluhan keluhan seperti mudah Lelah, mudah pusing, sering nyeri punggung dan persendian, kencing yang terus-menerus, rasa lapar yang terus-menerus, dan “lebih emosional” (baik dan buruk) semuanya dianggap sesuatu hal yang lazim terjadi dalam masa kehamilan, jadi ketika Anda menceritakan kepada orang lain  bahwa keluhan keluhan itu Anda rasakan maka tidak ada yang terlalu terkejut olehnya. Namun, sebenarnya di balik rupa rupa keluhan tersebut, ada banyak kesenangan yang bisa Anda rasakan dengan ketika Anda hamil

Ini Yang Akan Kita Rasakan

Nah saya akan tuliskan disini beberapa perubahan (bisa menyenangkan dan bisa kurang menyenangkan) yang seringkali belum di ketahui para ibu hamil

Silahkan simak ya:

  1. Payudara terasa lebih Kencang

Rasa kencang di payudara (bisa dianggap nyeri, atau hanya terasa kencang saja) sebenarnya adalah cara tubuh Anda memberi sinyal kepada otak supaya si otak mulai memproduksi hormone hormone , mempersiapkan kelenjar, meningkatkan jumlah dan volume pembuluh darah juga meningkatkan lemak di area payudara agar “bersiap diri” karena sebentar lagi “pertunjukan” di mulai. Aliyas sebentar lagi si payudara ini akan “bekerja” untuk memproduksi Air Susu Ibu yang akan menjadi makanan utama bayi. Rasa kencang ini biasanya dialami dan dirasakan di minggu minggu awal kehamilan di trimester pertama.

  1. Payudara menjadi lebih membesar

Kalau bagi saya pribadi, membesarnya payudara secara alami ini adalah satu anugerah. Mengingat ukuran payudara saya kecil. Namun bagi beberapa wanita yang ukuran payudaranya sudah besar sebelum hamil, ini menjadi terasa kurang menyenangkan. Karena pastinya akan terasa lebih “berat” bahkan terkadang terasa sesak dan ampeg apalagi saat mereka rebahan. Kadang juga membuat mereka kepikiran kalua kalau payudara mereka jadi “melorot” setelah hamil dan menyusui nanti.

Beberapa masukan yang bisa saya berikan tanpa melihat besar atau kecilnya ukuran payudara Anda sebelumnya :

  • Jaga postur Anda sehari-hari. Saat duduk maupun berdiri, usahakan tulang belakang terus tegak dan dada membuka
  • Latih dan stretching pada tulang belakang, otot bahu dan otot dada akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi peredaran darah dan melatih tonus otot dada Anda. Sehingga otot dada tetap kencang
  • Latih nafas dan lakukan gerakan yoga sederhana untuk menjaga area dada tetap sehat dan nyaman.

 

  1. Puting Anda Mungkin lebih membesar. menonjol dan areola menjadi lebih gelap warnanya

Pada dasarnya tubuhmu punya kecerdasan yang luar biasa. Dimana dia mampu meng-adjust dirinya untuk mempersiapkan diri menjalani fase berikutnya yaitu fase menyusui. Putting payudara yang membesar dan menonjol adalah salah satu wujud kecerdasan tubuhmu. Lagi lagi ini dilakukan supaya disaat bayimu sudah lahir, putting payudaramu sudah siap untuk di hisap bayimu saat menyusu.

Beberapa ibu ada yang putting susunya membesar namun tidak menonjol, ada yang datar saja atau bahkan mendelep. Nah untuk kasus seperti ini, seharusnya seorang ibu hamil harus sudah “aware” dari awal karena ini pasti akan butuh perlakuan khusus atau treatment tersendiri, karena jika tidak maka Anda akan mengalami kesulitan pada masa menyusui.

Beberapa ibu juga mengeluh gatal, perih atau meletek di putting nya sehingga terasa perih. Nah ini akan jadi ketidaknyamanan ketika tidak di rawat dengan baik.

Vagina “Rapet”: Mitos dan Tips

Yang Wajib Anda Ketahui

Selama ini ada banyak sekali mitos dan miskonsepsi mengenai vagina, contohnya, masih banyak orang yang percaya bahwa apabila vagina Anda longgar dan kehilangan elastisitas, maka vagina tersebut akan menjadi longgar selamanya. Hal ini tentunya tidak benar.

Pada dasarnya, tidak ada yang namanya vagina “longgar”. Vagina Anda mungkin akan berubah seiring bertambahnya usia dan setelah melahirkan, namun vagina Anda tidak akan menjadi “longgar” secara permanen.

Mitos Vagina Longgar?

Mitos mengenai vagina “longgar” pada mulanya ada dan digunakan sebagai cara untuk mempermalukan para wanita mengenai kehidupan seksualnya. Istilah ini biasanya dipakai untuk mendiskripsikan wanita yang berhubungan seksual dengan lebih dari satu pria, dan bukan untuk mendiskripsikan wanita yang seringkali berhubungan seksual dengan pasangannya. Namun, terlepas dari hal itu, pada kenyataanya, tidak peduli dengan siapa Anda berhubungan seksual atau berapa sering Anda berhubungan seksual, penetrasi tidak akan menyebabkan vagina Anda kehilangan elastisitasnya secara permanen.

Vagina terbuat dari jaringan yang sangat elastis yang didukung oleh serangkaian otot di dasar panggul. Panjang dan lebar saluran vagina dapat sangat beragam setiap orang. Ukuran dan bentuknya juga dinamis dan berubah sepanjang siklus. Jaringan vagina ini dapat meregang dan kemudian kembali ke ukuran yang sama. Vagina Anda mungkin akan sedikit berubah seiring bertambahnya usia dan setelah melahirkan, tetapi perubahan tersebut seringkali terjadi akibat adanya perubahan pada otot dasar panggul. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai otot dasar panggul, klik disini. Penggunaan gelas menstruasi, tampon dan hubungan seksual yang dilakukan secara sering tidak dapat  mengubah ukuran vagina, atau berdampak pada kenikmatan seksual.

Kerapetan vagina pada umumnya ditentukan oleh otot-otot dasar panggul di sekitar vagina. Saat Anda merasa terangsang, otot-otot ini akan menjadi rileks, membuat vagina Anda menjadi tidak terlalu sempit, atau “lebih longgar”. Ketika Anda merasa cemas, otot-otot ini akan menjadi lebih aktif dan bekontraksi, membuat vagina Anda menjadi sempit atau “lebih kencang.”

Vagina yang “rapet” belum tentu merupakan hal yang baik

Terlepas dari vagina “longgar”, perlu diketahui bahwa vagina yang “rapet” dapat menjadi suatu tanda adanya sesuatu yang salah, terutama apabila Anda merasakan ketidaknyamanan selama penetrasi.

TURUN BEROK aliyas Prolaps Vagina? Apa Itu?

Pengertian Prolaps Vagina

Prolaps vagina merupakan kondisi yang terjadi ketika otot di panggul Anda tidak cukup kuat untuk menyangga organ-organ di area panggul. Hal ini menyebabkan vagina Anda jatuh dari tempat yang seharusnya. Vagina, yang juga biasa disebut dengan jalan lahir, merupakan suatu terowongan yang menghubungkan rahim Anda dengan dunia luar. Vagina Anda adalah salah satu organ yang berada di area panggul di tubuh Anda. Organ-organ yang berada di area panggul ini ditahan dan disangga oleh rangkaian otot, jaringan, dan ligamen. Otot-otot inilah yang dinamakan otot dasar panggul. Sepanjang hidup Anda, karena beberapa alasan, otot dasar panggul ini dapat melemah, dan hal ini membuat organ Anda merosot atau jatuh ke ronga-rongga kosong. Hal inilah yang dinamakan prolaps.

Prolaps dapat bermacam macam berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya. Prolaps ringan dinamakan prolaps tidak lengkap, sedangkan prolaps yang parah dinamakan prolaps lengkap. Prolaps lengkap berarti organ Anda sudah melorot atau jatuh secara signifikan dari tempat yang seharusnya. Prolaps lengkap dapat membuat organ Anda mencuat dari tubuh Anda melalui vagina dan anus Anda.

Tipe-tipe prolaps

Terdapat berbagai macam prolaps. Prolaps dapat dikategorikan berdasarkan jenis organ yang merosot dan tempat dimana organ tersebut merosot. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists(ACOG), prolaps dapat digolongkan menjadi:

  • Vaginal vault prolapse (Apical prolapse): prolaps tipe ini terjadi ketika bagian atas vagina jatuh ke saluran vagina. Hal ini biasanya terjadi pada para wanita yang pernah melakukan histerektomi (operasi pengangkatan rahim).

  • Prolaps rahim / prolaps uteri: prolaps tipe ini juga sering disebut dengan istilah turun peranakan. Dalam prolaps tipe ini, rahim Anda melorot, masuk, dan menonjol ke vagina Anda.

  • Cystocele (Anterior vaginal prolapse): dalam prolaps tipe ini, kandung kemih Anda turun ke area vagina. Prolaps tipe ini biasanya ditandai dengan adanya tonjolan pada vagina. Prolaps tipe ini seringkali juga diiringi dengan urethrocele, yang merupakan kondisi dimana uretra Anda menonjol atau menyelip ke vagina Anda.

  • Rectocele (Posterior vaginal prolapse): prolaps tipe ini adalah kondisi dimana rektum menonjol ke luar sampai ke area vagina.

  • Enterocele: prolaps tipe ini sering juga disebut dengan hernia vagina. Hal ini terjadi ketika usus kecil turun ke dalam rongga panggul dan mendorong bagian atas vagina sehingga menciptakan suatu tonjolan. Kondisi ini pada umumnya sering terjadi pada wanita yang pernah melakukan histerektomi (operasi pengangkatan rahim). 

Apa penyebabnya?

Penyebab utama terjadinya prolaps vagina atau prolaps panggul adalah lemahnya otot dasar panggul dan ligamen di panggul Anda. Lemahnya otot dasar panggul ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Berikut in adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan lemahnya otot dasar panggul:

  • Kelebihan berat badan
  • Kehamilan dan persalinan
  • Pekerjaan yang membutuhkan mengangkat beban berat
  • Histerektomi
  • Sembelit yang berkepanjangan
  • Bertambahnya usia
  • Menopouse
  • Faktor keturunan (terdapat anggota keluarga yang juga mengalami prolaps)
  • Batuk parah (batuk yang disebabkan oleh rokok, bronkitis parah, pneumonia kronis, kanker paru paru, empisema, cystic fibrosis atau asma)
  • Fibroid (tumor jinak) di panggul

Apa gejalanya?

Kenali, Rawat dan Sehatkan LIGAMENT di Rahimmu

Peran Penting Rahim

Rahim, memainkan peran penting dalam proses reproduksi, dia menyediakan tempat bagi janin yang sedang berkembang dan karenanya itu, rahim harus berada di lokasi yang stabil namun fleksibel. Berbagai ligamen suspensori membantu menyediakan tempat ini. Memahami Anatomi dan mengerti cara untuk “adjust” menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi dan men-treatment kondisi patologis yang terkait.

Rahim juga membutuhkan dukungan agar tetap terpusat di dalam rongga panggul. Dukungan yang diterimanya datang dalam dua hal: dinamis dan pasif. Ligamen pada Rahim/uterus memiliki peran penting dalam keduanya.

Dukungan dinamis diberikan oleh diafragma panggul melalui kontraksi tonik saat Anda sambil berdiri dan duduk dan kontraksi aktif pada saat-saat tekanan perut meningkat, seperti batuk atau bersin. Selama saat-saat ini, ligamen uterus mentransmisikan kekuatan diafragma menuju organ itu sendiri, dan tetap mempertahankan posisinya.

Ligamen juga sangat penting dalam memberikan dukungan pasif. Dengan meminimalkan pergerakan tubuh dan leher rahim, mereka menjaga rahim dalam posisi anteverted dan anteflexed tertopang langsung di atas kandung kemih. Ini memberikan dukungan untuk rahim ketika tekanan perut meningkat. Oleh karena itu, dengan terlibat dalam dukungan dinamis dan pasif, ligamen uterus mencegahnya jatuh melalui vagina, suatu kondisi yang dikenal sebagai prolapsus uterus.

Penting untuk menyadari bahwa ligamen tidak beroperasi sendiri tetapi bersamaan dengan otot-otot dasar panggul, selaput perineum, dan tubuh perineum untuk menopang rahim.

Nah saat ini saya akan menjelaskan lebih detail tentang LIGEMENT pada RAHIM.

Ligamen Suspensori

Organ Genital Wanita Rahim dan adneksa (saluran indung telur) ditahan atau lebih tepatnya di sangga/ topang oleh struktur ligamen, inilah yang menempelkan organ reproduksi wanita ke dinding panggul. Bersama-sama dengan otot-otot dasar panggul, ligamen uterosakral, cardinal ligamen, round, dan puboserviks menopang uterus, serviks, vagina, dan bagian-bagian tuba falopi. Ligamentum ovarium dan utero-ovarium yang menempel menempel di ovarium. dinding panggul dan uterus, masing-masing

Ligamentum pubovesikal menstabilkan posisi kandung kemih di panggul. Broad ligament, ligament utero-ovarium, dan ligamentum suspensori ovarium mengandung pembuluh darah utama dari saluran reproduksi wanita, sedangkan ligamentum uterosakral dan kardinal pada dasarnya terbatas pada fungsi mekanik.

Ligamentum cardinal dan uterosakral, yang menopang uterus dan bagian atas vagina, adalah struktur penting pada panggul wanita. Ligamen ini juga memainkan peran penting dalam kasus prolaps organ panggul dengan penurunan dinding vagina bagian anterior

Ligamentum Uterosakral

Ligamentum uterosakral adalah struktur kompleks yang terdiri dari bagian superfisial (otot polos dan jaringan ikat dan adiposa) dan bagian dalam yang terdiri dari serabut saraf (saraf hipogastrik, pleksus hipogastrik inferior) dan pembuluh darah

Episiotomi? Apa itu?

Apa Itu Episiotomy ?

Episiotomy adalah robekan yang sengaja dilakukan oleh provider untuk memperlebar lubang vagina dan membantu proses persalinan.  Episiotomi dilakukan dengan memotong area diantara vagina dan anus dalam persalinan. Episiotomi ditemukan di akhir tahun 1700-an. Pada tahin 1920-an dan 1930-an, episiotomi menjadi suatu prosedur umum di rumah sakit. Hal ini dilakukan karena mereka menganggap bahwa sebagian besar ibu, terutama persalinan pertama akan mengalami robekan selama persalinan dan episiotomi dianggap dapat membuat robekan itu “lebih rapi”, membuat penyembuhan lebih baik, dan dapat membantu menjaga jaringan otot dan jaringan ikat yang menyangga dasar panggul Anda. Namun, seiring berjalannya waktu, penelitian membuktikan bahwa episiotomi sama sekali tidak membantu mencegah masalah-masalah tersebut, dan bahkan praktek episiotomi sudah tidak direkomendasikan oleh WHO. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai episiotomi.

Tipe-tipe episiotomi

Dua tipe episiotomi yang paling umum adalah episiotomi mediolateral dan episiotomi midline. Kedua tipe ini mempunyai keuntungan dan kerugiannya masing-masing.

  1. Episiotomi Mediolateral

Episiotomi tipe ini dilakukan dengan melakukan sobekan secara diagonal dari lubang vagina ke arah pantat dalam sudut 45 derajat. Keuntungan dari episiotomi tipe ini adalah minimnya resiko robekan di otot anus. Namun, episiotomi jenis ini juga mempunyai kerugian seperti menyebabkan pendarahan, proses penyembuhannya lebih menyakitkan, lebih sulit untuk sembuh, resiko ketidaknyamanan dalam jangka panjang, terutama saat berhubungan seksual. 

  1. Episiotomi Midline

Episiotomi tipe ini dilakukan dengan melakukan sobekan secara lurus dari lubang vagina mengarah ke anus. Keuntungan dari episiotomi jenis ini adalah lebih mudah untuk sembuh. Tipe ini juga tidak begitu menyakitkan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan jangka panjang ketika berhubungan seksual. Namun, kerugian utama episiotomi tipe ini adalah meningkatnya resiko bahwa robekan melebar hingga otot anus, yang mana dapat menimbulkan masalah jangka panjang, termasuk inkontinensia feces dan ketidakmampuan untuk mengendalikan usus besar Anda.

Selain tipe, episiotomi juga dibedakan berdasarkan tingat keparahan. Berikut ini adalah episiotomi berdasarkan keparahan robekan:

  • Tingkat satu. Episiotomi tingkat satu terdiri dari robekan kecil yang hanya mencapai lapisan vagina, tidak turut merobek jaringan dibawahnya.
  • Tingkat dua. Episiotomi tingkat dua merupakan jenis episiotomi yang paling umum. Robekan pada episiotomi jenis ini mencapai ke lapisan vagina dan sekaligus ke jaringan vagina.
  • Tingkat tiga. Episiotomi tingkat tiga terdiri dari robekan yang mencapai ke lapisan vagina, jaringan vagina, dan bagian sfingter anal.
  • Tingkat empat. Episiotomi tingkat empat merupakan tingkat episiotomi yang paling parah. Episiotomi ini terdiri dari robekan yang mencapai ke lapisan vagina, jaringan vagina, sfingter anal, dan lapisan dubur.

 Tingkat keparahan episiotomi ini diasosiasikan dengan kemungkinan adanya komplikasi jangka panjang. Dengan semakin bertambahnya tingkat keparahan episiotomi, resiko untuk infeksi, rasa sakit,dan masalah lain juga meningkat. 

Bagaimana episiotomi dilakukan?

Sebelum episiotomi dilakukan, provider Anda seharusnya akan menjelaskan prosedurnya ke Anda dan memberi Anda kesempatan untuk bertanya. Anda juga akan diminta untuk menandatangani formulir yang menandakan bahwa Anda mengijinkan prosedur tersebut untuk dilakukan. Informasikanlah ke provider Anda apabila Anda memiliki alergi atau sensitivitas terhadap obat-obat bius. Informasikanlah juga kepada provider Anda apabila Anda memiliki riwayat masalah darah atau apabila Anda mengkonsumsi obat yang mempengaruhi penggumpalan darah.

Kegel? Bagaimana Caranya?

Bagaimana Cara Gerakan Kegel?

Latihan kegel merupakan latihan sederhana yang dapat Anda lakukan untuk melatih otot dasar panggul Anda dan membuat otot dasar panggul Anda menjadi semain kuat. Panggul Anda merupakan area diantara pinggul Anda yang menahan organ-organ Anda seperti rahim, otot kecil, otot besar, dan kandung kemih. Di dalam panggul Anda, terdapat serangkaian otot, jaringan, dan ligamen yang berbentuk seperti tempat tidur gantung dan berfungsi untuk menahan organ-organ tersebut. Rangkaian otot inilah yang disebut dengan otot dasar panggul. Karena otot dasar panggul berfungsi untuk menyangga organ-organ di panggul Anda, maka apabila otot ini lemah, organ-organ tersebut dapat turun atau melorot ke rongga rongga dibawahnya. Selain tentunya sangat tidak nyaman, hal ini juga dapat menyebabkan inkontinensia urin. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inkontinensia urin, klik disini.

Temukan otot Anda!

Ketika Anda pertama kali melakukan latihan kegel, menemukan otot dasar panggul Anda mungkin akan sedikit sulit. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membantu Anda untuk menemukan otot dasar panggul Anda:

  • Bayangkan bahwa Anda ingin buang air kecil dan kencangkan otot Anda seperti ketika Anda ingin menahan buang air kecil. Ingatlah untuk tidak melakukan hal ini ketika Anda benar benar ingin buang air kecil, ketika kandung kemih Anda penuh. Menahan buang air kecil ketika kandung kemih Anda penuh dapat meperlemah otot Anda dan membuat Anda tidak dapat mengosongkan kandung kemih Anda sepenuhnya. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai retensi urin, klik disini. Menahan buang air kecil juga dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi saluran kemih. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai infeksi saluran kemih, klik disini.
  • Kencangkan otot Anda seperti ketika Anda sedang menahan buang air besar atau menahan kentut, namun ingatlah untuk tidak ikut mengencangkan pantat, perut, dan otot di area paha dalam Anda. Jika Anda melakukannya dengan benar, tubuh Anda tidak akan terangkat sama sekali. Apabila Anda menyadari bahwa tubuh Anda sedikit terangkat, itu artinya Anda menggunakan otot di area pantat Anda.
  • Cuci tangan Anda dan masukkan jari Anda ke vagina Anda, lalu kencangkan vagina Anda. Anda akan merasakan bahwa vagina Anda mengencang dan bahwa otot dasar panggul Anda bergerak keatas.

Untuk memastikan bahwa Anda turut mengencangkan otot di area perut, paha, atau pantat Anda, Anda dapat meletakkan satu tangan Anda di area perut Anda dan tangan satunya di atas paha Anda. Setelah itu, lakukan latihan ini. Apabila Anda merasakan bahwa otot di paha dan perut Anda mengencang dan tubuh Anda sedikit naik keatas, maka itu berarti Anda menggunakan otot yang salah. 

Bagaimana cara melakukannya?

Melahirkan dan Menyusui dengan COVID-19? Mungkinkah?

Yang Wajib Anda Ketahui

Pada saat ini, coronavirus sudah semakin menyebar, baik di dunia maupun di Indonesia. Ada lebih banyak orang yang terjangkit maupun dicurigai terkena coronavirus. Namun, bagaimana jika kemungkinan terburuk terjadi dan Anda menjadi salah satu orang yang terkena atau dicurigai terkena coronavirus sedangkan Anda sedang dalam kondisi hamil dan HPL Anda sudah semakin dekat? Apakah proses persalinan Anda akan terpengaruh? Dimanakah Anda akan bersalin? Apakah dapat melahirkan normal? Apakah dapat menyusui? Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda ketahui apabila Anda positif atau mengalami gejala COVID-19.

Persalinan dengan COVID-19

Apabila Anda harus melahirkan dengan kondisi positif atau dicurigai terkena COVID-19, ingatlah untuk selalu menghubungi pihak rumah sakit terlebih dahulu sebelum berkunjung. Apabila gejala COVID-19 Anda cukup ringan, Anda disarankan untuk tetap berada di rumah saat fase laten (pembukaan kurang dari 4, berlangsung sekitar 5-18 jam, disertai dengan kontraksi ringan hingga sedang secara berkala selama 30-45 detik dan terjadi setiap 5-20 menit).

Saat Anda sampai di rumah sakit, Anda akan dimasukkan di ruang isolasi. Di ruang isolasi, akan dilakukan pemeriksaan untuk menentukan tingkat keparahan COVID-19 Anda oleh tim multi disipliner, termasuk spesialis penyakit menular. Selain observasi progres persalinan Anda, observasi suhu, kecepatan pernapasan, dan saturasi oksigen (presentasi hemoglobin yang berkaitan dengan oksigen dalam arteri) juga akan dilakukan. Selain itu, mesin kardiotokografi (pemeriksaan untuk mengecek kesehatan janin) juga akan dipasang secara terus menerus selama proses persalinan. Jika ternyata Anda masih berada dalam fase laten, kondisi Anda serta bayi Anda baik, dan Anda membawa mobil pribadi, Anda biasanya akan disarankan untuk pulang ke rumah terlebih dahulu.

Mengenai metode persalinan, sempat ada perdebatan mengenai apakah ibu yang telah mencapai umur kehamilan 36 minggu harus segera dijadwalkan untuk induksi sebelum HPLnya untuk mengkontrol waktu dan mengurangi waktu di rumah sakit. Namun setelah penyelidikan lebih lanjut, terbukti bahwa membiarkan seorang ibu melahirkan secara alami dan tidak melakukan induksi sebenarnya justru akan mengurangi waktu ibu tersebut di rumah sakit. Begitu juga dengan melakukan persalinan pervaginam dan tidak melakukan intervensi beserta operasi yang tidak perlu. Untuk persalinan pervaginam itu sendiri, sampai sekarang tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa COVID-19 hadir di dalam cairan vagina, sehingga COVID-19 sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi metode persalinan, kecuali apabila masalah pernafasan sang ibu menuntut dilakukannya persalinan darurat.